-14-

747 74 12
                                    

"Sepertinya aku masak terlalu banyak untuk ku makan sendiri"

"Tidak mungkin kan aku membuangnya"

Dahyun bangun lebih pagi karena ingin membuat sendiri makanan kesukaannya. Tapi tak sadar bahwa ia terlalu banyak memasukan bahan, sehingga porsi makanannya sangat berlebihan untuk dirinya yang tinggal sendiri.

Tiba-tiba ide terlintas di benaknya. Ia bergegas mengambil ponselnya dan menelpon seseorang

"Hallo~ Micha! Aku membuat tteobokki, ingin makan bersama pagi ini?"

Entah apa yang Micha katakan, Dahyun terlihat menghela nafasnya

"Baiklah kalau begitu, semoga hari mu menyenangkan" lalu Dahyun memutuskan panggilan. Micha tidak bisa menemaninya, ia harus pergi bersama keluarganya pagi ini

Sambil menyantap tteobokki-nya ia berfikir.

"Uhuk..uhuk" Dahyun tersedak, lantas meminum air yang terletak di samping piring makannya lalu menepuk Dahinya sendiri

Setelah menghabiskan makanannya, ia bergegeas memasukan tteobokki yang tersisa kedalam rantang, lalu pergi keluar.

Disinilah ia sekarang. Di depan pintu apartement Park Jimin

Mengapa susah susah berfikir, ia punya tetangga kan?

Ia memencet bel. Tidak ada tanda-tanda pintu terbuka, ia memencet belnya sekali lagi

Tidak hanya sekali tapi berkali-kali

"Pergi kemana dia" ucap Dahyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Ekhem" deham seseorang dibelakang Dahyun, Dahyun menoleh

"Ini dia" ucapnya setelah melihat Park Jimin tepat didepannya

Jimin bingung "Apa yang kau lakukan?"

Dahyun menyodorkan sebuah rantang kepadanya "Untukmu" ucap Dahyun

Jimin menunjuk dadanya dengan jari telunjuknya "aku?" Dahyun mengangguk

"Aku memasak terlalu banyak tadi, jadi ku pikir tidak salah berbagi kepada tetangga?" ucap Dahyun

"Terima ya? Tidak baik menolak pemberian orang" ucap Dahyun tersenyum lebar

Jimin mengangguk dengan tampang bingung sambil menerima pemberian Dahyun. Lalu Jimin membuka pintu apartementnya. "Kau ingin mampir ?" ucap Jimin

"Ahh ya, mungkin sebentar" lalu Jimin mempersilahkan Dahyun masuk lebih dulu.

Setelah itu Jimin melepaskan Jasnya dan beranjak menuju Dapur. Sementara itu Dahyun melihat-lihat apartement Jimin. Tidak ada yang berubah, seperti kamar apartement yang baru saja ditempati. Tidak ada penambahan benda seperti vas bunga, foto keluarga, hiasan dinding lainnya disini. Persis seperti kamarnya tetapi ini versi sepi. Maksudnya tidak banyak benda dan selalu berantakan seperti apartementnya.

"Dahyun-ssi," Dahyun menoleh

"Terima kasih makanannya" ucap Jimin dari arah dapur.

Dahyun tersenyum "Tidak apa"

Lalu Jimin menghampiri Dahyun yang sedang duduk di sofa, "Temani aku makan" lalu duduk disebrang Dahyun

"Ah tidak apa, bagianku ada di apart-"

"Tidak boleh menolak pemberian orang lain" ucap Jimin memotong ucapan Dahyun sambil menampilkan smrik andalannya.

"Ngomong-ngomong kau baru pulang ?" tanya Dahyun demi menghentikan keheningan mereka

No One Knows [ Discontinue ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang