Stay || Park Jihoon✔

Duapuluhtiga

Jihoon POV

Awalnya, aku menolak mentah-mentah, waktu Kakek memintaku untuk mulai belajar menjadi penerusnya sebagai pimpinan SM Ent.

Sampai aku mendengar Kakek bercerita tentang salah seorang pegawai favoritnya di SM, yang pernah menolong beliau waktu hampir terjatuh dari tangga karena vertigo. Kakek bilang ... namanya Kim Hyewon.

Nama itu ... nama yang selama 8 tahun hampir tak pernah kudengar lagi kabarnya. Nama ... yang kini tak pernah aku sangkal lagi, bahwa aku merindukan pemilik nama itu selama 8 tahun terakhir.

Awalnya aku berpikir, pastinya gadis yang aku rindukan bukan satu-satunya pemilik nama Kim Hyewon. Pegawai favorit Kakek itu pasti cuma kebetulan memiliki nama yang sama dengan Hyewon.

Tapi Kakek langsung menunjukkan foto dirinya bersama pegawai favoritnya itu. Yang tanpa aku duga, dia benar-benar Kim Hyewon, gadis yang selama ini selalu aku rindukan.

Aku pulang ke Seoul segera setelahnya.
Membuat Kakek keheranan karena aku tiba-tiba berubah pikiran bahkan begitu bersemangat untuk mulai bekerja sebagai penerus beliau di SM.

Di hari pertama aku tiba di Seoul, Kakek membawaku ke gymnastic arena. Katanya, beliau ingin menyapa para member NCT Dream yang tengah melakukan rehealseal. Mereka akan mengadakan konser.

Kakek juga berkata bahwa pegawai favoritnya alias Hyewon adalah manager NCT Dream. Beliau begitu bersemangat untuk mengenalkan aku pada Hyewon.

Yang tanpa beliau tau, tentu aku jauh lebih bersemangat. Bahkan sampai berpikir selama berjam-jam, soal pakaian mana yang harus kupakai?

Sampai di gymnastic arena, aku turun dari mobil lebih dulu, sementara Kakek tengah menerima telepon entah dari siapa.

Aku tak ingin mengulur waktu.
Ingin cepat menemui Hyewon, dengan perasaan bertanya-tanya ... bagaimana kabarnya selama ini? Apa dia rindu aku, sama seperti bagaimana aku rindu dia setiap harinya? Dan bagaimana reaksinya begitu melihatku setelah 8 tahun lamanya?

Aku berjalan cepat-cepat, memasuki gymnastic arena, dengan debaran jantungku yang kian tak biasa bersamaan dengan senyumku yang mulai tak bisa berhenti merekah karena tak sabar bertemu Hyewon.

Sampai tak jauh di depan sana, aku melihatnya. Gadis yang selalu aku rindukan selama ini—Kim Hyewon. Dia berlari ke arah laki-laki yang berdiri dengan bersandar pada tembok. Aku bisa melihat dengan jelas, laki-laki itu adalah Yoonbin.

Lalu aku mendengar Hyewon berseru, "Yoonbin-ku!!!!" dengan senyumnya yang merekah. Dia keliatan bahagia.

Sontak aku berbalik, kembali melangkah keluar dengan perasaan hancur. Sekilas aku bisa menerka ... bahwa mereka memiliki hubungan lebih dari sekedar teman.

Aku kembali masuk bersama Kakek, menyapa para member NCT Dream dan juga Hyewon yang baru kembali dari luar.

"Halo, Manager Kim, apa kabar?" Kakek menyapa Hyewon, "Perkenalkan, ini cucu saya yang akan mulai belajar menggantikan posisi saya di SM." Beliau memperkenalkan aku setelahnya.

"Hal-" Hyewon terpaku, waktu akan membungkuk menyapaku. Matanya keliatan berkaca-kaca seketika.

"Halo, saya Park Jihoon."

Aku memutuskan untuk memperkenalkan diri, bertingkah seakan sama sekali tak pernah mengenalnya. Bisa kulihat dia seperti terluka, tak percaya aku bertingkah begini.

Malam berikutnya, aku ikut bersama Kakek menghadiri konser NCT Dream. Aku bertemu Hyewon lagi sewaktu datang ke backstage untuk menyapa para member. Tapi aku sama sekali tak berani menatapnya. Bertingkah seakan aku sama sekali tak menghiraukan kehadirannya, padahal sepanjang hari aku cuma memikirkan dia.