23 - Aku dan Kamu 🔞

3.5K 82 13
                                    

Bukan menjauh, Jaemin justru melangkah mendekat. Yerim terus melangkah mundur, ingin menghindari Jaemin yang menatapnya dengan pandangan gelap. Entah apa yang merasuki pria itu.

Namun pergerakan Yerim terhenti ketika Jaemin memegang kedua bahu, mendorong gadis itu pelan ke atas kasur. Lalu pria itu merangkak di atas Yerim, menahan tubuhnya dengan kaki yang ditekuk dan tangan agar tidak menindih Yerim.

"Jaem....,"

"Kenapa hmmm?" Tanya Jaemin yang perlahan mengendus leher Yerim.

Sesekali Jaemin juga mengecup leher jenjang itu, berhati-hati agar tidak meninggalkan bekas. Jaemin tahu gadis itu ada kelas besok. Bisa-bisa ia digampar oleh Yerim kalau kulitnya sampai ternodai.

"Geli.....ughh....," ucap Yerim pelan.

Bagaimana tidak geli, kalau Jaemin terkadang juga menghembuskan napasnya tepat di kulit Yerim.

Jaemin mengangkat kepalanya dan menatap Yerim teduh. Matanya bersirobok dengan mata Yerim. Tidak terdapat suatu penolakan dalam tatapan gadis itu.

Jaemin menurunkan kepalanya, lalu menempelkan bibirnya pada bibir ranum Yerim. Perlahan, Jaemin melumat pelan bibir Yerim.

Tanpa sadar, Yerim membalas lumatan bibir Jaemin. Membuka mulutnya sedikit, memberi Jaemin akses untuk memperdalam ciuman mereka. Membiarkan pria itu mengeksplor isi mulutnya dengan lidah lunaknya.

Bahkan kini Yerim mengalungkan kedua tangannya pada leher Jaemin. Merapatkan posisi mereka yang sebenarnya sudah intim itu. Tidak peduli dirinya akan basah oleh Jaemin yang masih basah kuyup.

Jaemin yang tidak mendapat sinyal penolakan dari Yerim pun menelusupkan tangannya ke bawah tubuh gadis itu. Merangkul pinggang Yerim posesif.

Kemudian dengan sekali gerakan, Jaemin merubah posisi mereka dengan dirinya yang terduduk dan Yerim berada di pangkuannya.

Ciuman panas mereka masih berlanjut, melumat bibir satu sama lain seperti tidak akan ada lagi hari esok.

Tangan Jaemin mulai nakal, menurunkan tali daster yang Yerim gunakan. Sehelai pakaian itu turun drastis, memperlihatkan payudara Yerim yang tidak mengenakan bra.

"Ughhh....," desah Yerim ketika tangan Jaemin meremas salah satu payudara miliknya.

Tangan Jaemin yang lain masih memeluk pinggang Yerim erat. Memegangnya posesif agar gadis itu tidak menjauh akibat perlakuannya.

Ciuman pada bibir keduanya terlepas. Bibir Jaemin kemudian mulai mengecup daun telinga Yerim, turun menuju leher, bahu, dan berakhir di antara belahan payudara Yerim.

Gadis itu tanpa sadar bangun sedikit, menekuk lututnya. Mempermudah Jaemin untuk memainkan payudaranya.

Jaemin langsung saja mengecup payudara Yerim, memberikan banyak tanda disana.

"Aaah...Jaem....," desah Yerim, kedua tangan gadis itu sudah tertanam di antara belahan rambut Jaemin.

Jaemin dengan lihai melumat payudara Yerim, meninggalkan bekas keunguan yang begitu kentara pada kulitnya. Jaemin melakukannya bergiliran. Kedua payudara Yerim benar-benar dimainkan oleh Jaemin, membuat gadis dalam pelukannya hanya bisa pasrah dan terus mendesah.

"Jaemmmhhh....ahh....jangan kasar....ahhh," desah Yerim tanpa henti.

Puas bermain pada gundukan Yerim, Jaemin menjauh dan melepas kaos basah yang ia kenakan, meleparnya ke sembarang arah. Lalu langsung saja mengangkat daster Yerim melewati kedua tangan gadis itu, juga melemparnya sembarangan.

Jaemin membalikkan posisinya, Yerim berada di bawahnya. Pipi Yerim memerah akibat malu dan juga panas yang mulai menjalar ke seluruh tubuhnya.

Jaemin mencium kening Yerim pelan sebelum beralih menurunkan celana dalam gadisnya. Sekali tarikan, celana berwarna hitam itu berhasil terlepas.

reply 2019 | yeri x norenmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang