Side Story Kim Taehyung
...
Ini bukan kisah Yoontae, eh maksudnya masih berhubungan. Tapi ini side nya Taehyung.
Wkwk aku sedang ... (Secret)
Jadinya nggak ada ide sama sekali buat bikin cerita.
Tapi disini aku akan berbagi kisah yang ada hubungannya sama Oneshoot Gengsi.
Kalian boleh tekan back jika tidak ingin mendengar sebuah curhatan.
Jadi mohon maaf jika chapter kali ini tidak sesuai ekspetasi kalian....
Kim Taehyung POV
Manusia, tidak akan ada yang bisa meramal masa Depan.
Manusia tidak ada yang bisa memahami perasaan orang lain seperti orang yang mengalami.
Hanya bisa mendengar dan bersimpati, tapi tidak mampu memahami meski mengerti.
Itu seolah tidak mungkin.Namun, bagaimana jika Tuhan menunjukkan Hal yang Tidak Mungkin?
Bagaimana jika kamu bertemu dengan manusia yang mengatakan dirinya mampu memahami perasaan orang lain, membaca sebagian hati dan pikiran orang lain. Bahkan mungkin membaca masa depan orang lain dengan sedikit jelas.Lalu dia bercerita tentang apa yang dia lihat tentang masa depannya, kebingungan dan juga ingin membaginya padamu.
Apa kau akan mempercayainya?Entahlah, setiap manusia memiliki pemikiran berbeda.
Ketidak masuk akal an, ketidak mungkinkan, kemustahilan, bukankah semuanya mudah bagi Tuhan?.
...
Inilah yang ingin aku ceritakan pada kalian, bagaimana diriku merasa bingung.
Di semua postku selama ini, aku sering menceritakan tentang seseorang yang menjadi cinta pertamaku.
Segala hal yang ingin ku lupakan tentangnya, toh sudah berlalu juga, bahkan aku hanya tahu bahwa ia sedang baik-baik saja di tempatnya kini.Sampai bertahun berlalu, akupun masih memiliki rasa yang sama padanya.
Ketika ku bercerita pada orang lain, mereka mengatakan bahwa diriku belum ikhlas, diriku masih keukeuh menyukainya, belum move on.
Tapi apa mereka memahami perasaanku?
Tidak.Tidak ada yang percaya bahwa aku sudah mengikhlaskan segalanya tentang dia sedari awal.
Rasaku boleh sama, tapi harapanku selalu sama, yaitu tidak lagi dipertemukan atau dihubungkan takdir dengannya. Namun, aku hanya manusia yang berpasrah pada Tuhan.
Nyatanya perasaanku belum berubah, karena Tuhan belum mengubah hatiku.Percayakah kamu, jika aku bilang bahwa saat aku bertemu dengannya, meski aku tahu bagaimana dia yang begitu populer.
Dan digandrungi oleh banyak orang, dimataku dia hanyalah seorang yang biasa saja.
Tidak ada satupun darinya yang mampu menarik perhatianku. Intinya aku hanya melihat dia sebagai teman biasa, meski yang lain berbicara begitu mempesona nya dirinya.Namun seiring berlalunya waktu diriku seolah dibingungkan olehnya.
Hingga hatiku dijatuhkan pada dirinya akibat rasa penasaran yang menganggu diriku.
Tuhan jatuhkan hatiku pada lelaki biasa saja sepertinya. Hingga diri ini melihat dirinya yang asli.
Dia yang tidak pernah ia tunjukkan pada orang lain.
Dia yang malah menunjukkan betapa ia membuatku merasa empati.
Lebih dari sekedar simpati.Begini saja, coba kalian bayangkan, jika ada seseorang yang pandai menyembunyikan isi hati, suasana hatinya mudah berubah, yang isi kepalanya penuh dengan pemikiran kritis.
Mungkin kamu juga sama kritisnya, bedanya dia pandai mengungkapkan, sedangkan kamu menahan dalam hatimu.Dua manusia yang jelas berbeda dunia, namun memiliki beberapa kesamaan soal rasa percaya dan kehancuran dari sistem keluarga.
Dan hanya ketika depanmulah, ia tunjukkan betapa dia itu juga rapuh, juga lemah, sisi yang tidak pernah ia utarakan pada orang lain bahkan jika itu hanya lewat tatapan mata.
Yang setiap harinya, kamu menjadi fokusnya, yang membuatmu berpikir apa yang salah hingga ia terus memandangmu. Sering kali membuatmu sebal, namun kadang juga merasa sweet.
Sebuah ketidak mungkinan yang dipikirkan oleh orang lain, terlebih kamu bukanlah orang yang mudah percaya diri. Hingga kamu takut dan bingung pada rasanya yang mungkin ilusi?
Apa yang akan kamu simpulkan?
...
Akupun demikian, setiap waktu berdebat antara hati dan logika.
Logika yang mengatakan dia hanyalah sedang bercanda.
Namun hati mengatakan dia sedang jatuh cinta padamu.Dia yang ingin aku tahu tentang dia dan hatinya.
Dia yang ingin aku sadar rasanya.
Namun aku menutup hatiku, karena aku sedang tidak percaya diri, berpikir mana mungkin itu benar ketika duniaku sedang hancur.
Aku. Tidak sedang memakai topeng, diriku tetap menjadi asli.
Namun segala apa yang ada dimataku, terdengar oleh telingaku itu seolah menentukan bagaimana aku esok.Hatiku sedang sakit, aku sendiri sedang terluka, aku sendiri sedang marah pada hidupku, aku telah hancur dari berbagai sisi.
Aku hanya ingin hidup dengan sisa harapan dan mimpi.
Mencari bagaimana cinta itu masih ada.Hanya terus memberikan yang terbaik bagi setiap orang dihidupku, meski mereka mungkin sebagian menjadi alasan diriku hancur.
Aku sedang depresi, aku sakit mental, tapi aku tidak memiliki satupun orang yang memahamiku.
Mereka hanya mendengar kisahku tapi tidak dengan perasaanku.Dan dari dua manusia yang paling tidak pernah aku bayangkan, yang satu adalah dia yang selalu jadi fokus ceritaku, dan satunya adalah sahabatnya.
Dua2nya lelaki yang juga pernah mengenalku sejak aku masih kelas X, lewat perkenalan tidak sengaja.
Yang pertama, jika aku menutup logikaku, cowok ini yang menjadi pusat perhatian banyak orang, yang menjadi harapan bagi sebagian yang menyukainya, dia dihadapanku hanyalah seorang pria yang biasa saja, tidak mempesona, tidak ada satupun tentangnya yang membuatku terpesona.
Namun, dia adalah sosok labil yang tidak kupahami cara berpikirnya jika itu tentangku, yang menatapku dengan berbagai perasaan campur aduk, membuatku bingung dan terintimidasi. Namun padaku dia tunjukkan segala baik dan buruk tentang hidup ini, juga hidupnya, dia membuatku memahami bahwa setiap manusia memiliki cara untuk menunjukkan sisi baik dan buruknya. Mungkin seringkali ia tunjukkan keburukannya padaku jika kita sedang di keramaian, hingga membuatku mendidih dan marah. Namun, jika kita sedang berdua, justru dia tunjukan kebaikan yang menyentuh hatiku, berkali-kali, dia seolah melepas segala topengnya jika itu denganku, Tutur katanya pun tidak seperti biasanya yang bar-bar. Dia tunjukkan betapa ia sangat perduli dan membuatku berpikir dia sedang menyukaiku.
Namun, dia tidak mengungkap perasaannya, mungkin karena ia sedang menghargai hati yang lain.
Dia yang pada akhirnya dengan kesederhanaannya menyentuh hatiku dan membuatku jatuh cinta.
Tapi, aku hanya manusia yang pada akhirnya tetap rendah diri hingga kuabaikan segala intusisi hatiku.
Meski dalam hati ku yakini perasaanya jauh lebih dari yang kutahu.Dan aku pada akhirnya menyakitinya dalam setiap sikapku.
Namun aku masih tidak mengerti mana yang benar dari logikaku dan perasaanku.
Jika itu kalian, mana yang akan kalian percaya?
Sedangkan disisi lain ada sahabat baik mu yang sangat mencintainya.
Dan kamu menghargai sahabatmu itu lebih dari apapun.
Mana yang akan kalian korbankan? Perasaanmu, perasaan sahabatmu, atau perasaan orang yang mencintaimu?...
Ini kisah lampauku, dan waktu itu aku memilih menyakiti perasaanku sendiri.
Dan tanpa sadar ku, aku juga menyakiti dia yang kucintai.
Meski keduanya tidak bersama, pada akhirnya kami bertiga sama terluka.Dan akhirnya aku dan dia pun berakhir begitu saja tanpa adanya penyelesaian.
Dan sampai kini, perasaan itu masih ada, rasa bersalah itu masih menghantui.
Menurut kalian, mengapa segalanya terasa belum selesai?
Kim Taehyung POV
...
...
Part 1.
...
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoontae ... Love Story
FanfictionCerita Oneshoot Pairing Member Yoongi & Taehyung Dan member BTS. Boy X Boy Rank #1 Yoonv dari #115 wkwk 7/8/19