"Lo mau gue jadi saksi akhir hidup lo? Gue siap." Sahut Y/N dengan nada dingin."Ah?!" Jeje kaget.
"Kenapa? Lo nggak percaya gue bakalan lakuin itu?" Y/N menatap tajam Jeje.
"Oke. Satu hal yang bakal buat Hangyul nyesel nikah sama lo bakalan tiba."
"Maksud lo apa?!" Bentak Y/N.
"Tunggu aja semuanya bakalan berakhir, lo dan juga gue." Jeje lantas pergi meninggalkan Y/N.
Y/N hanya menggeleng-geleng kan kepalanya pelan dan pergi dari supermarket itu tanpa membawa bahan-bahan yang dia beli barusan.
Hangyul Calling.......
"Halo?"
"Kamu dimana?"
"Habis dari supermaket. Kenapa?"
"Aku tunggu dirumah ya."
"Udah pulang kantor jam segini?"
"Pokoknya aku tunggu dirumah."
......
.......
......
"Halo? Beb Halo?***
"Kenapa tiba-tiba dimatiin?" Decak Hangyul bingung. "Mungkin dia lagi nyetir."
11:25
Y/N belum tiba dirumah. Hangyul pun khawatir karena hampir satu setengah jam dia belum sampai-sampai.
"Beb kamu dimana sih?" Hangyul mengirimi banyak pesan ke Y/N tapi tidak ada satu pun pesannya dibalas oleh Y/N.
Tiba-tiba satu panggilan masuk ke handphone Hangyul langsung mengangkatnya tanpa melihat nama yang menelfon.
"Halo beb kamu kemana aja sih belum pulang aku khawatir tau."
....
"Halo beb."
"Halo selamat siang ini dari kepolisian apakah bapak kerabat dari ibu Y/N?"
"Kepolisian?"
"Iya, saya mau memberikan informasi bahwa telah terjadi kecelakaan yang menyebabkan mobil dari ibu Y/N terjatuh ke sungai dekat tol dan saat ini masih proses evakuasi."
"Apa?!"
........Hangyul langsung merasa lemas setelah mengetahui Y/N mengalami kecelakaan, ponselnya jatuh ke lantai dan tangannya dingin gemetaran.
"Nggak. Nggak mungkin." Hangyul yang menahan rasa sesak langsung bergegas mengambil mobilnya dan menuju ke lokasi kecelakaan.
"Beb, kamu lagi bercanda kan? Atau lagi prank aku?" Batin Hangyul menancap gas dengan kecepatan paling tinggi.
Hangyul pun sampai di lokasi kecelakaan dimana disana sudah ada banyak orang yang berkerumunan dan ternyata kecelakaan ini memakan banyak korban. Banyak orang berlumuran darah yang diangkat oleh petugas untuk dimasukkan ke mobil ambulance.
Hangyul turun dari mobilnya dan menerobos ke kerumunan orang-orang dan matanya buyar melihat kesana dan kesini berharap Y/N segera ditemuinya.
"Beb kamu dimana?!" Teriak Hangyul selagi mencari Y/N.
Dan Hangyul pun langsung diam dan menatap ke satu titik yang membuat hatinya lebih tersayat yaitu saat mobil yang kendarai oleh
Y/N diangkat dari sungai lalu diderek.Ditambah lagi saat petugas tim SAR yang kode pada kawannya bahwa Y/N belum ditemui.
"Nggak mungkin." Hangyul menutup matanya dengan satu tangan dan tak bisa menahan tangisnya lagi.
"Hangyul!!"
Hangyul langsung menoleh ke arah sumber suara.
"Jeno?" Sahut Hangyul pelan.
Jeno adalah sahabat sewaktu Hangyul SMP dulu yang sekarang bertugas menjadi polisi.
"Lo ngapain disini?" Tanya Jeno.
Hangyul menunjuk mobil Y/N dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kenapa sama mobil itu?" Tanya Jeno bingung.
"Istri gue." Sahut Hangyul yang tak bisa menahan air matanya lagi.
"Apa?!" Jeno kaget dengan pernyataan Hangyul barusan. "Itu mobil istri lo?!"
Hangyul hanya mengangguk-ngangguk pelan.
"Ngyul lo tabah ya berdoa aja supaya istri lo cepet ditemuin." Jeno menepuk pundak Hangyul.
"Makasih No."
Beberapa saat kemudian.
Tim SAR membawa tandu berisikan satu orang diatasnya yang juga korban dari kecelakaan dan baru ditemui disungai.
Hangyul langsung berlari menuju kearah kemana dibawanya orang itu.
Hangyul langsung shock dan tidak bisa berkata-kata karena orang yang diatas tandu itu bukanlah Y/N istrinya melainkan temannya.
Jeje.
🌸🌸🌸
Bersambung.....
Jangan lupa vote⭐️Kalau banyak typo mohon dimaklumi i'm just amatiran😂👌🏻
Sorry baru up:'/
Semoga kalian enjoy dengan alur yang semakin berantakan ini 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Tercinta|| Lee Hangyul Imagine [COMPLETED]
FanfictionKehidupan seorang Lee Hangyul bersama istrinya yang hamil 7 bulan. Bayangin aja ini kisah kalian sama Hangyul ! WARNING ! Tulisan berantakan bikin sakit mata