.25

2K 156 24
                                    

Part ini ada sedikit—inget ya, sedikit loh:V
Ada Sedikit adegan dewasanya. Jadi yang ga mau baca boleh langsung di skip. Jujur, aku aja malu ngetiknya 😌

•'•

Beberapa hari terakhir, mingyu dan tzuyu sibuk dengan urusan masing masing.
Entah karena mingyu yang tiba tiba ada pekerjaan mendadak atau tzuyu yang dipanggil dosennya karena ada rekomendasi rumah sakit tempat bekerja nya setelah wisuda nanti.

Mereka bahkan hanya bercakap cakap ringan ketika makan dan ingin tidur saja.

Tapi kali ini, Tzuyu sudah memantapkan hatinya untuk menanyakan perihal berkas yang berkaitan dengan cincin pada Mingyu.

Entah apa jawaban yang Mingyu berikan, apa laki laki itu akan jujur atau berbohong.

Saat tzuyu melangkah menuju ruang kerja Mingyu, tiba tiba seorang pelayan dapur keluar dari ruang kerja Mingyu. Pelayan tersebut tersentak saat melihat tzuyu yang berdiri dihadapannya.
Ia juga menunduk dan langsung pergi tanpa menatap wajah tzuyu yang kebingungan.

Tzuyu mengetuk perlahan pintu ruang kerja Mingyu dan masuk kedalamnya. Didapati laki laki itu sedang sibuk dengan laptop nya dengan kacamata yang berulang kali merosot dari hidung mancung nya.

Tzuyu mendekat seraya tersenyum canggung. Mingyu masih belum menyadari kehadirannya kah? Padahal tzuyu yakin hentakan sepatu nya sudah terdengar.

"Ekhem," Tzuyu berdeham, sampai akhirnya baru menoleh. Pria tersebut tersenyum tipis, melepas kacamatanya.

"Hm? Tumben sekali, ada apa datang kemari?" Mingyu melepas kacamata nya namun tak mengalihkan pandangannya pada laptop yang masih menyala.

"Ada yang ingin ku tanyakan padamu," Ekspresi wajah tzuyu yang berubah serius dapat mengalihkan pandangannya menjadi kearah gadis itu. Mingyu mengernyit.
"Ini tentang cincin yang kutemukan hari itu,, apa kau sudah menemukan pemiliknya?"

Mingyu tersentak, kemudian berdeham. "Belum, sedikit sulit menemukan sidik jari dari pemiliknya, aku masih berusaha, apa kau mau menunggu?"

Bohong. Menunggu lagi katanya? Sebenarnya apa yang mingyu rahasiakan sampai harus berbohong seperti ini?

Tzuyu mengigit bibir, kemudian mengulas senyum tipis. "Ah, baiklah, Hari ini bolehkah aku pergi?"

Mingyu menoleh, kemudian mengangguk. "Jangan terlalu larut, aku memperhatikanmu," Tzuyu mengangguk seraya tersenyum, wanita itu keluar dari ruangan mingyu yang entah kenapa menjadi sangat sesak.

Tzuyu bersandar pada pintu kerja mingyu dibagian luar, Tiba tiba dadanya terserang sesak yang amat luar biasa.
Tzuyu berjalan perlahan kekamar untuk mengambil ponsel dan tas selempang nya.

'Mingyu, salahkan dirimu yang akhir akhir ini sangat aneh, sampai aku harus berbohong untuk bertemu dengan taehyung.' batin tzuyu kemudian mengelap peluhnya setelah dadanya tak lagi terasa sakit.

Tzuyu memasuki mobil dan meminta supir untuk mengantarkannya ke salah satu rumah sakit tempat taehyung bekerja.
Pria itu masih ada pekerjaan sehingga mengharuskan tzuyu untuk menemuinya disana.

Sesampainya disana, tzuyu berdecak melihat bangunan rumah sakit yang sangat elite dihadapannya ini. Taehyung sangat hebat hingga bisa direkrut menjadi seorang dokter bedah di rumah sakit besar sekaligus terkenal ini.

Tzuyu melangkahkan kakinya menuju resepsionis untuk menanyakan ruangan taehyung.

"Permisi, apa dokter kim taehyung senggang?" Tanya tzuyu pada salah satu perawat yang menjaga di meja resepsionis.

My Tsundere Husband [Mintzu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang