Part 15

942 56 0
                                    

Setelah dua hari mengalami koma akhirnya
Y/N siuman dan sudah bisa menimang Jun.

"Akhirnya kamu udah sadar." Ucap Hangyul selagi menimang Jun.

Y/N hanya tersenyum melihat Hangyul yang bahagia.

"Sini biar aku yang gendong." Pinta Y/N bangun dan duduk diranjangnya.

Hangyul pun memberikan Jun kepada Y/N dan Hangyul tidak bisa menahan senyum bahagianya.

Tok tok tok

Tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu dan Hangyul pun segera membukakan orang itu pintu.

"Tunggu ya beb." Hangyul berjalan untuk membuka pintu.

"Iya." Sahut Y/N.

"Jeno?"

Hangyul kaget karena yang mengetuk pintu adalah Jeno dan Hangyul pun mempersilahkan Jeno masuk.

"Selamat ya Hangyul lo udah jadi bapak sekarang." Ucap Jeno yang tos dengan Hangyul.

"Selamat juga lo udah ada yang bakalan manggil om." Sahut Hangyul tertawa.

"Halo kenalin nama om Jeno." Jeno kemudian mendekati Jun yang masih digendong oleh Y/N.

"Nama aku Jun om." Balas Y/N.

"Selamat buat kamu Y/N." Jeno menjulurkan tangannya.

"Makasi banyak udah repot-repot kesini." Sahut Y/N.

Jeglek

"Y/N."

"Irene? Joy?" Y/N kaget saat melihat kedua temannya datang.

"Selamat buat kamu sama Hangyul." Ucap Joy ke Y/N dan Hangyul.

"Nih kita bawaan hadiah buat Jun." Irene meletakan hadiah yang mereka berikan disamping Y/N.

"Makasi banyak lo udah kesini. Oiya si dua bocah lagi mana?" Tanya Y/N yang tidak melihat dua temannya lagi. Sehun dan Ceye.

"Biasa ngaret nanti aja dateng kok." Sahut Irene.

Mereka bertiga pun sibuk ngobrol sampai lupa dengan keberadaan Jeno dan Hangyul.

"Hangyul gue mau bilang sesuatu." Ucap Jano dengan ekspresi yang serius.

"Kalau gitu diluar aja biarin mereka ngobrol." Hangyul dan Jeno lantas keluar bersama.

"Mau bilang apa?" Tanya Hangyul selagi mereka berdua berjalan menuju taman.

"Jeje meninggal." Ucap Jeno.

Hangyul terdiam sejenak dan tidak merespon pernyataan Jeno.

"Dia bakal di makamin besok pagi. Gue cuma mau ngasih tau lo aja." Sambung Jeno.

"Gue belum sempet nanya sama dia tentang masalah dia sama istri gue tapi kenapa dia udah pergi?" Akhirnya Hangyul mengeluarkan suaranya.

"Gimana pun lo sama Jeje pernah punya hubungan dulu gue tau lo sebenarnya sedih." Jeno menepuk pundak Hangyul.

"Makasi infonya jen." Hangyul lantas berjalan mendahului Jeno dan Hangyul menahan air matanya supaya tidak jatuh karena bagaimana pun Jeje adalah teman Hangyul dan pernah menjadi kekasihnya dulu.

Kebesokan harinya

Hangyul dan Y/N menghadiri prosesi pemakaman Jeje yang diselenggarakan pagi ini dengan perasaan yang bercampur aduk.

"Jeje gue udah maafin semua yang pernah lo lakuin ke gue, dan gue juga minta maaf kalau bukan karena gue lo gak bakalan pergi secepat ini. Mungkin gue udah ngerebut kebahagiaan lo sebagai istrinya Hangyul tapi harapan gue di kehidupan selanjutnya lo bakalan nemuin orang yang bisa buat lo bahagia semoga perjalanan lo kali ini indah dan gue akan selalu berdoa supaya lo diberi tempat paling indah. Selamat jalan Jeje."
Pesan Y/N untuk Jeje dan meletakan seikat bunga mawar di atas peti Jeje.

"Je gue minta maaf karena gue gak bisa jadi orang spesial buat lo tapi gue bakal selalu anggap lo sebagai teman selama hidup gue. Semoga lo diberi jalan yang penuh banyak bunga."
Pesan Hangyul untuk Jeje.

"Beb ayok pulang Jun udah nunggu." Hangyul menggenggam tangan Y/N dan pergi dari tempat pemakaman.

-End-



———
Akhirnya Ending

Habis dari cerita ini gue bakalan bikin cerita baru lagi tentang x1 yang masih gue rancang di otak
Jadi jangan lupa ditunggu ya☺️
Follow juga akun ini

Kalau yang mau kasih saran silahkan:

Dan gak lupa gue bilang terima kasih sama resders yang setia nunggu cerita yang gue buat dan gua minta maaf sama kekurangan yang ada karena gue pemula dan masih belajar.
Pokoknya
Thank You So much

-Love u-

Cek my new story
Kangen||Jung Jaehyun

Yang bucinnya Jaehyun silahkan merapat siapa tau suka.

Suami Tercinta|| Lee Hangyul Imagine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang