PART 7

54 1 0
                                    

Hari ini hari Minggu, anak sekolah pada libur. Sama seperti Stella. Namun sudah jam tujuh ia tak kunjung bangun.

"Kak Stellaaa bangooon" teriak Farel sambil loncat loncatan dikasur Stella.

"Ihh Arel ganggu kak Stella aja" kesal Stella. Farel lalu turun dari kasur dan menoel noel pipi Stella.

"Iya iya kakak bangun" Stella duduk ditepi ranjang.

"Yaudah keluar,, kakak mau mandi" Farel berjalan keluar lalu menutup pintu kamar Stella.

Stella segera mandi. Dia keluar dengan menggunakan kaos dan celana selutut. Mamah dan papahnya sedang jogging pagi ditaman komplek.

"Kak ke mall yuk" ajak Farel. Stella nampak bersemangat karena tubuhnya sudah sehat.

"Ayuk lah" Stella pergi kekamarnya untuk berganti baju. Dia menaiki mobilnya sendiri agar mang Usrok tidak repot menunggunya saat ia belanja di mall.

"Lets go!" teriak Farel didalam mobil. Stella melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Kak nanti Arel mau beli lego sama coklat yaaa" semangat Farel.

"Emangnya Arel bawa uang" canda Stella. Farel hanya tersenyum.

"Kak Stella beliin ya" mohon Farel sambil mengeluarkan pupy eyesnya. Stella mengangguk dan mengacak gemas rambut Farel.

"Yah kak Stella,, ntar Arel nggak ganteng lagi" kesal Farel lalu merapikan rambutnya kenbali. Stella hanya tertawa dan mencubit pipi Farel gemas.

Tak lama mereka sampai di mall. Stella turun dan menggandeng tangan Farel agar tidak hilang.

"Ke toko lego dulu kak" kata Farel antusias. Stella hanya mengikuti arah jalan Farel.

Namun kejadian tak terduga menimpanya. Stella melihat Alka sedang jalan dengan Selly. Alka hanya menatapnya datar.

Stella segera mengajak Farel masuk ke toko tempat menjual lego. Setelah memilih lego Farel mengajak ke toko yang menjual coklat. Farel membeli satu pak coklat silver queen. Stella hanya menggelengkan kepala melihat adiknya yang tergila gila dengan coklat.

"Kak pulang yuk"  ajak Farel. Tak terasa adzan luhur sudah berkumandang. Mereka segera pulang kerumah. Namun diparkiran lagi lagi bertemu dengan Alka dan Selly. Stella hanya acuh dan berpura pura tidak melihat.

"Ayo Arel" ajak Stella. Farel segera masuk kedalam mobil. Stella melajukan mobilnya meninggalkan mall tersebut.

•••
Sore hari Stella keluar rumah dan pergi ketaman komplek untuk menikmati udara sore. Dia bertemu dengan Alka yang sepertinya baru selesai jogging.

Stella hanya diam lalu segera duduk dikursi yang masih kosong. Namun tak disangka Alka ikut duduk disebelahnya dan meneguk air mineral hingga tandas.

"Lo pacaran sama Selly?" tanya Stella saat mereka hanya diam.

"Iya" jawab Alka dingin dan dengan nada datar.

"Sejak kapan?" Stella lagi lagi bertanya.

"Bukan urusan lo" jawab Alka sinis tanpa memandang Stella.

"...." Stella hanya terdiam menikmati matahari terbenam.

Alka bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Stella sendiri. Stella tidak mencegah atau menahan. Dia ikut pergi dari taman tersebut karna sebentar lagi malam akan datang.

•••
Alka POV
Gue pergi tinggalin Stella sendiri dikursi taman. Gue jalan pulang kerumah. Namun sampai dirumah gue ngelihat spatu laki laki lagi. Gue hanya mendengus dan berjalan masuk kedalam rumah.

Dan bener mamah lagi mesra mesraan sama laki laki lain lagi. Gue pura pura nggak lihat dan langsung masuk kedalam kamar gue. Mood gue ambyar dan gue memutuskan buat tidur di apart gue malam ini.

"Mau kemana?" tanya mamah sambil memeluk laki laki disampingnya. Mamah saat ini sudah mabuk miras.

"Bukan urusan anda" kata gue dingin dan segera meninggalkan rumah dengan kecepatan tinggi.

Nggak lama gue sampai di apart dan segera masuk. Gue bukak hp gue dan ada satu chat dari Selly.

Selly : alka kamu diapart?
Alka : Y
Selly : aku kesitu gak terima penolakan
read.

Gue mendengus kesal, pasalnya Selly terus terusan kekang gue. Andai gue nggak hidup dikeluarga ini pasti hidup gue akan seneng nggak kayak gini.

Tok..tok..tok
Ketukan pintu. Gue buka dan benar Selly datang sengan baju sexynya dan dandanan menornya.

"Sayang" katanya lalu nyelonong masuk ke apart gue. Amarah gue semakin naik.

"Keluar!!" ucap gue dingin sambil natap dia sinis. Dia hanya tersenyum miring.

"Lo nyuruh gue keluar,, besok satu sekolah bakalan jauhin lo" berulang kali gue dengerin ancaman kaya gitu dari dia. Gue cuma pasrah karena nggak mau kejadian kaya dulu terulang lagi.

"Shit!" umpat gue. Selly tersenyum puas dan langsung mengambil cemilan dari dalem kulkas gue. Dan memakannya sambil nonton tv.

•••
Hari sudah esok, gue ngelihat Selly tidur pulas disofa. Gue biarin dia sampai bangun sendiri. Dan nggak lama dia bangun.

"Gue pulang dulu sayang" ucapnya lalu keluar dari apart gue.

Gue bersyukur karena dia udah pergi namun.

Tok..tok..tok..
Gue ngelihat Rio, Cavin, sama Rizki tersenyum lebar kearah gue. Mereka nyelonong masuk dan buka kulkas gue.

"Lo didatengin nek lampir lagi ya?" tanya Cavin heran. Gue cuma ngangguk.

"Kenapa nggak lu tolak aja sih" ucap Rio kesal. Dia belum tau akibatnya kalo gue tolak Selly.

"Yaudah ayo kita kerumah Stella aja,, katanya ibunya masak banyak" ajak Rio antusias. Gue cuma menggeleng.

Namun gue ditarik sama mereka bertiga.
"Iya iya" jawab gue ketus. Gue ganti baju dan ambil jaket gue.

•••

The Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang