.18

2.3K 176 27
                                    

Pagi itu Mingyu terbangun dengan kepala yang terasa sangat berat.
Ia menatap jas yang masih melekat dan kaus kaki yang masih melekat pada tubuhnya.

Mingyu mengusap wajahnya kasar, masih terlalu awal agar bisa mengingat apa yang terjadi semalam.

Selagi tzuyu belum terlihat disekitarnya, ia bangun dan segera mandi untuk menyegarkan tubuh.
Biasanya dengan mandi atau meminum lemon, nyeri dikepalanya akan segera menghilang, dan perlahan ia dapat mengingat kejadian yang ia lupakan.

Selesai mandi dan menyegarkan diri, dengan jubah mandi berwarna biru dongker yang masih menutup tubuhnya, mingyu bergerak mengambil ponsel yang berada diatas nakas dan mengecek beberapa notifikasi.

Sampai sesaat kemudian, gagang pintu bergerak kebawah, membuat Mingyu gelagapan sehingga Ponselnya terlempar ke kasur dan dengan gerakan cepat ia masuk kembali kedalam kamar mandi dan mengunci pintu dengan cepat.

Brak!

"Mingyu?" Terdengar suara tzuyu dari luar kamar mandi, ini masih terlalu pagi untuk berhadapan dengan tzuyu yang notabene nya adalah orang yang membawa nya masuk kedalam mobil semalam.

Ya, sedikit mingyu sudah mulai mengingatnya setelah mandi.

"Mingyu kau didalam?"

Mingyu bisa merasakan ketukan pada pintu yang ia senderkan di punggungnya.
Tzuyu terus mengetuk ngetuk pintu kamar mandi sampai akhirnya Mingyu bersuara,  "Iya, aku didalam."
Jawabnya pelan namun dapat meyakinkan tzuyu dengan menghentikan gadis itu mengetuk ngetuk pintu kamar mandi.

"Jangan lupa makan sarapanmu, aku buatkan sup pereda pengar, Hm?"

"Hm,"

Setelah memastikan suara tzuyu tak lagi terdengar selama kurang lebih 10 menit, Mingyu keluar dari kamar mandi.

Namun perkiraannya salah, ternyata tzuyu masih berdiri didepan pintu kamar mandi dengan senyuman tipis yang terukir di bibirnya.

"Selamat pagi, tuan Mingyu." Tzuyu tersenyum lebar seraya memiringkan kepalanya.

Pria itu hanya menggaruk belakang kepalanya, Canggung dan benar benar tidak tahu harus mengatakan apa dihadapan tzuyu.

"Ada apa? Kau sakit? Kenapa diam saja?" Tzuyu hendak mengecek suhu Mingyu dengan meletakkan tangannya pada dahi Mingyu, namun dengan segera pria itu menepis nya lembut dan tersenyum kecil.

"Gak, Gak apa apa," Jawabnya seadanya lalu segera melewati tzuyu dan mengambil pakaiannya dilemari.

Setelah mengganti pakaiannya, Mingyu membuntuti tzuyu dari belakang untuk turun kedapur.

Sejujurnya, Mingyu ingin menghindari tzuyu bagaimanapun caranya. Ia tidak terlalu berani bicara pada gadis itu setelah apa yang ia lakukan kemarin.

Mingyu sangat merasa bersalah.

Tzuyu menarikkan kursi untuk Mingyu dan membiarkan pria itu duduk dengan tatapan bingungnya.
Tzuyu hanya membalasnya dengan senyuman tipis seraya menyodorkan semangkuk sup pereda pengar dihadapan Mingyu.

Mingyu langsung memakannya tanpa mengatakan sepatah katapun pada Tzuyu, padahal gadis itu mengharapkan Mingyu setidaknya mengucapkan Terima kasih karena dia sendirilah yang membuat sup itu dengan susah payah sejak tadi pagi.

Mingyu bahkan menghindari percakapan dengan cara berdeham atau terbatuk atau bahkan menyentakkan sesuatu sehingga membuat tzuyu tak jadi bicara.

Selesai memakan makanannya, Mingyu menoleh pada tzuyu yang sedang mempoutkan bibirnya tanda ia sangat kesal.

My Tsundere Husband [Mintzu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang