CDP 2

133 34 17
                                    

🌻🌻🌻


" Haah" ucap Aina kaget ketika tahu siapa yang ia tanya .

" Aina " sapanya dengan menatap Aina dan terlihat kaget.

Ketika mata Aina dengannya saling  menatap dan mengingatkan Aina akan seseorang di masa SMA dulu. ya tepatnya kakak kelasnya namanya kak Althaf.

Althaf Raditya Firmansyah biasa disapa Althaf . Ia ganteng dengan alis tebal dan kulit putihnya . Walaupun begitu ia tidak terlalu memperdulikan soal penampilannya. Tapi tetap saja ia termasuk laki-laki yang digemari banyak perempuan. Namun ia tidak terlalu menanggapinya dengan serius ia hanya akan balas dengan melemparkan candaannya. Ia termasuk laki-laki humoris.

"Flash back on"

"Aina, pulang bareng yuk" ajak Althaf dengan cengengesan.

" Ogah, aku pulang sama
kak Althaf" jawab Aina dengan penuh penolakan.

" Yakin berani, mau pulang sendiri"ucap Althaf sambil menakutinya.

"Yakinlah!" ucap Aina dengan ketus.

"Yaudah gue duluan" ucap Althaf sambil menaiki motornya.

Aina berjalan mencari angkutan umum, kebetulan hari ini itu Aina tidak dijemput ayah ataupun abangnya.

" Hai... cantik, mau pulang" ucap dua laki-laki dengan kurang sopan .

"......" Aina hanya diam

"Kok diam aja. Bisu kali yah " ucap salah satu laki-laki tersebut.

Mereka berjalan mendekat kearah Aina .

" Astaga, mereka berjalan mendekat kearah gue,
gue takut " Batin Aina

Posisi mereka yang sudah
begitu dekat yang membuat
Aina merasa  ketakutan.

" Stop kalian, jangan ganggu dia. Kalau tidak akan gue habisin " ucap Althaf yang tiba-tiba datang , ntah dari mana datangnya.

" Santai ajha bro. Kita juga cuma mau minta kontaknya dia" ucap salah satu laki-laki tersebut .

Kedua laki-laki tersebut meninggalkan Aina dan Althaf .

"Oh, cuma mau minta kontak " ucap Aina dalam hati .

" Tadi pake acara mau ngabisin segala, emangnya berani ?" tanya Aina jutek

" Nggak, orang gue sendiri itu berdua mana gue berani " ucap althaf

" Untung saja, orang tadi langsung pergi " ucap Aina

" Bukannya makasih, eh malah diomelin " ucap Althaf dengan muka pura-pura cemberut.

" Iya, makasih " ucap Aina dengan masih jutek

" Iya sama-sama. Gak usah jutek juga kali" jawab Althaf sambil senyum menggoda.

"Apaan sih" ucap Aina yang menahan malu.

" Yaudah, lo harus pulang bareng gue. Tidak ada penolakan " ajak Althaf dengan memaksa.

" Nggak" tolak Aina.

"Mau diisengin lagi gitu sama cowo-cowo diluaran sana kayak tadi" ucap Althaf.

Akhirnya Aina pun tidak menolak karena ucapan Althaf benar juga.

" Yaudah " jawab Aina dengan
suara pelan.

Setelah sampai dirumah Aina  langsung masuk kerumah tanpa menawari  Althaf mampir.

Sekolah.

Hari ini siswa-siswa kelas 12 pada sibuk untuk persiapan perpisahan yang akan dilaksanakan besok. Dan kelas 10 juga diintruksikan untuk membantu.

Saat Aina berada ditengah lapangan, ia tersontak mendengar suara yang memanggil namanya dari arah belakang . Dan ternyata dia adalah  Althaf .

" Ada apa kak " ucap Aina dengan sinis sekaligus penasaran.

Saat Aina berdiri manghadap kearah sosok kakak kelasnya ini.  Althaf memberikan sebuah kado yang membuat hatinya bahagia. Tapi itu semua Aina tidak tampakan dihadapannya.

Setelah Aina menerima kado pemberiannya.  Althaf mengucapkan sebuah kalimat yang membuatnya tersentak kaget dan bingung.

" Aina , Sebenarnya saya tahu saya salah ketika berharap lebih tentang perasaan ini .

"Tumben kak Althaf ngomongnya dengan sebutan Saya biasanya juga Gue" Batin Aina.

"Perasaan cinta yang ada pada diri saya ini. mungkin mengusik ruang dihati kamu , tapi perlu kamu ketahui aku mencintaimu dari pertama kita bertemu dikoridor sekolah  . Dan mungkin ini waktu yang tepat untuk mengutarakan isi hati saya, ya walaupun mungkin kamu tidak akan menerima perasaan ini .Tetapi setidaknya saya sudah lega karena sudah berani mengatakan kejujuran tentang perasaan ini" Ucap Althaf dengan serius .

" Gak nyangka juga ya, Ternyata dibalik sikapnya yang humoris ternyata Kak Althaf memiliki perasaan yang lebih terhadap diriku " Batin Aina.

Walaupun didalam hatinya kagum dengan keberanian
Althaf tapi itu semua kusembunyikan dihadapannya.

" Sebenarnya aku bingung dengan perasaan aku sendiri. aku sering marah - marah, jutek samanya. tapi kalau boleh jujur, sebenarnya aku juga suka kalau dia ngisengin ... heran😕" Batin Aina.

Memendam rasa kepadanya
adalah cara terbaik untuk memberi jarak diantara mereka .

"Flashback off"

" Na, buruan kasih kertasnya ke kakak senior buat ditanda tangan . Ntar keburu pergi " ucap Bella dengan khawatir.

" Iya" jawab Aina sambil memberikan kertasnya terhadap Althaf.

" Nih, tanda tangannya" ucap Althaf dengan pura-pura bersikap dingin.

" Iya, makasih " ucap Aina tak
kalah dingin

_____________________________

To be continued

Makasih yang udah baca😙
Maaf yah partnya pendek hehe...
Masih belajar yang butuh masukan dan dukungan 😊
aku tunggu yah vote dan comentnya 👌

Ig : @story_eniward

Aku sayang kalian
❤❤❤

Cinta Dalam PrasangkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang