PART 2

58 2 0
                                    

Stella POV
Gue didalem kelas ngelamunin soal dikantin tadi, ngapain Alka ngelihatin terus.

"Woyyy,, lo kesambet yak?" tanya Vio karna ngelihat gue senyam senyum sendiri.

"Enggak!" jawab gue judes. Dia mengendikkan bahu lalu keluar kelas dengan Silla.

"Woy pada mau kemana?!?" kata gue sambil berteriak.

"Toilet!!" teriak Silla dari luar. Gue mendengus sebal.

"Nggak ngajak ajak pa gimana kek,, temen kok kek begitu semua,, masih untung gue anggep temen" gerutu gue panjang lebar karena kebiasaan Vio dan Silla.

"He yo whats up gengs" Rio masuk kekelas gue dengan urak urakan. Kelas Rio pisah sama gue, Vio, dan Silla. Dia satu kelas sama Alka dan kawan kawan.

"Lo kok kesini?" tanya gue. Gue kira kelasnya udah masuk.

"Diusir nih?" katanya memelas. Gue cengengesan.

"Nggak deh" dia tersenyum kembali. Rio duduk dikursi depan gue dan menghadap kebelakang alias menghadap ke gue.

"Kelas lo belom masuk?" gue basa basi. Sebenernya pengen tau aja, kalo blm masuk brati Alka masih dikantin.

"Lah sekarang yang lo liat siapa?" gue heran. Sampai akhirnya gue dong sama jalan pikirannya. Gue cengengesan lagi.

Nggak lama Silla dan Vio masuk kekelas. Mereka langsung menghampiri gue dan Rio.

"Pacaran mulu" ucap Vio. Gue toyor kepalanya pelan. Yekalik mau keras, ntar kalo mati gue yang repot.

"Pacaran...pacaran.. gue lagi ngobrol pe ak" kata gue kesal.

"Santuy mbak,, cuma becanda" Vio ketawa ketawa. Gue mandang dia malas.

"Ntar ke rumah gue yuk" ajak Rio. Semua mengangguk antusias. Pasalnya jika kerumah Rio tante Nadia  selalu membuatkan kue brownis yang sangat enak.

"Rame rame,, sama temen ips 2 gue,, sekalian belajar kelompok,, gapapa kan?" tanya Rio sambil melihat jam ditangannya.

"Gapapa" jawab Vio sambil ikut ikutan melirik jam ditangan Rio.

"Gue kekelas dulu" kata Rio lalu berlari keluar kelas gue.

Nggak lama Bu Tatik guru killer plus wali kelas gue dateng. Suasana menjadi hening seketika, para siswa berpura pura membuka buku. Salah satunya gue.

Pelajaran pun dimulai dengan khidmat karna tidak ada yg berani membuat gaduh.

S
K
I
P

Pelajaran sudah selesai, gue, Vio sama Silla udah ada diparkiran nungguin Rio. Klakson mobil Rio terdengar dari belakang gue.

"Silla, Vio, masuk" ajak Rio. Tapi kenapa nama gue nggak disebut.

"Stella kalo lo ikut mobil temen gue dibelakang,, mobil gue dah penuh" gue mendengus kesal. Memang benar mobilnya dah penuh. Dibelakang ada Vio sama Silla. Dan didepan ada Rizki.

Gue jalan kemobil yang ada dibelakang. Gue buka pintu belakangnya dan masuk. Tapi waktu gue lihat sopirnya....

"Alka?" tanya gue syok. Gue satu mobil sama Alkaaaa.....

"Hmmm" dia cuma berdehem. Kebiasaan sikap dingin.

"Stella ips 1?" tanya Alka singkat dan dingin.

"Iya" jawab gue jutek. Gue buka buka hp, ada banyak chat dari grup.

Grup SVSR (Stella, Vio, Silla, Rio)
Stella : woy kenapa gue terkucil sendiri sih?
Vio : yang sabar yaa
Silla : emang lo sama siapa?
Stella : Cavin sama Alka :(
Vio : good luck :p
Stella : asem lo Vi
Silla : jangan dimakan kalo asem
Stella : haduh pusing gue
Vio : bilang aja sama Alka,, biar ditulungin
Stella : au ah bwodo

Gue mematikan hp gue kesal. Temen gue  bahagia atas penderitaan gue . Gue hanya bisa berdoa semoga cepat sampai dirumah Rio.

Tak lama gue sampai dirumah Rio. Bayangkan, selama perjalanan tidak ada suara yng keluar. Karena kebetulan juga Cavin sedari tadi tidur. Gue keluar duluan dan langsung nyelonong masuk kerumah Rio.

"Samlekom,,Tante Nadiaa!!" teriak gue waktu udah masuk kedalem.

"Waalaikum,, eh Stella" tante Nadia jalan ke arah gue dan meluk gue.

"Apa kabar sayang?" tanyanya penuh perhatian ke gue.

"Baik Tan" kata gue sambil senyum hangat.

"Tanteee" teriak Vio dan Silla lalu memeluk tante Nadia.

"Kebetulan tante udah bikin cup cake" semua bersorak ria kecuali Alka yg masih memasang wajah dingin.

•••
Author POV
Mereka semua duduk diruang tamu. Banyak candaan yang dikeluarkan Cavin dan Rizki, semua tertawa terbahak bahak kecuali Alka.

"Cup cakenya dateng" kata Nadia sambil membawa cup cake yang baru saja keluar dari oven.

"Yeeeeyy" teriak semua kecuali Alka. Alka memang selalu menjadi pengecualian.

"Stella kok lo liatin Alka terus sih?,, lo naksir sama dia ya??" goda Rizki. Stella spontan gelagapan atas pertanyaan Rizki.

"Enggak lah!!" ucap Stella ketus dan rada gugup.

•••
Whaaaa bisa tepat sasaran tebakan si Rizki :)
Baca sampai partnya habis yaaa
Makasih buat pembaca setia cerita aku

The Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang