Stella POV
"Jangan jangan lo suka sama Alka ya?" gue gelagapan dengerin pertanyaan yang Rizki."Ya enggaklah" jawab gue sekenanya. Masa gue mau ngaku. Jatuh harga diri gue sebagai seorang cewek.
Alka memandang sinis Rizki yang asal cerocos. Kenapa sih Alka pakek dingin segala.
"Ampun bang,, jadi orang jangan dingin dingin" ucap Rizki kesal dengan sifat Alka.
"Tauk tuh,, buah aja ditaroh disampingnya lama lama seger lagi,, kayak dimasukin kulkas" ejek Cavin. Alka menoyor kepala Cavin yang sedang asik tertawa.
"Sensi amat sih lu" kata Cavin masih dengan tawa menggelegarnya. Temen temennya udah banyak ngasih kritikan pedes tapi sikapnya masih nggak berubah.
"Gue kekamar mandi dulu ya" ucap gue disela sela tawa.
"Oke" jawab Rio sambil memegang perutnya yg sakit karna terlalu banyak ketawa.
Gue lewat dapur, disana ada Tante Nadia yang asik bikin kue. Gue hampiri tante Nadia.
"Eh Stella kenapa kesini?,, nggak ketawa lagi sama Rio disana?" gue menggeleng.
"Tante Stella pengen tau cara bikin kue" tante Nadia senyum hangat ke gue.
"Jadi gini" dijelasin satu persatu cara bikin kue brownis biar enak.
"Maksih tante,, kapan kapan Stella mau coba bikin ah" kata gue.
"Iya,, nanti tante dikasih yaa" gue ngangguk mantap.
"Yaudah tan,, Stella kesana lagi ya" tante Nadia mengangguk.
Gue jalan menuju ruang tamu. Masih pada ketawa ketawa.
"Kok lo lama amat sih Stell?" tanya Vio. Baru aja gue injekin kaki dilantai ruang tamu.
"Gue liat tante Nadia bikin kue" kata gue lalu duduk disamping Silla.
"Owh" jawab Vio singkat. Gue cuma mengangguk.
"Gue pulang duluan ya,, kasihan adek gue nungguin coklat" alibi gue. Padahal gue cuma nggak mau lama lama disini sama Alka. Gue nggak mau semakin cinta ke dia.
"Gue anter" kata Alka dingin. Mampus gue. Pengen menghindar eh malah mendekat.
"Gausah ntar malah repot" kata gue biar nggak balik bareng.
"Terserah" dia berdiri lalu keluar rumah Rio.
"Semuanya gue duluan yaaa" kata gue kepada semua yg ada disini.
"Okee" jawab mereka serempak. Lalu mereka tertawa bersama sama.
Gue keluar ehh ternyata lagi hujan. Gue bingung mau pulang naik apa.
Tin..tin...
Suara klakson mobil didepan gue. Kaca mobil dibuka setengah."Yakin nggak mau bareng?" ternyata Alka. Setelah menimbang nimbang gue mengangguk dan duduk dikursi depan.
"Makasih" kata gue. Dia berdehem lalu melajukan mobilnya membelah hujan.
"Rumah lo mana?" gue belum kasih tau alamat ke dia. Aduuuh pe ak nya guee. Gue pandu dia sampai kerumah. Hujan masih turun dengan derasnya.
"Sekali lagi makasih,, mau mampir" dia hanya menggeleng dan langsung melajukan mobilnya.
"Nasib kalo suka sama cowok dingin" gumam gue lalu jalan masuk kedalem rumah.
"Kakaaaak,, coklat buat Arel mana?" tagih Farel. Gue keluarin sebungkus coklat dari dalem tas gue.
"Ihh bentar,, cium kakak dulu donk" goda gue sambil menepuk nepuk pipi.
Cup
Lalu dia meminta coklat dari tangan gue. Gue yang dah kasihan akhirnya ngasih coklatnya."Makasih kak Stella cantik" katanya lalu berlari. Gue seneng banget punya adik kayak Farel walau kadang juga bandelnya gak ketulungan. Karna kalo nggak ada Farel gue ngerasa hidup ini sepi gitu.
"Stella kamu dah pulang!?" teriak mamah dari arah dapur.
"Udah mah!" sahut gue sambil melepas sepatu sekolah yang gue pakai.
"Bantuin mamah masak gih" mamah tiba tiba dah nongol disamping gue.
"Stella istirahat bentar ya mah" melas gue. Mamah ngangguk.
"Setengah jam udah harus turun" gue ngangguk lemah dan berjalan ke kamar gue.
Gue mandi lalu keluar pakai baju santai. Gue turun kebawah sambil berlari karna waktu yang dikasih mamah mepet.
Gue sampek dibawah, mamah udah stand by dibawah tangga.
"Udah mah" kata gue sambil tersenyum.
"Telat satu menit" kata mamah. Gue cengo.
"Satu menit doang mah,, toleransi lah" mamah mengangguk dan nyuruh gue bergegas membantunya.
"Aku disuruh masak apa?" tanya gue karna mamah daritadi cuma diem.
"Puding" gue ngangguk dan cari persediaan puding dikulkas.
"Emang kenapa sih kok pakek masak kek gini segala?" gue heran. Biasanya nggak pakek puding pudingan.
"Nggak papa cuma mau masak aja" kata mamah sambil melanjutkan aktivitasnya.
"Oke" kata gue singkat dan segera melanjutkan puding yang gue buat.
Nggak lama gue selesai dan mamah juga selesai bikin makanan. Gue copot celemek yang gue pakai.
"Stella ke atas ya" mamah ngangguk. Gue langsung naik kekamar atas.
Gue bukak hp, dari tadi gue matiin.
Vio : lo pulang naik apa?
Stella : dianter Alka
Vio : wahh seneng dong
Stella : serangan jantung yang adaGue cepat cepat mematikan ponselnya sebelum ada chat masuk lagi. Gue berbaring dikasur queensize milik gue . Tak lama gue tertidur karena kelelahan.
•••
Stella kakak yang baik
Siapa yang nakal sama adiknya hayoo.. 😂Lanjut part ....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool Boy
RomanceAlexandra Stella Askinan Seorang perempuan cantik , dia termasuk anak pintar. Guru suka padanya karena ada bakat terpendam dalam dirinya. Alkan Fahrezza Badboy yang satu kelas juga dengan Stella, namun kalau Alka ini kurang pintar. Ia juga memiliki...