Keeping Our Distance

128 14 5
                                    

Sudah sekitar 3 hari Jacy menjaga jarak dengan Jaehyun, alasan gadis itu adalah sibuk latihan untuk tampil di pentas seni. Tentu saja itu bukan alasan sebenarnya, ia sedang bingung dan banyak pikiran soal perawatan yang di tawari oleh Dokter Luna. Boa dan Eunwoo sudah membujuk nya mati-matian agar berhenti sekolah dan memberitahukan kepada teman-teman nya. Iya, tidak ada yang tahu penyakit Jacy selain dirinya, Eunwoo dan Mama, bahkan Irene dan Kirana pun tidak tahu.

"Kamu bawa obat kan?" Suara Mama menginterupsi lamunan Jacy, membuat sang gadis mengangguk.

"Nanti Mama jemput, ya?" Boa memegang kedua bahu putri nya.

"Mama ngga ada kerjaan?"

"Henteu seueur, bisa ditinggal sebentar" Jacy akhirnya mengangguk.

(Ngga banyak)

Boa menatap Jacy dengan tatapan nanar, ia takut putri nya pergi meninggalkan nya seperti yang dilakukan Papa Jacy 8 tahun yang lalu, "Sehat sehat ya, Neng. Temenin Mama disini, Mama ngga punya siapa-siapa lagi di Jakarta" Ucap Boa seraya menahan tangis.

"Entong kitu atuh, Ma. Aku ngga papa, kan aku janji habis pensi langsung perawatan" Jawab Jacy. Jacy sudah membicarakan nya dengan rekan band nya bahwa ia akan keluar setelah pentas seni berakhir, ada yang tidak setuju tapi pada akhirnya mereka merelakan Jacy. Alasan Jacy hanya karena gadis itu ingin memberikan kesempatan kepada orang lain dan ingin fokus belajar, tentu saja itu bohong.

(Jangan gitu dong)

"Masuk dulu ya, Ma" Sang Mama mengangguk lalu mengecup kening putri nya dan membiarkan Jacy melangkah masuk ke dalam pekarangan sekolah nya.

"Jace!" Suara laki-laki itu mengagetkan Jacy yang baru saja masuk ke koridor.

"Kebiasaan deh, Jen!" Jeno meringis saat Jacy memukul pelan lengan nya, "Jadi alasan lo keluar dari Amethyst buat ngejalanin perawatan?"

Deg!

Jacy tercekat mendengar kalimat yang keluar dari mulut drummer band nya itu. Jacy menoleh sepenuh nya ke arah Jeno, "Lo denger?" Tanya Jacy.

Jeno mengangguk, "Ngga sengaja sih, kebetulan gue di deket situ" Jeno berhenti sejenak, "Eh tapi gue serius ngga nguping loh" Ucap nya meyakinkan dengan bola mata membesar dan bibir maju.

"Iya iya percaya" Ucap Jacy pasrah.

"Tapi beneran itu alasan nya lo mau keluar? Lo ngga papa kan, Jace?" Jeno mulai khawatir, pasalnya vokalis band nya itu selalu terlihat sehat-sehat saja. Mungkin memang beberapa minggu ini ia terlihat kelelahan, bahkan Jeno sempat mengira Jacy hamil dan langsung ditepisnya pikiran negatif itu.

Jeno, Jeno. Ada-ada saja kelakuan nya.

"Gue ceritain, tapi ngga disini" Jacy menarik tangan Jeno menuju studio musik.

💔💔💔

"Astagfirullah, Jace. Serius?" Jacy hanya mengangguk lesuh menanggapi reaksi terkejut Jeno.

"Tapi perasaan dulu-dulu ngga papa deh, Jace. Kok sekarang malah tambah buruk, pake harus dirawat segala" Tanya Jeno. Ini sudah bel tetapi kedua oknum itu masih belum ingin beranjak dari studio, kelas Jacy sedang jam kosong karena guru nya sedang ada urusan dan Jeno masa bodoh dengan kelas nya. Karena guru yang mengajar Bu Yoona, dan guru itu sangat menyukai Jeno karena Jeno sangat baik dalam pelajaran bahasa inggris nya.

Mentang-mentang tidak pernah dihukum malah semena-mena dia.

"Ya emang dulu ngga papa, mangkanya Mama biarin gue sekolah. Tapi makin kesini malah makin parah, mungkin karena gue sering nyanyi, olahraga sama kemarin kan gue sempet di bully sama Kak Rose dan geng nya. Pas banget kemaren Kak Jennie nendang bagian dada gue, katup aorta gue makin sempit, aliran darah juga mulai ngga lancar, gue jadi sering pusing dan lemes akhir-akhir ini. Kalo ngga diobatin..." Jacy menjeda kalimat nya, gadis itu menunduk lalu mendesah pelan, membuat Jeno mengerutkan dahi nya.

Jacyphile || 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang