14

693 66 4
                                    


Dengan keringat yang terus mengalir didahi Hangyul duduk selagi menunggu Y/N yang masih ada didalam ruangan operasi.

Bugg

Hangyul menghantam tembok dengan tangan yang terkepal kuat dan tak peduli dengan rasa sakitnya.

"Gua gak ngerti sama lo je, sebenarnya tujuan lo ngehancurin hidup gue sama Y/N tu apa." Batin Hangyul dalam hatinya sambil menunduk.

Tiba-tiba satu orang dengan pakaian serba hijau keluar dari dalam ruangan operasi.

"Permisi."

"Bapak suaminya Ibu Y/N?" Tanya Dokter tersebut.

"Iya saya sendiri suaminya." Dengan sigap Hangyul berdiri dan mendekati dokter.

"Operasinya caesarnya berjalan dengan lancar dan selamat buat bapak atas kelahiran anak laki-lakinya."

Setelah mendengar pernyataan dokter barusan Hangyul langsung terpelongo tidak percaya bahwa anaknya sudah lahir dan senyuman pun terus mengembang di bibirnya.

"Terima kasih dok." Ucap Hangyul menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

"Tapi...."

"Kenapa dok?"

"Istri bapak kondisinya sangat kritis karena mengalami pendarahan yang sangat banyak."

"Tapi istri saya bisa selamat kan?" Tanya Hangyul dengan senyum yang sudah pudar.

"Semoga secepatnya bisa bapak berdoa saja." Dokter lantas meninggalkan Hangyul sendirian.

Tiba-tiba beberapa suster keluar dari ruangan operasi dan membawa baby box yang dimana tempat bayi Hangyul dan Y/N berada untuk dipindahkan keruangan bayi.

Diikuti dengan Y/N di belakangnya yang akan dipindahkan keruangan pemulihan.

Hangyul menggenggam tangan Y/N dengan erat selama perjalanan menuju keruangan pemulihan.

"Beb plis sadar." Ucap Hangyul.

Beberapa saat kemudian......

Hangyul sudah berdiri didepan box bayinya dengan penuh senyuman memegang kelingking bayinya.

"Lucu banget kamu nak lebih mirip papa daripada mama." Ucap Hangyul.

Tiba-tiba bayinya pun menangis dan Hangyul tak tahu harus berbuat apa dan apalagi  dia tak berani menggendong bayi yang amat mungil.

Hangyul pun memanggil suster untuk menenangkan bayinya. Hal itu membuat suster tertawa melihat Hangyul yang cemas.

"Cup cup sayang." Suster mengambil dan menggendong bayinya.

"Bapak gak pernah gendong bayi ya?" Tanya suster itu.

"Gak pernah sus." Sahut Hangyul menggaruk kepalanya.

"Oh pantes." Suster tertawa kecil.

"Anaknya ganteng banget pak kayak bapaknya." Sambung suster.

"Ah bisa aja." Sahut Hangyul malu.

"Udah punya nama atau belum pak?"

"Oiya saya lupa saking senangnya." Hangyul pun mendekati suster yang sedang menggendong bayinya.

"Namanya Lee Hyuljun." Hangyul mengelus dahi Hyuljun.

"Bagus namanya pak, iya kan Jun sayang." Suster lantas meletakan Jun kembali ke tempat tidurnya.

"Makasi ya sus." Ucap Hangyul.

"Udah tugas saya pak. Kalau perlu sesuatu panggil saya aja." Suster lantas meninggalkan Hangyul dan Jun.

"Kamu yang sabar ya sayang nunggu mama sadar dulu biar kita bisa kumpul bareng." Hangyul tersenyum tipis.

Bersambung....
Jangan lupa vote⭐️

Credit foto: Nemu di ig lupa usernamen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Credit foto: Nemu di ig lupa usernamen.

*

Update singkat setelah 3 mingguan gak up😔 so sorry guys karena ada suatu hal dan gak sempet up dan kalau ceritanya ngebosenin maklum ya.
Makasi buat kalian yang masih mau nunggu kelanjutannya♥️
God Bless you😇

One it jangan lupa bahagia

Xoxo

Ps: Cerita belum habis
Kalau ada typo  mohon dimengerti hehehe

Suami Tercinta|| Lee Hangyul Imagine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang