Pukul 21.00 waktu setempat.
Acara pernikahan itu telah usai,seluruh tamu pun telah pulang kerumah masing-masing dan kini tinggallah Xiao Zhan dan Wang Yi Bo.Ya mempelai Yibo adalah Xiao Zhan.Dan itu mengejutkan mereka berdua.
"Mempelai memasuki altar"
"Dia,bukankah dia."
"Bagaimana mungkin itu dia."
Mereka berdua,adalah Xiao Zhan dan Wang Yi Bo,kedua mempelai yang akan menikah hari ini,kedua nya benar-benar terkejut dengan ini semua,bagaimana mungkin mereka bisa menikah jika baru saja kemarin mereka bertengkar karena hal sepele dan Yibo yang mengatai Xiao Zhan bodoh.Dunia ini memang sempit.
"Sial!" Batin Yibo kesal.
"Kenapa harus kau hah!" Batin Xiao Zhan pun kesal dengan kebutulan ini.
Namun di samping itu semua,para tamu undangan terpesona saat Xiao Zhan memasuki altar pernikahan,Xiao Zhan dengan tuxedo putih nya nan mewah menambah kesan manis pada dirinya,tubuh ramping,wajah manis dan jangan lupakan kulit putihnya dan senyum itu,ya Xiao Zhan tetap tersenyum manis meski hatinya sedang 180° berbeda dengan senyumnya saat ini.Dan semua orang yang berada di tempat itu tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Xiao Zhan.Hingga Xiao Zhan sempai di depan Yibo yang menatapnya seperti saat mereka bertemu kemarin,tatapan angkuh.Namun semua orang di tempat itu sudah terbiasa dengan itu mungkin hanya Xiao Zhan yang menganggapnya angkuh.
"Baiklah,bisa kita mulai pemberkatannya.?" Tanya sang pendeta dan mereka berdua pun mengangguk maka dengan itu dimulailah acara sakral itu dan tak butuh lama hingga mereka resmi menjadi sepasang suami istri,tidak mungkin Sepasang suami suami.Dan jika kalian ingin tau,di China pernikahan seperti ini sudah bukan hal tabu lagi setelah beberapa bulan lalu di legalkan nya pernikahan sesama jenis seperti saat ini.
Ya seperti itulah proses pernikahan mereka tadi,dan saat ini sudah larut malam.Xiao Zhan ingin tidur dirinya sangat lelah hari ini terutama saat mereka menerima ucapan selamat dari para tamu,Xiao Zhan tidak berhenti nya tersenyum dan menyalami mereka yang jumlah nya tidak sedikit,padahal ayahnya bilang mereka tidak mengundang banyak orang namun tadi itu terlalu banyak bagi Xiao Zhan sedangkan Yibo,ya dia hanya acuh tak acuh,bahkan tersenyum pada para tamu saja tidak,dia hanya menyalami mereka dan setelah itu pergi disaat tamu undangan sudah pergi dari hadapannya.Sial!kenapa dia harus menikah dengan pria batu sepertinya.batin geram Xiao Zhan dengan keminiman ekspresi Yibo.
"Ini bantal untukmu." Yibo menyerahkan sebuah bantal pada Xiao Zhan.
"Apa maksudmu?" Tanya Xiao Zhan,dia tidak mengerti satu hal.
"Tentu saja kau tidur di sofa,aku tidak ingin tidur dengan mu." Jawab Yibo angkuh, seakan-akan Xiao zhan adalah kuman yang dapat menyebabkannya sakit perut.Orang ini menyebalkan,batin Xiao Zhan kesal,Xiao Zhan yakin jika terlalu berlama-lama bersama Yibo dapat membuat nya darah tinggi.
"Kenapa tidak kau saja yang tidur di sofa?" Balas Xiao Zhan pada Yibo,tentu saja dia tidak mau tidur di sofa jika tidak ingin dia besok bangun dengan tubuh yang pegal-pegal.
"Ini rumahku dan ini kamarku,aku berhak menyuruhmu tidur dimanapun yang aku mau." Masih saja angkuh.Yibo benar-benar membenci Xiao Zhan.
"Waktunya memulai permainan." Batin Yibo setelah dia mengatakan hal itu pada Xiao Zhan.Seringai itu muncul kembali.
"Aku tidak mau." Xiao zhan masih kekeh tidak mau.
"Turuti apa kataku atau kau akan menyesal." Dingin,ucapan itu menjadi semakin dingin.Xiao Zhan terdiam,dinginnya ucapan Yibo mengingatkannya pada sang ayah,entah bagaimana rasa berani milik Xiao Zhan tadi mendadak menurun drastis setelah melihat Yibo yang nampak lain,lebih dingin,lebih suram.Dan lebih menyeramkan dari sang ayah.Xiao Zhan menengguk ludahnya susah payah.Kemudian lambat-lambat Xiao Zhan mengangguk dan itu membuat Yibo merasa menang atas Xiao Zhan.
Pukul 07.00 waktu setempat.
Xiao Zhan terbangun dari tidurnya karna cahaya matahari yang menerobos kedalam kamar itu dan mengganggunya.Xiao Zhan memperhatikan sekelilingnya.
"Bukan mimpi." Batin Xiao Zhan setelah benar-benar bangun,ya,Xiao Zhan berharap pernikahannya kemarin adalah mimpi yang akan hilang disaat dia bangun hari ini,namun sepertinya itu bukan mimpi.Dan ya,Xiao Zhan harus berusaha menerimanya saat ini.Demi kebahagiaan sang ayah.
"Ughh." Xiao Zhan meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku setelah semalaman dia tertidur diatas sofa atas permintaan orang itu,tidak.Suaminya.Setelah mengingat kata suami Xiao Zhan pun tergerak untuk melihat makhluk minim ekspresi itu yang saat ini tengah tidur diatas kasur empuknya.
"Berantakan sekali." Batin Xiao Zhan saat melihat letak selimut Yibo ya saat ini Xiao Zhan sudah berdiri di samping tempat tidur itu.Xiao Zhan dengan reflek membenarkan letak selimut itu sebelum dia beranjak pergi ke kamar mandi.Dia membenarkan letak selimut itu agar Yibo tidak kedinginan dan nyaman.Jika kalian ingin tau kenapa Xiao Zhan mau melakukan nya.ya itu hanya reaksi alami Xiao Zhan,dan tidak ada hal lain lagi.tentu saja.
Cukup 15 menit hingga Xiao Zhan sudah siap dan terlihat sangat tampan,maaf.Manis. Xiao Zhan segera turun kebawah setelahnya dan melihat sang ibu mertuanya tengah berkutat dengan bahan-bahan masakan,tengah membuat makanan untuk sarapan pagi ini.ini hari pertama Xiao Zhan tinggal disini dan merupakan hari pertamanya sebagai istri seorang Wang Yi Bo.Namanya pun kini sudah memiliki marga Wang di depan nya.Benar-benar bukan mimpi batin Xiao Zhan.tidak,Wang Xiao Zhan.
"Ibu.."
"Ah nak,kau sudah bangun.bagaimana keadaanmu?apa tidurmu nyenyak?" Sang ibu mertua membombardir Xiao Zhan dengan pertanyaan nya,nampak sekali kepedulian seorang ibu pada anaknya,dan Xiao Zhan sudah lama tidak merasakannya.Xiao Zhan terbayang akan ibunya,matanya memanas setiap kali ia ingat pada ibunya.ia ingin menangis,ibu Yibo yang menyadari hal itu dengan tiba-tiba memeluk xiao Zhan.Dan membisikkan kata-kata penenang untuk Xiao Zhan.
"Kau sekarang ada putraku,aku adalah ibumu sekaligus mertuamu sayang,kau bisa membagi keluh kesahnya padaku,kau tidak perlu merasa sendiri lagi.kau mengerti Xiao Zhan." Ucap lembut sang ibu,dia tau jika Xiao Zhan sudah tidak memiliki ibu,tuan Xiao sudah menceritakan semua nya padanya,termasuk sikap,perilaku dan kebiasaan Xiao Zhan,sang ibu sudah mengetahui semuanya.Xiao Zhan membalas pelukan itu dan membenamkan wajahnya pada pundak sang ibu.Dia melepas semua rasa kerinduan terhadap ibunya.
"Terima kasih." Ucap lirih Xiao Zhan.
"Ya,sayang." Balas sang ibu sembari mengelus punggung kecil Xiao Zhan.
"Umm,,i-ibu,kau masak apa?" Tanya Xiao Zhan ragu-ragu saat memanggil wanita itu ibu.namun wanita itu malah tersenyum.
"Ya,panggil aku ibu,nak." Ucap sang ibu.
"Oh ya,aku sedang membuat omelette Jepang untuk sarapan kita.apa kau tidak suka?" Sang ibu bertanya pada Xiao Zhan sembari melanjutkan pekerjaan nya tadi yang sempat tertunda.
"A-aku suka,a-apa aku boleh membantumu ibu?" Nada bicara Xiao Zhan masih gugup.ya tentu saja,dia belum terbiasa dengan ini namun lama-kelamaan nanti pasti dia akan terbiasa dengan ini semua.
"Apa kau bisa?" Tanya ibu nya.
"Tentu saja,dulu ibu sudah mengajarkan banyak resep makanan padaku sebelum beliau meninggal." Jawab Xiao Zhan pasti dan sang ibu pun tersenyum.
"Baiklah-baiklah,aku nanti juga akan mengajarimu banyak resep,sayang." Sang ibu pun tertawa dan Xiao Zhan tersenyum.memang menyenangkan memiliki ibu apalagi yang seperti ini.sangat peduli padamu meski kau bukan anak kandung, melainkan hanya anak mantu saja. Xiao Zhan senang dan bahagia dengan ini namun tidak dengan sang suami.Yibo sepertinya tidak menyukainya setelah kejadian tadi malam.Dia sudah cukup mengerti jika pernikahan ini tidak diharapkan oleh Yibo.
.
.
.
.