Manik sapphire itu mengerjapkan kelopak matanya berkali-kali. Jantungnya berdetak sangat kencang. Dia menatap ke bawah, melihat kakinya berlari dengan kencang.
Dia tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Bahkan dirinya dimanapun, dia tidak tahu. Yang dia rasakan saat ini adalah rasa takut yang amat sangat besar.
Kakinya terus berlari ke depan. Indera pendengaran miliknya bisa mendengarkan suara terengah dari mulutnya.
Dia tidak tau harus lari dari apa. Kakinya tidak mau menuruti perintah otaknya yang menyuruhnya berhenti.
"Lari! Lari! Lari!"
Mulutnya terus merapalkan kata-kata itu. Dia bingung. Bukan dia yang memerintahkan mulutnya untuk berkata sesuatu.
Tiba-tiba kakinya berbelok memasuki sebuah ruangan. Dengan cepat tangannya mendorong meja untuk mengganjal pintu dari dalam.
"Haah haah haah haah!"
Brukk
Dia menjatuhkan dirinya di lantai saat mendorong meja. Kedua tangannya menumpu kepalanya.
"Aku mau keluar dari sini. Seseorang tolong aku" ucapnya.
"Hey boy, come here!"
Sebuah suara terdengar dari luar sana. Tangannya menutup mulutnya sendiri. Entah kenapa dia bisa mendengar langkah kaki berat dari luar ruangan.
Dia menebak itu langkah kaki orang dewasa. Karena suara decitan kayu terdengar begitu berat.
Dengan perlahan dia bangkit dan berjalan berhati-hati menuju pintu balkon dengan ukiran aneh.
Tok Tok Tok
Suaranya tercekat. Dengan buru-buru dia menggenggam engsel pintu dan mendorongnya. Namun, pintu balkon terkunci.
"Dimana?" bisiknya sambil menatap seluruh ruangan.
Matanya kemudian terpaku oleh sebuah benda yang terdapat di meja belajarnya.
Suara ketukan pintu terdengar lagi, kini sebuah suara pria dewasa juga terdengar dari balik pintu itu.
"Kumohon" ucapnya dengan air mata yang mengalir dari kedua matanya.
BRAKK BRAKK BRAKK
"Kau ingin bermain denganku?"
Hening.
Dia menggerutu sambil menangis. Kunci pintu balkon berkarat sehingga sangat susah untuk mendorongnya.
Terlambat.
Pintu ruangan yang diganjal dengan meja itu pun hancur.
Dia ketakutan. Matanya menatap lurus dimana di depan pintu yang sudah rusak itu, berdirilah seseorang dengan kaki yang terkena cahaya.
Sebuah benda yang terbuat dari besi itu meneteskan sebuah cairan berwarna merah.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki terdengar menggema di telinganya. Perlahan tubuh orang itu mulai terkena cahaya dari lampu ruangannya berada.
Sebuah seringai terlihat. Benda yang terbuat dari besi itu terangkat dan mulai mengayun ke arahnya.
"Mati kau!!"
Raven's Mansion
Story by beyes1028
SasuNaruHappy Helloween Month '-')/
KAMU SEDANG MEMBACA
Raven's Mansion [Complete]
FanfictionNaruto baru saja pindah ke Konoha. Hari pertama masuk sekolah, dia terkena detensi untuk membersihkan gudang di gedung lama. Dan saat sedang menjalankan hukumannya, Naruto menemukan sebuah surat kabar lama. Disana tertulis sebuah berita tentang ruma...