The Risk

213 25 11
                                    

"Elah sialan lo"

"Lo duluan ya yang rusuh"

"Eh diem kek gue kesenggol"

"Woi! Serius!" Dengan suara lantang Irene menggebrak meja di depannya, membuat tiga laki-laki di depannya diam tak bergeming. Jacy, Irene, Kirana dan tiga teman sekelas nya yaitu Jaemin, Haechan dan Xiaojun sedang mengerjakan tugas kelompok saat kelas tidak ada guru. Guru Bahasa Indonesia mereka sedang dalam masa pelatihan yang menyebab kan kelas mengalami jam kosong untuk tiga jam pelajaran kedepan.

"Udah Jace, biarin aja mereka yang ngerjain sekarang. Kita diem aja gantian mereka yang kerja" Kata Irene sambil mendorong kertas karton kehadapan para lelaki, mereka hanya berdengus lalu menyalahkan satu sama lain. Sementara itu, Jacy, Kirana dan Irene sudah membentuk lingkaran kecil sendiri. Kalian pasti tahu lah apa yang mereka lakukan. Girls talk.

"Sumpah ya katanya Kak Rose pengen nembak Kak Jaehyun hari ini woi!" Sahut Kirana, sang provokator.

"Anjir yang bener? Jelas-jelas Kak Jaehyun suka nya Jacy! Masih aja dipepet sama Nyi Roro Kidul! Udah gaya kesekolah nya kayak jablay! Terus--"

"Sttt udah ah, gak usah emosi gitu nanti di denger orang gak enak" Ucap Jacy sambil memasukan sepotong brownies buatan Mama tadi pagi untuk bekal nya hari ini ke dalam mulutnya.

"Ya tapi maksud gue dia kan cewek, Jace. Jual mahal dikit kek, toh dia ngga jelek-jelek banget mukanya, masa gak bisa sih cari cowok lain" Sahut Irene berapi-api.

"Rene, it's just her being her. Itu sikap dia, boleh gak suka tapi jangan sampe lo benci dia karena sikap nya. Gue gak mau munafik, tapi gue juga gak suka sikap dia" Jawab Jacy tenang, sementara Irene hanya menghela napas pasrah.

"Jace! Dicariin Eunwoo!" Teriak Lia, Jacy langsung berdiri dan menghampiri Eunwoo, lelaki itu sedang bersandar di dinding dengan handphone di tangan nya dan earphone di telinga nya yang sedang mendendangkan lagu Someone you love dari Lewis Capaldi. Atensi Eunwoo teralihkan sepenuh nya saat Jacy mencubit kecil lengan nya, bukannya marah, laki-laki itu malah tersenyum gemas.

"Ngapain disini?" Tanya Jacy.

"Temenin ngantin yuk? Aku tahu kamu gabut" Ujar nya sambil menarik pelan lengan Jacy, mereka pun berjalan berdua menuju kantin. Setelah memesan, Eunwoo dan Jacy duduk di salah satu bangku kantin dan mendengarkan lagu bersama lewat earphone milik Eunwoo. Ternyata kelas Eunwoo juga mengalami jam kosong karena guru nya sedang ada urusan di luar.

"Kemaren itu, Kak Jaehyun ngapain?" Tanya Eunwoo pada gadis di samping nya, saat Eunwoo pulang ia mendapati Jaehyun yang baru saja keluar apartemen nya diantar oleh Jacy.

"Tutor sebaya, I have no choice so I pick him" Jawab Jacy cuek.

"Tapi semenjak kemaren aku ngobrol sama dia di warung, kok dia familiar gitu ya?" Eunwoo mencoba mengingat-ingat, pasalnya Jaehyun persis seperti seseorang, tapi dia siapa?

"Remember the guy I always talking about when we were calling each other?" Tanya Jacy sambil merubah posisi duduk nya menghadap Eunwoo. Oknum di sebelah nya pun mengangguk.

"Itu dia, cowok yang selalu aku omongin ke kamu" Jawab Jacy, Eunwoo sontak membulatkan matanya.

"That's him?! Kamu udah gila apa gimana, Cy? Kalo itu cowok yang kamu maksud kenapa kamu masih deket-deket sama dia?"

"Aku coba jaga jarak Woo! But it's just happened"

"Kamu tau kan resiko yang kamu tanggung sebesar apa?!" Eunwoo mulai meninggikan suara nya, hal itu membuat Jacy jengah.

Jacyphile || 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang