Mama: "Hangyul ayok pulang."
Ajak sang mama yang bangun dari duduknya.Hangyul yang masih menunduk hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja.
Hangyul: "Duluan aja."
Mama: "Hyoengjun mama yang jaga ya?"
Hangyul: "Iya ma,"
Mama Hangyul yang menggendong Hyoengjun pun pergi dari tempat itu. Dimana tempat yang membuat orang merasa sangat sedih saat datang kesana.
Hangyul: "Beb,"
Hangyul mendongakkan kepalanya.Hangyul: "Aku minta maaf, mungkin kalau bukan karena aku kamu nggak mungkin bakalan ninggalin aku sama Hyoengjun."
Hangyul tak kuasa menahan air matanya akhirnya meluapkan semuanya disana.Tepat disamping tempat peristirahatan terakhir Y/N.
Hangyul: "Aku mau bilang terima kasih sebesar-besarnya ke kamu, karena telah menitipkan Hyoengjun ke aku sebelum kamu pergi walaupun aku akan tetap merasa kesepian sepanjang hidupku."
Hangyul: "Semoga kamu tenang disana, aku bakalan nunggu kamu jika itu mungkin terjadi walaupun mustahil. Semoga di kehidupan selanjutnya kita dipertemukan kembali. I always love you forever."
Hangyul yang sudah merasa kehilangan setengah dari jiwa raganya dan begitupun air mata yang rasanya hampir habis terkuras hanya bisa memegang sekuntum bunga mawar merah terakhir untuk diletakan diatas tempat peristirahatan Y/N.
Sebelum meletakan mawar itu, Hangyul menggoreskan durinya ke jari telunjuknya hingga mengeluarkan setetes darah.
Hangyul: "I Will always miss you bae, every day every time every second. Mybe until my last breath."
Lalu Hangyul berdiri dan mencium batu yang berisikan nama Y/N dan setelah itu senyum tipisnya keluar.
'I Love U Babe'Belum selesai!
:/

KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Tercinta|| Lee Hangyul Imagine [COMPLETED]
FanfictionKehidupan seorang Lee Hangyul bersama istrinya yang hamil 7 bulan. Bayangin aja ini kisah kalian sama Hangyul ! WARNING ! Tulisan berantakan bikin sakit mata