Suami Tercinta|| Lee Hangyul Imagine [COMPLETED]

.

Pagi ini Hangyul berangkat kerja dengan mood yang berantakan karena setelah kejadian kemarin malam dia sangat merasa bersalah kepada Y/N.

"Aku berangkat kerja ya?" Pamit Hangyul kepada Y/N yang masih sibuk dengan urusannya di dapur.

"Ya." Singkat Y/N tanpa menoleh Hangyul.

Hangyul pun berangkat kerja dijam seperti biasanya.

"Lah telur habis?" Y/N mengkerutkan keningngnya saat membuka kulkas dan ternyata telurnya habis. "Berarti gue harus ke supermaket dong?" Tanya ke dirinya sendiri.

Y/N pun pergi ke supermaket terdekat mengendarai mobilnya.

"Oke sampai." Y/N lantas turun dari mobilnya dan masuk ke dalam supermaket.

Y/N pun mengambil satu troli dan pergi ke tempat bahan makanan.

"Eh kamu?" Panggil seseorang yang ada disebelah Y/N.

"Kamu Jeje kan?" Tanya Y/N memutar bola matanya.

"Iya masak lupa sih, baru kemarin ketemu." Sahut Jeje santai.

Y/N langsung tertohok dengan jawaban yang keluar dari mulut Jeje.

"Oh." Singkat Y/N yang malas meladeni Jeje.

"Hangyul masih ngantor ya?" Tanya Jeje memasukan beberapa sayuran ke trolinya.

"Ngapain nanyak?" Sahut Y/N dengan nada yang sedikit tinggi.

"Emangnya nggak boleh? Kan gue cuma nanya."

Kepala Y/N rasanya sudah mulai panas setelah dia tahu bahwa Jeje adalah orang yang amat songong saat diajak berbicara.

"Emangnya lo mau apa tau urusan suami gue ah?!" Tantang Y/N ke Jeje.

"Gue cuma nanyak, nggak usah ngegas. Lagian suami lo tuh tukang goda ya!" Balas Y/N tanpa rasa takut.

"Tukang goda? Bukannya elo ya? Yang punya niat buat ngedeketin Hangyul padahal di udah punya istri." Y/N berusaha menahan amarahnya padahal ingin rasanya menjambak rambutnya Jeje.

"Oke gue bakalan jujur sama lo disini." Jeje maju mendekat beberapa langkah ke arah Y/N.

"Gue bakalan jujur sejujurnya sama lo! Tapi lo nggak boleh sakit hati setelah apa yang bakalan gue ucapin." Jeje menatap tajam Y/N.

Y/N hanya menatap kosong Jeje dan siap mendengar apa yang akan dikatakan oleh Jeje padanya.

"Gue sakit hati setelah Hangyul lebih milih lo dari pada gue."
Kalimat pertama yang keluar dari mulut Jeje ini sukses membuat hati Y/N tertusuk.

"Lo tau rasanya? Dari jaman gue sekolah sampek kuliah gue suka sama dia dan gue berharap besar kalau suatu saat nanti dia bakalan peka sama gue dan sampai detik ini gue masih ada rasa sama dia, tapi sekarang nggak ada harapan buat gue ngemilikin Hangyul karena ada penghalang. Yang nggak lain adalah lo sendiri."

Jeje mengeluarkan semua emosi dan kesedihannya yang selama ini ia pendam dihadapan Y/N.

"Maksud lo?!" Y/N hampir saja ingin menampar Jeje tapi dia masih bisa mengendalikan emosinya karena saat ini dia sedang berada ditempat umum.

"Maksud gue lo adalah penyebab kekacauan hidup gue!" Tak sadar air mat Jeje jatuh ke pipi kanannya.

"Rasanya hari-hari yang gue jalani nggak ada semangat buat gue bertahan hidup setelah gue kehilangan orang yang menjadi semangat dan motivasi gue. Hidup gue udah hancur berkat lo!" Ucap Jeje dengan nada tinggi.

Plak

Y/N menampar pipi Jeje karena dia sudah berani sangat lancang.

"Lo bilang gue jadi orang penghancur hidup elo?! Dan lo pikir Hangyul satu-satunya alasan buat lo hidup? Dan yang lo bilang barusan bakalan bikin gue nyerahin Hangyul ke lo?! Be smart girl! Apa lo malaikat yang seenaknya ingin jalan hidup lo itu sesuai dengan keinginan lo?! You Dumb!"
Y/N tidak bisa lagi menahan emosinya dan rasanya ingin dia menampar Jeje sekali lagi.

"Terserah lo mau bilang gue dumb ataupun idiot sekaligus. Tapi gue seneng bisa ngelampiasin secara langsung didepan yang gue benci sebelum gue pergi untuk selamanya." Ucap Jeje dengan isak tangisnya.

"Maksud lo?!" Rasanya Y/N sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh Jeje.

"Temuin besok gue di belakang gudang lama sendirian, gue mau lo jadi saksi akhir hidup gue."

🌸🌸🌸

Bersambung......

Jangan lupa vote⭐️

Kalau banyak typo mohon dimaklumi i'm just amatiran😂👌🏻

Sorry baru up:'/

Semoga kalian enjoy dengan alur yang semakin berantakan ini 😂