Principal

212 21 8
                                    

Jacy melepaskan tangan Jaehyun saat mereka sudah sampai di koridor sepi. Jaehyun menatap kebelakang dengan tatapan bersalah, "Jace maafin gue, gue ngga maksud ngomong gitu. Itu cuma--"

GREP!

Jacy memeluk Jaehyun sambil terkekeh kecil, "Ngga papa, Kak. Makasih ya" Setelah melepaskan pelukan nya, Jaehyun dapat melihat senyum sumringah Jacy, hati nya tenang.

"Jaehyun, Jacycca" Seseorang memanggil mereka, setelah melihat ke salah satu pintu dengan tulisan plang 'kepala sekolah' diatas nya. Itu Bu Seohyun, kepala sekolah.

Jaehyun dan Jacy pun menghampiri Seohyun, "Iya, Bu?" Jawab Jaehyun.

"Masuk ke ruangan Ibu, kalian berdua" Ucap nya sebelum masuk.

Jaehyun dan Jacy menatap satu sama lain dengan tatapan heran lalu memasuki ruangan kepala sekolah bersama. Mereka menunggu beberapa menit sampai akhirnya seseorang ikut memasuki ruangan itu. Hangyul, ia duduk di samping Jacy membuat gadis itu berada di tengah-tengah Jaehyun dan Hangyul.

"Ibu sudah mendengar berita nya, soal kemarin malam. Ada yang ingin menjelaskan?"

Mereka bertiga hanya diam sambil menunduk. Jaehyun merasa tidak pantas menjelaskannya, Jacy malu dan Hangyul tidak mau mengakuinya. Melihat itu, Seohyun menatap Hangyul, "Hangyul. Kamu tidak mau cerita apa yang terjadi kemarin?" Ucap nya, membuat Hangyul mendongakan sedikit kepalanya.

"Saya khilaf, Bu. Maaf" Ucap nya singkat.

"Kamu sudah banyak catatan di buku BK, loh, kamu bisa tidak lulus karena kelakuan kamu" Ancam Seohyun, Hangyul hanya diam.

"Jacy?"

"I-iya, Bu?" Jacy mendongakan kepala nya.

"Bilang ke Mama mu, besok ketemu Ibu sepulang sekolah"

"Untuk apa, Bu?"

"Ngebahas masalah ini, sekalian ketemu sama orang tua Hangyul" Jacy membelakakkan matanya.

"Ngga usah, Bu. Saya udah ngga papa, lagipula Kak Hangyul juga belum sempat apa-apain saya. Ada Kak Jaehyun kemarin yang selamatin saya, jadi saya ngga kenapa-napa, Bu" Jelas Jacy. Jaehyun yang mendengar itu langsung mengerutkan kening nya.

Ini orang hati nya terbuat dari apa sih, mulia banget subhanallah, batin Jaehyun.

"Jace, tapi ngga bisa di biarin gitu aja dong. Orang kayak gini kalo ngga dikasih pelajaran ngga kapok" Ucap Jaehyun sambil menunjuk Hangyul.

"Ngga usah nunjuk-nunjuk dong! Lo ngajak ribut?" Hangyul menepis tangan Jaehyun.

"Lo kira gue takut? Ayo!" Jaehyun sudah berdiri dari kursinya diikuti Hangyul.

"Jaehyun! Hangyul! Duduk!" Teriak Seohyun, yang tidak dihiraukan oleh kedua oknum tersebut.

Jacy berdiri lalu menghadap ke arah Jaehyun, "Kak.." Ucap nya lembut sambil menatap mata Jaehyun.

Tak kunjung menjawab, Jacy menggenggam tangan Jaehyun, "Kak Jae.." Jaehyun mengalihkan pandangan nya ke netra gadis cantik di depannya.

"Duduk dulu, ya?" Ucap nya lembut seraya mengelus punggung tangan Jaehyun. Jaehyun menatap Hangyul sekali lagi lalu duduk di tempat nya.

"Saya ngga mau bikin Mama saya khawatir, Mama lagi banyak kerjaan, Bu. Jadi biarin saya selesaiin sendiri, nanti saya cerita ke Mama kalau sudah selesai saja masalah nya" Ucap Jacy setelah keadaan tenang.

"Yasudah, Hangyul kamu di skors tiga hari kedepan mulai besok. Ibu sudah panggil orang tua kamu ke sekolah untuk tanda tangan surat izin" Ucap Seohyun final, "Sebentar lagi bel, kalian boleh keluar" Lanjut nya. Mereka bertiga mengangguk lalu berjalan keluar ruangan Seohyun.

Jacyphile || 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang