Ep 10. A Song For You

21 1 0
                                    

Heemi telah dibawa ke hospital. Beruntung ia tidak mengalami luka yang parah hanya sekadar luka ringan. Kini Kai duduk di sisi Heemi. Kai sedang menjaga kekasihnya yang sudah terlelap dan tak lupa tangannya mengenggam erat akan tangan sang kekasih.

Sejenak Kai memikirkan kejadian tadi. Ia memikirkan segala kata-kata Sehun kepada Heemi.

"MENGAPA KAU IKUT ORANG YANG TIDAK KAU KENALI!!! BERAPA KALI AKU HARUS MENASIHATIMU? JANGAN PERCAYA DENGAN ORANG TIDAK KAU KENAL BAHKAN JIKA ORANG ITU MEMBUATMU RAGU-RAGU! APAKAH KAU BODOH HUH?! KAU TELAH MEMBAHAYAKAN DIRIMU. JIKA KAMI TIDAK BERNIAT HENDAK MENJEMPUTMU, DAN TIDAK BERTEMU DENGAN AJUSSHI TADI SUDAH PASTI KAMI TIDAK AKAN TAHU KAU BERADA DI MANA BAHKAN MAYATMU PUN KAMI TIDAK TAHU!!" - Sehun.

Kai merasa bahawa Sehun sudah lama kenal akan Heemi. Ia tak pernah melihat Sehun marah sebesar itu bahkan jika ia ada marah sekalipun hanya biasa-biasa sahaja. Kai dapat lihat Sehun terlalu merisaukan akan keselamatan Heemi tapi ia menganggap Heemi itu sebagai apa? Hanya sebatas sebagai sahabat atau lebih dari itu?

Kai mengeluh dan mulai sadar bahawa ia sepatutnya tidak berfikiran negatif pada Sehun tentang kejadian tadi. "Sehun memang sahabat yang baik, selalu mengkhawatirkan sahabat-sahabatnya. Wajar ia juga mengkhawatirkan dirimu juga chagi" ucap Kai sambil memandang wajah tidur Heemi. Ia mengusap pipi Heemi dengan lembut dan tersenyum senang kerana Heeminya baik-baik saja.

Cklek.

Pintu kamar Heemi dibuka oleh seseorang yang Kai kenali. Sehun masuk seraya melihat Kai duduk di sisi Heemi sambil mengenggam tangan Heemi.

"Kai, baliklah beristirehat. Biar aku menjaganya. Aku tahu kau letih" tawar Sehun sambil maju mendekati Kai. Awalnya Kai bersikeras kerana ia tidak mahu meninggalkan Heemi dengan Sehun walaupun tadinya Kai sempat tidak mahu berfikir negatif tentang Sehun. Namun Sehun tetap memaksanya memandangkan Kai yang kelihatan terlalu letih dan perlukan berehat akhirnya Kai mengalah.

"Aku akan ke sini semula besok" ucap Kai lalu bangkit dari duduknya. Sehun mengangguk faham kemudian gilirannya menggantikan tempat Kai.

Siang menjelang, Heemi mengerjapkan matanya berkali-kali bagi menyesuaikan matahari yang menganggu tidurnya. Ia menoleh ke sisi dan mendapati seseorang berada di sisinya sedang menunduk seperti masih tidur atau entahlah tapi ia pasti orang itu sedang tidur. Ia mengenal orang itu adalah Sehun.

Secara automatik tangan Heemi terangkat mengelus rambut Sehun. Saat ia melihat Sehun bergerak gelisah, dengan cepat tangannya beralih dari rambut Sehun dan kembali memejamkan mata. "Tidak ada tanda dia sudah bangun bererti dia masih tidur" batin Heemi. "Kenapa pura-pura tidur?" Mendengar suara itu Heemi langsung membuka matanya.

"AAAA!!!!" teriak Heemi seraya menolak Sehun kerana terkejut melihat wajah Sehun sedang dekat dengan wajahnya tadi. "Se..sejak bila kau bangun?" Tanya Heemi seraya bangun dari baringnya. "Like you don't know me. I'm always wake up early" ucap Sehun sambil menyilangkan tangannya ke dadanya lalu kembali duduk dikerusinya. "Tapi kau..hmm aku lihat kau masih tidur tadi" Sehun tak menjawap.

"Memandangkan kau sudah bangun, jadi tugasku sudah selesai. Kau hanya perlu menunggu kedatangan Kai. Dia akan ke sini" jelas Sehun lalu bangkit dari duduknya. Belum sempat ia beranjak, tangannya ditahan oleh Heemi. Sehun melihat Heemi, ia dapat melihat dengan jelas mata Heemi berkaca-kaca, "Ada apa?" Sehun tak tahu apa yang terjadi tapi ia merasakan bahawa Heemi seperti tidak dalam keadaan yang baik. Sehun kembali duduk di kerusi. "Wae Heemi?" tanya Sehun lagi saat Heemi langsung tidak berkata apa-apa. "Kajima" ucap Heemi menunduk dengan suara rendah namun dapat didengar dengan jelas oleh Sehun.

Sehun mendongakkan wajah Heemi. Saat itu juga airmata Heemi mengalir. "Heemi, ada apa? Apa ada yang sakit hmm? Eodi?" Sehun panik dan Heemi hanya menggeleng tetapi airmatanya belum berhenti menitis. Tanpa meminta izin dari Heemi, Sehun terus memeluk Heemi dengan erat. Bajunya sudah mulai basah akibat airmata Heemi tapi ia tak peduli. Sehun hairan kenapa Heemi tiba-tiba menangis. "Shhh uljima. Kau pasti takut ada orang jahat yang datang jika aku meninggalkanmu di sini sendirian" teka Sehun tapi Heemi tidak menjawab malah ia hanya terus menangis. "Gwenchana, aku selalu ada bersamamu..maksudku..Kai selalu ada bersamamu" Sehun memperbetulkan ayatnya walaupun bukan itu yang ia mahu.

YOU ARE MINE | OH SEHUN (COMPLETE✓)Where stories live. Discover now