New Guy

299 35 16
                                    

Jacycca
"Eh Jace" Minhee, temen sebangku ku, menyenggol tangan ku sambil berbisik padaku. Aku sedang mengerjakan soal fisika yang notabene nya harus hitung-hitungan, tetapi manusia di samping ku ini membuyarkan konsentrasi ku.

"Bentar dulu Min, bentar gue lagi ngitung" Jawab ku masih sambil fokus menghitung jawaban nya. Setelah menyelesaikan satu soal terakhir itu aku langsung menghadap ke Minhee, "Kenapa?" Tanya ku.

"Gue punya kenalan kakel. Dia kayak nya kesemsem deh sama lo, nanti dia mau ngajak lo kenalan di kantin. Mau ga?" Aku berpikir sejenak, sebenarnya aku tidak suka jika ada orang yang kentara menyukai ku, tapi kesempatan ini bagus juga untuk aku menjauh dari Kak Jaehyun.

"Yaudah deh, boleh" Minhee tersenyum lalu melanjutkan tugas nya yang belum selesai. Setelah bel berbunyi, aku, Irene, Kirana dan Minhee bergegas ke kantin, di kantin sudah ramai karena murid-murid yang perutnya meraung-raung ingin di isi.

"Jace, gue sama Kirana mau pesen ketoprak. Lo ikut ga?" Aku menggeleng lalu menyuruh mereka untuk duduk duluan sementara aku dan Minhee masih menunggu seseorang yang Minhee bicarakan tadi. "Bang! Sini!" Minhee melambaikan tangan nya ke salah satu orang yang belum sama sekali ku lihat wajahnya.

Orang itu menghampiri kita lalu tersenyum saat melihatku, "Nih Bang! Lunas ya? Gue duluan, have fun" Minhee berjalan santai sambil melambaikan tangan padaku dan orang yang ia panggil 'Bang' ini. Keheningan menyelimuti kami, walaupun kantin sedang ricuh, itu tidak membuat kecanggungan diantara kami runtuh.

"Ehmm, Jacy ya?" Tanya nya basa-basi.

"I-iya Kak" Jawab ku kagok.

"Kenalin, Hangyul Athawidya 12 IPS 4" Kak Hangyul menjulurkan tangan nya. Aku menyambut uluran tangan nya sambil tersenyum "Jacycca Katheline 11 IPA 2" Sahutku. Kak Hangyul melepaskan tautan tangan kami berdua lalu tersenyum.

"Udah makan?" Tanya Kak Hangyul, aku menggeleng pelan.

"Makan bareng gue mau ga?" Aku sedikit ragu menerima tawaran Kak Hangyul, tetapi setelah melihat Kak Jaehyun dan teman-teman nya memasuki kantin aku langsung berkata, "Boleh, Kak".

Kami pergi memesan makanan setelah itu duduk di salah satu meja kantin yang kosong, pas sekali meja itu berada di belakang meja Kak Jaehyun dan teman-temannya. Posisi ku dan Kak Jaehyun pun berhadap-hadapan sehingga memudahkan dirinya untuk memberikan tatapan tajam ke arah ku, seolah-olah dari matanya mampu mengeluarkan laser untuk memenggal leher ku kapan saja.

Aku menelan saliva ku susah payah saat pandanganku bertemu dengan mata teduh nan tegas milik nya. Tunggu, mengapa aku harus takut? Toh dia siapa ku? Kekasih? Bukan. Kakak? Bukan juga. Kenapa aku harus takut saat ia menatapku seperti itu? Apa hak nya? Harusnya aku yang marah disini karena ia selalu menguntit ku. Aku pun membuang pandangan ku dan mencoba fokus mendengarkan cerita Kak Hangyul tentang prestasi nya di bidang Taekwondo.

"Nanti pulang sekolah ada acara gak?" Tanya Kak Hangyul, aku hanya menggeleng karena mulut ku penuh dengan batagor yang belum selesai ku kunyah. Kak Hangyul terkekeh lalu mendorong sedikit gelas berisi teh leci kesukaan ku agar lebih dekat dengan ku, "Lo kayak chipmunk tau gak? Habisin dulu lah" Aku cuman tersenyum lalu mencoba untuk mengunyah batagor ku.

Baru ku sadari, Kak Hangyul tidak se-sangar kelihatan nya. Aku kira Kak Hangyul adalah orang yang pelit senyum dan dingin, ternyata ia orang yang murah senyum dan ramah. Baru sekali bertemu dengan ku saja dia sudah lancar berbicara nya. Setelah menelan batagor di mulutku dan meminum minuman ku aku langsung menjawab pertanyaan Kak Hangyul, "Gak ada, Kak. Tapi gue harus nungguin Kirana rapat OSIS sama Irene rapat PanPes" Kata ku.

Kirana memang salah satu anggota OSIS sekolah kami, aku pernah ikut mendaftar tapi tidak lolos untuk penyelisihan terakhir. Aku juga pernah mencoba ikut PanPes atau Panitia Pentas Seni, tapi tidak lolos juga. Akhirnya aku memutuskan untuk fokus belajar dan fokus kepada band ku. Iya, aku adalah salah satu anggota band SMA ini. Aku berperan sebagai vokalis, Yeji 11 IPS 6 sebagai pianis, Jeno 11 IPA 3 sebagai drummer, dan Hyunjin 11 IPS 1 sebagai gitaris.

"Emang lo pulang bareng mereka?" Tanya Kak Hangyul sambil memakan mie instan yang ia pesan.

"Iya, gue satu gedung apartemen sama mereka berdua. Cuman beda lantai aja" Jawab ku sambil menghabiskan minuman ku.

"Yaudah, sekalian nunggu mereka kita cover yuk? Gue bawa gitar, mau ga? Di rooftop aja" Tawar Kak Hangyul. Aku berpikir sejenak lalu mengangguk menyetujui tawaran Kak Hangyul.

"Boleh. Pulang sekolah ya? Di rooftop" Tanya ku memastikan, ia mengangguk lalu kita berdiri karena bel masuk baru saja berdering.

"Sip, see you there".

💔💔💔

"Ciee yang abis dating sama Kak Hangyul~" Goda Irene saat kami sudah sampai di lobby apartemen dan hendak menuju ke lift.

"Apaan dating sih? Cuman cover doang! Demi deh!" Kata ku sebal karena mereka tidak henti-henti nya menggoda ku.

"Iya deh iya. Tapi lo tau ga sih? Kan tadi pas rapat masih sama angkatan atas ya, Kak Jaehyun nanyain lo mulu anjir ke gue! Dikira gue cenayang apa ya? Terus dia dikit-dikit keluar, dikit-dikit main hp, apa banget sih tuh orang?! Eh astagfirullah maaf ya Kak, maaf banget" Kirana mendongakkan kepala nya seolah mengirim telepati untuk Kak Jaehyun yang entah dimana keberadaan nya.

Aku dan Irene hanya terkekeh melihat tingkah absurd sahabat kami yang satu itu. Setelah sampai di lantai 9, Irene pamit lalu keluar lift, Kirana turun di lantai 10 dan aku turun di lantai 11. Aku berjalan menyusuri koridor dan melihat seseorang yang sedang menatap kearah ku, ia berdiri persis di depan pintu apartemen ku. Aku memicing kan mata melihat sosok baju hitam tersebut lalu berteriak setelah tahu siapa oknum tersebut.

 Aku memicing kan mata melihat sosok baju hitam tersebut lalu berteriak setelah tahu siapa oknum tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"EUNU!!" Teriak ku sambil berlari kearah nya. Ia merentangkan tangan nya seolah menyambut kehadiran ku, aku memeluk nya dengan erat sampai ia terhuyung ke belakang, untungnya ia kuat kalau tidak kita bisa terjatuh bersama. "Hey beautiful" Katanya saat pelukan kita terlepas.

"Kamu kok bisa disini? Kamu ngapain? Sejak kapan disini? Udah nunggu lama? Laper gak? Kok kamu gak telfon aku? Kan--"

"Hey, pelan, Cy. Aku jawab dulu" Kata nya terkekeh sambil merapihkan surai ku yang berantakan karena berlarian tadi.

"Aku mau pindah kesini, karena lingkungan sana gak cocok buat aku. Mom sama Dad juga setuju-setuju aja kok, Aunty Boa juga setuju kalo aku tinggal disini sama kamu. Tadinya Mom mau nyewa apartemen sendiri, tapi aku gak mau, biar sekalian nemenin kamu disini kalo Aunty lagi gak ada di rumah atau belom pulang" Eunwoo menyelesaikan kalimat nya dengan mencolek ujung hidung ku.

Eunwoo ini sepupu ku, Ibu nya adalah adik dari Ibu ku. Aku dan Eunwoo memang seumuran, jadi tidak jarang orang-orang mengira kita adalah sepasang kekasih walaupun nyatanya aku hanya sepupu nya. Eunwoo lahir di Seoul, Korea, karena Ayah nya berpindah cabang dari London ke Seoul. Ayah Eunwoo murni keturunan Inggris sementara Ibu nya murni keturunan Tasikmalaya seperti Ibu ku.

"Eh ya ampun aku lupa suruh masuk, masuk, Woo" Aku dan Eunwoo pun masuk ke apartemen ku. Aku menghidupkan lampu dan Eunwoo melihat-lihat sekeliling. "Aunty belum pulang?" Tanya nya saat matanya tidak menemukan Ibu ku. Aku menggeleng lalu berkata, "Paling sejam lagi, biasanya jam 5 baru sampe" Ia mengangguk mengerti.

"Kamar kamu disini, sebelah kamar ku. Ini kamar Mama" Kataku sambil menunjuk ketiga letak kamar.

"Kamu beres-beres dulu gitu atau mandi langsung mandi aja, handuk sama semuanya udah ada di lemari kamu. Aku mau bersih-bersih juga, kamu pake kamar mandi yang itu ya, aku di kamar Mama" Jelas ku panjang lebar, ia tersenyum manis lalu mengangguk.

"Is not my right to be jealous and i know it, but i can't help it" -Jaehyun F.W

Jacyphile || 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang