Bagi yang tidak sabar menunggu update, cerita lengkapnya sudah tersedia di playstore/play buku ya 😉
*******
Malam ini Darren dan Stella tampak bersantai di ranjang setelah melakukan kegiatan panas mereka beberapa saat yang lalu. Stella menjadikan bahu Darren sebagai bantalnya. Pria itu mendekapnya dan dagunya berada di kening Stella.
Stella mengelus rahang tegas suaminya itu, "Kamu mencukurnya?"
"Ck. Sejak 2 hari yang lalu sayang. Kamu aja yang gak peka." Darren berdecak kesal karena istrinya tidak perhatian padanya.
"Haha.. Aku tahu kok. Cuma bercanda." Stella terkekeh, "Gak mungkin kan aku gak sadar perubahan kamu." Lanjut Stella.
"Kamu suka gak?" Tanya Darren kembali ceria.
"Hmm.. Jujur aku lebih suka cowok brewokan. Kesannya lebih sexy." Stella menaik turunkan alisnya menatap suaminya itu.
"Apakah belum ada tanda-tanda?" Tanya Darren tiba-tiba.
Stella mendongak menatap mata Darren. Ia mengernyitkan dahinya, "Tanda-tanda?" Tanyanya bingung.
"Hmm.. Ya tanda-tanda bahwa dia sudah hadir di sini." Ucap Darren sambil mengelus perut rata istrinya itu.
Stella yang mulai mengerti arah pembicaraan suaminya itupun tertegun. Lidahnya terasa kelu tak sanggup untuk mengucapkan sepatah katapun. Dia menundukkan kepalanya.
Darren menyadari perubahan istrinya, "Hmm.. mungkin kita harus bekerja lebih ekstra lagi. Kamu tahu kan aku punya banyak tenaga untuk melakukannya lebih sering denganmu." Darren terkekeh dan mencoba mencairkan suasana. Dia tahu istrinya itu sedih mendengar pertanyaannya tadi.
“Sesering apapun kita melakukannya, dia tidak akan hadir di antara kita.” Batin Stella. Hatinya tercubit mendengar pertanyaan dan semangat suaminya itu untuk memiliki seorang anak dengannya.
"Apa kamu benar-benar mau punya seorang bayi, ren?" Stella menatap manik mata Darren dalam mencari ketulusan di dalam sana.
"Tentu saja. Aku sudah tidak sabar melihat perutmu membesar karena ada Darren dan Stella junior di dalam sana." Ucap Darren berbinar.
Stella semakin merasa bersalah mendengar pernyataan Darren itu. Pria itu memang tulus ingin memiliki seorang anak. Tanpa sadar Stella menitihkan air matanya.
"Hei.. Hei.. Jangan menangis, sayang. Kita pasti akan memilikinya nanti. Kita baru aktif melakukannya selama 6 bulan ini. Tidak apa-apa. Mungkin belum waktunya saja." Ucap Darren menenangkan Stella dan menghapus air mata yang membasahi pipi istrinya itu. Namun justru hal itu semakin membuat istrinya terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melt Her Heart (TAMAT)
Romance⚠️⚠️ Warning!!!! Mature Content. Attention : PLEASE DON'T COPY MY STORY!!! Stella Angelica Roosevelt, seorang gadis muda nan cantik berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai seorang dokter spesialis jantung berkat kecerdasannya. Gadis berambut pirang...