Author POV
Stella terpaksa masuk sekolah karena hari ini ada ulangan. Dia berjalan lemas menuju kelasnya dan langsung duduk dibangkunya."Stellaa!!" teriak Silla mengagetkan Stella yang enak enak tidur.
"Buset bisa diem nggak sih,, pusing pala gue" Stella menelungkupkan kepalanya dimeja.
"Lah ngapain lu masuk kalo pusing?" Silla malah protes.
"Hari ini ada ulangan bego!" ketus Stella. Silla nampak terkejut.
"Hah??..ada ulangan?..waduh gue belom belajar" Silla lari ke bangkunya dan membuka buku.
"Kalo boleh tau ulangan apa ya?" tanya Silla saat duduk dibangkunya.
"Bahasa!,, lama lama gue rukiyah juga lo" kesal Stella. Sedangkan Silla malah cekikikan.
"Pagi semuaa!" teriak Vio sambil mengibas ibaskan rambutnya.
"Pagi" jawab Silla masih fokus ke bukunya.
"Stella kenapa?" Vio berbisik ke Silla.
"Pusing katanya" bisik Silla. Vio hanya mengangguk dan berjalan menuju bangkunya.
Rio datang dengan gagahnya. Dia langsung menghampiri Stella yang nampak pucat.
"Lo kenapa?" tanya Rio cemas. Stella hanya menggeleng.
"Lo sakit ya?,, ke uks aja yuk" ajak Rio melihat mata Stella yang nampak mengantuk.
"Nggak Yo,, gue ada ulangan bahasa" kata Stella lalu mengambil buku bahasanya dan belajar. Rio hanya pasrah karena ia tau Stella tidak akan menuruti perintahnya.
Bel masuk berbunyi dengan nyaring. Rio segera pergi kekelasnya.
"Gue pergi dulu Vi, Sill nanti lo bawa ke uks tuh bocah" Vio dan Silla mengangguk serentak.
Guru bahasa masuk kekelas dan ulangan dimulai dengan suasana tegang.
•••
Ulangan sudah selesai dilaksanakan. Bel istirahat baru saja berbunyi.
"Kantin kuy" ajak Vio. Silla mengangguk dengan antusias.
"Gue nggak ikut" kata Stella.
"Oke,, gue kekantin dulu ya" ucap Silla yang dibalas anggukan oleh Stella.
Silla dan Vio keluar dari kelas dan berjalan menuju kantin.
"Apa gue kembaliin aja ya jaketnya Alka kemaren" gumam Stella. Ia keluar sambil membawa jaket milik Alka yang sudah dilipat rapi dan dicuci bersih.
Alka dan kawan kawan sedang asik makan diroftoop. Stella menaiki tangga dengan lemas dan akhirnya ia sampai.
"Alka!" teriak Stella. Spontan Alka, Cavin dan Rizki menengok.
"Nih gue balikin jaket lo" kata Stella pelan. Tubuhnya sangat lemas dan suhu tubuhnya panas.
"Hmm" dehem Alka sambil menerima jaket dari tangan Stella.
"Lo kenapa Stell kok pucet gitu?" Rizki bertanya. Pasalnya muka Stella nampak seperti mayat hidup.
"Nggak papa,, palingan cuma demam" kata Stella enteng. Padahal ia sudah merasakan lemas. Tiba tiba tubuhnya limbung dan dengan sigap ditangkap oleh Alka. Stella pingsan dan Alka segera membopongnya menuju uks.
Alka mencari minyak kayu putih dan menaruhnya didekat hidung Stella. Stella mengerjap ngerjapkan matanya dan terbangun.
"Dimana gue?" tanya Stella bingung karena ruangan ini bernuansa putih.
"Uks" jawab Alka dengan datar dan dingin. Stella hanya mendengus kesal dan memegangi kepalanya. Dia lalu duduk ditepi ranjang dan bersiap untuk pergi.
"Kemana?" tanya Alka singkat.
"Kelas" kata Stella yang hendak turun dari ranjang.
Alka pergi meninggalkannya. Stella hanya tersenyum miring melihat perlakuan Alka padanya.
Dia berjalan menuju kelas dan langsung duduk dibangkunya.
"Lo tidur aja gih"suruh Vio. Stella mengangguk dan menelungkupkan kepalanya kemeja.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi Stella dibangunkan Vio dan Silla.
"Bangun Stell" kata Silla sambil mengguncang tubuh Stella. Tak lama Stella bangun dan mengemasi barang barangnya.
"Lo pulang bareng gue aja ya?" tawar Vio namun Stella menggeleng.
"Gue udah bilang mang Usrok tadi" ucap Stella lalu menggendong tasnya dan berjalan keluar kelas.
Mobilnya sudah terparkir rapi dipinggir jalan. Ia langsung masuk kedalam.
"Cepetan ya mang" mang Usrok mengangguk dan tancap gas. Sementara Stella tidur dibelakang.
Tak lama sampailah didepan rumah. Stella langsung turun dan pergi kekamarnya. Dia langsung tidur diranjang queensizenya.
•••
Malam datang namun Stella malah terbangun. Tubuhnya sudah mendingan dari pada tadi pagi. Dia turun kebawah untuk membuat coklat panas kemudian kembali naik kekamar. Dia menikmati coklat itu dibalkon kamarnya.Dia menatap langit ada 3 bintang yang bersinar terang. Bintang 1dan2 saling berdekatan sementara bintang 3 agak jauh.
"Itu ibarat gue sama lo Al,, gue bintang 3 lo bintang 1 dan Selly bintang 2. Jarak gue dan lo selalu jauh karena ada bintang 2" ucap Stella sambil menyeruput coklatnya.
Udara semakin dingin, ia memutuskan untuk masuk dan mengunci kamarnya rapat rapat.
•••
Hallo ryders balik lagi sama akuu.
Lagi mood banget ini bikin cerita, semoga bagus dan pada suka yaaa.lanjut....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool Boy
RomanceAlexandra Stella Askinan Seorang perempuan cantik , dia termasuk anak pintar. Guru suka padanya karena ada bakat terpendam dalam dirinya. Alkan Fahrezza Badboy yang satu kelas juga dengan Stella, namun kalau Alka ini kurang pintar. Ia juga memiliki...