3600 Second Too Late

2.5K 195 13
                                    

Pairing : Min Yoongi
Kim Taehyung & Park Jimin
Warning : M-Preg

Min Yoongi : Top
Kim Taehyung : Bottom

Vottom always.

...

Sebuah Penyesalan akan selalu datang terlambat.
Selalu.
Sebuah hukum pasti.

Min Yoongi

...
Min Yoongi Pov

" Kau pikir kau siapa? Seenaknya datang dan pergi hah???" Masih terngiang begitu jelas bagaimana rasa marah dan teriakan putus asa yang menggema dari bibir kecilnya.
Kim Taehyung ku.

Sudah dua tahun berlalu, dan aku pergi meninggalkan dirinya karna semua penolakan yang kuterima. Putus asa memegang asa dan harap. Namun musnah karna ego semata.
Mimpiku menjadi seorang musisi sukses, namun aku tak pernah bisa meyakinkan orang-orang di sekelilingku akan mimpiku. Memang sampai kapan aku hidup menjadi boneka?

Dikendalikan dan tak boleh memiliki keinginan apapun.

Bahkan seseorang yang kucintai sejak kami masih kecil, malah mati-matian menentang mimpiku. Memang apa salahku bermimpi?
Pergi meninggalkan Korea untuk wujudkan mimpi berharga ku.

Memang akhirnya aku sukses.
Mimpiku jadi nyata.
Aku menjadi seseorang yang bahagia karna mimpiku dapat kuwujudkan.
Namun, aku sama sekali tidak paham, aku masih merasa hampa.

Mungkin karna perasaan rindu yang menggebu pada orang tuaku, dan juga mantan kekasihku, Kim Taehyung.
Sakit hati ini ketika menyebutnya mantan kekasih, aku sebenarnya tak sanggup meninggalkannya, namun aku tak bisa berhenti bermimpi hanya untuk dia.
Meski dia segalanya bagiku, tapi untuk apa jika ia tak bisa memahamiku.

Padahal lebih dari 5 tahun aku dan dia berhubungan. Dan kami saling mengenal lebih dari kurun waktu itu.

Dan kuakui, dua tahun bukan waktu yang singkat, dan cukup untuk melupakan dirinya.

" Yoongi, Namjoon Hyung menunggu." Hoseok, assisten sekaligus kekasihku memasuki kamarku untuk memberitahukan kedatangan Namjoon Hyung.
Satu-satunya Hyungku dari Korea yang masih mau menjalin hubungan saudara denganku.

" Baiklah, aku akan menemuinya. Kau lanjutkan mengemas barangnya yah." Kataku sambil mencium pipinya sekilas.
Ia tersenyum dan mengangguk.

Sedangkan aku beranjak menemui Namjoon Hyung.

Hoseok pun mengemasi barang-barang kekasihnya, meski rasanya ia ingin menangis, karna yang dikemas tinggal barang-barang Yoongi yang mengingatkan nya pada Kim Taehyung.
Hoseok tahu dirinya tak akan sanggup menggantikan Kim Taehyung sampai kapanpun, meski terkadang ia berharap suatu hari nanti akan begitu.

Hoseok cukup sadar diri.

...

" Selamat siang Namjoon Hyung." Kata ku ramah.
Jantungku berdegup kencang, karna sudah lebih dari 3 bulan kami tak bertemu.

Bukan degup menggila karna perasaan jatuh cinta. Namun aku pikir siapkah aku mendengar kabar tentang orang- orang terdekatku.
Meski aku sudah benar-benar menghentikan kontak dengan mereka, namun aku pikir aku masih ingin tahu kabar mereka.

" Siang, bagaimana kabarmu?" Tanya Namjoon sambil meminum teh hangat yang tadi diberi oleh Hoseok.
" Baik Hyung, kau sendiri? " Tanyaku.
" Baik juga. " Namjoon memandang penuh keraguan pada ku, ia tak tahu harus mengatakan atau tidak tentang semua kebenaran selama ini.

" Hyung, ada apa?" Tanya ku heran.
" Kapan kau kembali ke Korea?" Tanya Namjoon padaku.
Aku tak memahami kenapa, tapi kurasa ada hal yang tak beres.
" Besok, kenapa memangnya?" Tanyaku sambil mengumbar senyum agar tidak ada kecanggungan dan ketenangan diantara kami.

Yoontae ... Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang