Stella menangis tersedu sedu dilapangan belakang sekolah. Alka datang dan duduk disamping Stella.
"Lo boleh benci gue,, tapi gue minta maaf" ucap Alka lemah.
"Gue yang seharusnya minta maaf karena udah marah marahin lo" ucap Stella dengan air mata yang membanjiri pipinya.
"Lo nggak salah" Alka menarik Stella kedalam dekapannya. Stella menagis tersedu sedu didada bidang Alka.
"Gue gak akan benci lo" ucap Stella masih dengan tangisnya.
"Makasih" ucap Alka pelan. Stella melepas pelukan Alka dan mengangguk.
"Siapa cewek yang bikin lo sadar?" tanya Stella sambil menaikkan satu alisnya.
"Kepo!" kata Alka sinis. Stella menonjok nonjok lengan kekar Alka.
"Gue bakalan kasih tau kapan² tapi" ucap Alka lalu berjalan pergi meninggalkan Stella. Stella hanya mendengus kesal kemudian tersenyum.
Alka berjalan menuju kelasnya.
"Nah ini baru Alka yg gentle" ucap Cavin sambil menepuk bahu Alka. Alka hanya tersenyum.
"Mulai sekarang gue mulai kehidupan gue jadi orang asing lagi" Alka tersenyum miring.
"Nggak kok" teriak Boby ketua kelas sambil berdiri
"Kita nggak pilih pilih temen,, dari keluarga mana pun elo kita bakalan nerima" semua siswa ikutan berdiri dan tersenyum ke arah Alka.
"Sorry ya bro,, gue kebawa emosi" Rio menepuk pundak Alka dari depan. Alka merangkul Rio ala pria.
"Gapapa" ucap Alka. Dia senang karena semua mau menghargainya.
"Wah dah nggak dingin lagi nih" ucap Rizki dari belakang. Alka hanya tersenyum.
•••
Saat ini Stella masih dikursi taman. Ia ditarik oleh Selly."Elo yang bikin Alka ngejauh dari gue!" ketus Selly.
"Bukan gue ya bisoon!" kesal Stella karna selalu saja ada yg menuduhnya.
"Halah,, lo bakalan dapet penderitaan yg sepadan" kata Selly sambil megeluarkan smirk.
Jleb...
Sebuah pisau runcing menancap diperut Stella. Stella tersungkur ketanah dengan darah mengalir. Selly segera melarikan diri entah kemana."Stella!!" teriak Vio dan Silla yang kebetulan lewat. Mereka kesusahan membopong tubuh Stella ke uks.
Penjaga uks segera membawa ambulan dan Stella dilarikan ke rumah sakit. Alka sangat panik mendengar berita itu. Ia bergegas ke rumah sakit.
"Stella mana?" tanya Alka ke Vio. Vio hanya menunjuk kedalam ruang igd dengan air mata bercucuran.
"Stoop,, kamu Alka kan?" tanya Johan ayah Stella. Alka mengangguk.
"Cowok kayak begini aja diperebutkan,, lebih baik kamu pergi,, karna kamu yg membuat anak saya ada disini!!" teriak Johan dengan amarah.
"Maaf om,, saya khilaf" kata Alka dengan menunduk. Johan mengusir Alka, Alka akhirnya angkat kaki dari situ.
•••
Berhari hari Alka pergi kerumah sakit namun selalu saja diusir oleh orang tua Stella. Namun ia tak menyerah begitu saja."Baiklah saya ijinkan kamu menjenguk Stella sekali ini saja" tegas Johan. Alka mengucap puji syukur sebanyak banyaknya dan berterima kasih ke Johan.
"Stella!!" suara Alka bergetar menyebut nama perempuan yg kini terbaring pucat diranjang igd dalam keadaan koma.
"Kapan lo mau bangun?,, gue udah berjuang mati matian buat nemuin lo masak lo nggak mau bangun temuin gue?,, hidup gue hampa kalo gaada lo,, gaada yg diajak debat,, gak asik gak rame" kata Alka air matanya bercucuran namun bibirnya masih tersenyum.
"Gue tau lo pasti mampu lewatin ini semua" Alka memegang tangan Stella yang sangat dingin.
"Oh iya,, gue belum kasih tau siapa cewek yang memotivasi gue,, cewek itu Alexandra Stella Askinan,, gue tau lo denger semua ucapan gue,, gue mohon lo bangun,, gue pengin lihat lo ketawa lo debat sama gue" Alka masih menangis.
Air mata menetes dari mata cantik milik Stella. Ia berusaha bangun namun sangatlah sulit.
"Gue gabisa lama lama dideket lo,, gue harus pergi,, gue nggak mau lo tersakiti lagi,, jangan lupain gue ya" Alka melangkah hendak keluar namun deteksi jantung bergerak naik turun dengan cepat.
Alka segera berbalik, jari Stella bergerak dan matanya perlahan terbuka.
"Gue udah tungguin lo sebulan akhirnya lo bangun" ucap Alka lirih dengan air mata. Alka segera memanggil dokter.
"Kondisi pasien sudah membaik" kata dokter lalu keluar.
"Makasih banget lo udah bangun,, gue kangen banget sama lo" Alka memegang tangan Stella sambil menangis.
"Gue bangun buat lo,, jangan nangis dong" Stella mengusap air mata Alka.
"Memang kekuatan cinta tidak bisa dipisahkan,, saya restui kalian" ucap Johan dengan tegas.
"Makasih om" ucap Alka lalu bersujud dikaki Johan. Johan memberdirikan Alka lalu memeluknya dengan erat.
"Saya percayakan Stella pada kamu" Johan tersenyum hangat.
"Maaf sodara Alka" ucap polisi yang tiba tiba masuk.
"Iya bagaimana perkembangannya?" tanya Alka.
"Kami sudah menemukan pelaku atas nama Selly,, dia hendak berbicara dengan korban" kata polisi itu lalu membawa masuk Selly dengan tangan yang diborgol.
"Stella maafin gue,, gue khilaf,, gue dosa" ucap Selly dengan terisak isak.
"Walaupun lo udah bikin gue tidur panjang selama sebulan,, gue gak bisa marah sama lo,, gue maafin lo" ucap Stella. Selly langsung berlari lalu memeluk Stella dengan erat.
"Makasih Stell,, lo orang baik dan pantes buat Alka,, semoga langgeng,, gue cuma bantu doa dari penjara" ucap Selly sambil tersenyum lalu ditarik oleh polisi itu menjauh.
"Jadi kita pacaran?" tanya Alka gugup. Stella hanya tersenyum.
"Iya" ucap Stella lantang. Alka langsung memeluknya dengan erat.
Stella dan Alka adalah jodoh, banyak rintangan yg menghadang namun pada akhirnya mereka tetap bersatu. Kekuatan cinta sejati.
Tamat
•••
Makasih banget buat kalian yg setia baca. Tunggu cerita aku selanjutnya yaaaaSorry kalo banyak typo bertebaran.
See You Again 😘
![](https://img.wattpad.com/cover/202287497-288-k164512.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool Boy
RomanceAlexandra Stella Askinan Seorang perempuan cantik , dia termasuk anak pintar. Guru suka padanya karena ada bakat terpendam dalam dirinya. Alkan Fahrezza Badboy yang satu kelas juga dengan Stella, namun kalau Alka ini kurang pintar. Ia juga memiliki...