"Ish, sudah kubilang dia hanya teman kecilku,"
Tzuyu menghentakkan kaki untuk yang kesekian kalinya. Sementara mingyu duduk dimeja kerjanya seraya melipat kedua tangan didepan dada.
Alis mingyu tetap bertaut, pria itu sedang marah."Pria tetap pria, Masa bodoh mau dia teman masa kecilmu, teman khayalanmu, dia tetap pria. Dan kamu menelepon pria lain dimalam hari apa itu bukan hal yang salah dilakukan seorang wanita yang sudah bersuami?"
Tzuyu mengigit bibir. Ini Rasanya lebih menegangkan daripada di sidang untuk menerima hukuman penjara.
Tzuyu menghela nafas."Ayolah,, dia hanya mengecek itu nomor ku atau bukan,"
Mingyu kembali menggeleng. Menolak alasan Tzuyu keras keras dan berjalan menghampiri wanita tersebut.
"Hukumannya, Tidak boleh keluar sampai besok, Mengerti?" Ujar mingyu dengan nada setengah mengancam, seraya menyelipkan rambut dibelakang telinga tzuyu.
Wanita itu ikut menautkan alis, wajahnya tertekuk, dan hembusan nafas nya sangat panjang.
"Mingyu!" Pekik tzuyu keras hingga mingyu tersentak dan mundur satu langkah. Mingyu menaikkan sebelah alisnya, "apa?"
"Mana ada suami yang sebegitu menghengkang istrinya seperti ini?! Ya aku tau, sebagai seorang istri aku harus selalu menghormati suami, tapi apa perlu kau memberi hukuman seperti anak kecil? Ini tidak adil, aku juga butuh udara segar, dulu kau pernah mengurung ku, tapi tidak sekarang! Memangnya kamu saja yang bisa marah?! Aku juga bisa!"
Gigi tzuyu menggertak, mendorong dada mingyu. Pria itu tak merespon apapun, hanya menaikkan sebelah alisnya.
"Kau sedang datang bulan ya?" Tanya nya yang malah membuat tzuyu makin emosi dan memukul lengan mingyu kencang.
"AKU TIDAK BERCANDA!" Teriaknya lagi, mengacak sedikit rambutnya, dan mengusap jidatnya yang sedikit pening.
Tiba tiba perutnya terasa sakit, kepala nya berputar dan rasa sakit diperut dan kepala menyatu hingga mencekik lehernya.Wanita itu limbung, hampir saja jatuh ke lantai kalau mingyu tak cepat cepat menangkap tubuhnya dan menggendongnya ala bridal style menuju kamar mereka.
Mingyu kemudian meletakkan tubuh tzuyu diatas kasur, sedangkan tzuyu masih menggeliat kesakitan, dan keringat dingin mengucur di dahi dan lehernya.
"Kupanggil kan dokter saja ya?" Tanya mingyu mulai panik, Namun tzuyu menggenggam tangannya, lantas menggeleng.
"Tidak perlu." Jawabnya itu dingin. Beberapa menit kemudian wanita itu
Mulai tenang, menyuruh mingyu membawakan segelas air putih."Kau tahu aku sangat panik? Kenapa tidak mau memanggil dokter hah?" Tanya mingyu kesal seraya menyodorkan segelas air putih padanya.
Tzuyu meminumnya dalam sekali tegukan, lantas menatap mingyu dengan tatapan yang tajam namun tetap terlihat lemas dimata mingyu.
"Bukan urusanmu, lagipula tadi kau bilang aku hanya datang bulan kan?" Tzuyu menyibak selimut dan mengunci rambutnya, berjalan ke lemari dan terlihat memilih baju.
"Sedang apa kamu?"
"Memilih baju,"
"Mau kemana?"
"Berkencan dengan pria lain,"
BRAK!
Tiba tiba saja tubuh tzuyu dipaksa membalik dan terhimpit di pintu lemari dan tubuh mingyu yang tiba tiba saja yang sudah ada didepannya.
Mingyu menatapnya tajam, kemudian meraih dagu tzuyu dan mengangkatnya, mingyu terlihat sangat marah. Terlihat dari sorot matanya.
"Jangan macam macam denganku atau—
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Husband [Mintzu]
FanfictionTsundere dikenal sebagai sosok yang akan menunjukkan kemarahan dan sikap kasarnya pada seseorang yang disukai daripada menunjukkan sosok yang lembut untuk orang yang disukainya. Bagaimana jadinya jika kim Mingyu yang ceria dan periang menjadi tsunde...