tetangga dan masalah

606 88 1
                                    

Pagi-pagi  Jimin berencana untuk bergegas pulang kerumah, untuk menemui Neneknya.

Agar setelah dari rumahnya, Ia langsung bisa ke Perusahaan.

Saat Jimin mengunci Pintu apartementnya dengan Id Card, ia melihat Wanita yang kemarin memaksanya di club malam, berjalan ke arahnya.

Wanita itu..tidak, Jimin tidak ingat namanya.

Ah iya, Kim Dahyun.

Ia memakai Kaos putih polos dengan Hotpants juga luaran Gardigan berwarna coklat tidak terlalu terang.

Hey, untuk apa Jimin diam untuk mendeskripsikan wanita itu, yang ada ia nanti malah dicurigai.

Wanita itu makin mendekat.

Dan berhenti tepat dihadapannya, menatapnga, dengan pandangan sulit diartikan.

---

Dahyun melihat jam yang ada di meja disamping tempat tidurnya.

'05.45'

"ah, aku lapar sekali" sambil mengusap perutnya.

Ia lupa kemarin ia tidak makan malam, karna tidak ingin terlambat untuk bekerja di hari kedua.

Hahaha, pegawai baru.

Langit masih Gelap. Dahyun keluar dari apartementnya menuju minimarket dilantai bawah untuk membeli sesuatu untuk ia makan.

Setelah selesai membeli 5 cup ramen dan beberapa kaleng soda untuk persediaan, ia kembali ke apartementnya.

Tunggu, apakah ia salah lihat?

Ia melihat seorang Pria yang sedang mengunci Pintu apartement disebelah apartementnya.

Dan Pria itu adalah orang yang ia paksa kemarin diclub.

"oh tidak"

Dahyun memperlambat langkahnya sampai didepan Pria itu.

Pria itu juga sama menatapnya.

Dahyun memberanikan diri untuk membuka suara.

"kau, yang kemarin diclub?"

Pria itu mendongak, tidak menjawab.

Dahyun merasa malu, Sangat malu.

Ia membungkukan badannya berulang kali untuk menebus kesalahannya.

"maafkan aku, telah memaksamu"

"sudah ku maafkan" Jimin langsung berlalu pergi tanpa mengucapkan apapun.

Dingin sekali.

Dahyun cepat-cepat  masuk ke-apartementnya, agar tidak dilihat yang lain.

Ia menyenderkan tubuhnya dipintu "sudahlah tidak ada yang perlu dipikirkan, dia sudah memaafkanku" Ucap Dahyun percaya pada dirinya sendiri

"tapi aku tidak yakin ia akan melupakan wajahku"

"setidaknya aku harus menghindar darinya" Ucapnya lagi.

Sambil merebus ramen yang akan ia makan sekarang. Ia teringat akan satu hal.

Tunggu, Apakah kami bertetangga?

Tadi ia melihat Jimin mengunci pintunya dengan Id card apartement ini.

Oh tidak, pasti sulit menghindarinya

"Masalah besar datang padamu Dahyuniee"
Ucapnya memelas.

--

Haloo, ini kita buat berdua, karna sudah buntu banget ni otak buat ngarang kata katanya guys ahaha, dan doain ya besok hari terakhir kita PTS, hopefully aman.

-rel/rey

Dan aku mau bilang, kalau kalian engga ngerti sama alur ceritanya, trus emang kata kata nya masih abal-abal kalian bisa komen yaa, aku bakal buat alur lebih bagus lagi kedepannya.

Salam author newbie yang masih bocil.

Ooiya jan lupa follow instagram aku untuk info update nya yaa!❤✌

@au.jov

Lvyu.
-rel

No One Knows [ Discontinue ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang