JALAN SUMARNI

1.7K 161 6
                                    

Suatu sore di salah satu jalan di tengah hutan Magelang, Jawa Tengah. Cahaya oranye mulai tenggelam di barat, langit berawan di penuhi banyak kelelawar yang berterbangan dan memulai aktivitas. Rombongan bus berisi anak-anak SD itu tengah melaju di tengan hutan lebat dengan pepohonan yang masih basah, genangan air pun memenuhi beberapa sisi jalan yang beraspal, pertanda bahwa kawasan tersebut baru saja diguyur hujan.

Rombongan tersebut melewati hutan ini guna menuju Yogyakarta untuk melakukan rekreasi perpisahan sekolah mereka. Suasana jalan yang sepi dan jarang terdapat rumah warga membuat para anak-anak ini bosan di dalam bus, sedangkan perjalanan yang ditempuh masih cukup jauh. Bus pun menjadi hening.

Dua orang guru yang mendampingi rekreasi ini pun merasakan susana yang tidak nyaman. Shinta dan Rei, Shinta adalah wali kelas mereka, rambutnya panjang terurai dan berkulit putih seperti wanita Asia Timur. sedangkan Rei adalah guru penanggung jawab rekreasi ini, Rambutnya pendek dengan warna hitamnya yang pekat dan hidung nya yang mancung, menyerupai orang-orang Turki.

"Sepertinya ada yang aneh dengan anak-anak," ucap Shinta kepada Rei.

"Memang kenapa?" balas Rei yang tengah sibuk dengan gadget nya.

"Mereka kayanya bosan, bisa kamu menghibur mereka? Bus ini jadi sepi banget," ucap Shinta lagi.

"Mungkin mereka ngantuk Sin," jawab Rei berspekulasi.

"Enggak, Rei.. mereka butuh hiburan," Rei pun tetap asyik dengan gadgetnya dan mengabaikan Shinta. Shinta pun kesal dan mulai beranjak dari bangku nya.

"Oke! Kamu gak mau.. biar aku yang bernyanyi untuk mereka," ucap Shinta. Mendengar ucapan Shinta, Rei pun langsung bereaksi dan menarik Shinta untuk kembali ke bangkunya.

"Kamu mau mereka sakit telinga? Gak ada yang suka mendengarmu bernyanyi," ucap Rei.

"Bahkan suara hewan yang sakit gigi lebih baik daripada suara mu. Aku akan bercerita cerita seram, tapi tunggu sebentar lagi," lanjut Rei. "Ya ... baiklah," ucap Shinta mengiyakan perkataan Rei dan kembali duduk dibangku nya.


Saat langit mulai gelap dan bulan mulai menerangi malam. Bus ini masih berjalan di hutan. Para anak-anak di dalam bus tengah serius mendengar sebuah cerita yang diceritakan oleh seorang laki-laki di depan mereka, yang tak lain ia lah Rei guru mereka sendiri. "Ini adalah cerita yang beredar di masyarakat, konon dahulu kala, di jalan yang sedang kita lalui ini pernah terjadi pembunuhan. Korban yang dibunuh adalah perempuan 28 tahun bernama Sumarni. Saat itu kepala nya di tikam benda keras oleh orang jahat. Sang pembunuh yang mengetahui Sumarni telah tewas pun bermaksud menghilangkan jejak dengan cara membuang Sumarni."

"Namun, mereka menemukan sebuah proyek pembangunan jalan raya, saat itu pembangunan masih dalam tahap awal. Sang pembunuh pun mendapat ide, Sumarni akhirnya di kubur di area pembangunan jalan raya tersebut, dengan tujuan agar makam Sumarni akan tertimpa oleh aspal. Dan usaha mereka pun berhasil, sampai pembangunan jalan raya itu selesai makam Sumarni tidak di temukan. Akhirnya jasad Sumarni pun terkubur di bawah aspal jalan raya tersebut. Konon, arwah Sumarni tidak tenang dan penuh dendam. Arwahnya mengutuk siapa pun yang melewati jalan raya itu sambil menceritakan kisahnya."

"Menurut mitos, saat kutukan nya muncul, jalan raya itu akan dipenuhi kabut dan daun daun pepohonan akan rontok dengan sendirinya, dan arwah Sumarni akan muncul dengan gaun panjang bermotif batik. Selesai," Rei pun menyelesaikan cerita nya. Salah satu murid pun berdiri dan bertanya.

Jagad Mistis Nusantara (Kumpulan Cerita Horor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang