4

13.6K 1.2K 43
                                    

Title : In Silence
Chapter : 4
Rate : M
Author : jsuhell

♡Selamat membaca♡

..........
.........
........
.......
......
.....
....
...
..
.

Akio menatap seorang wanita yang mungkin sedang berada di umur antara 50-55 di depannya ini dengan kagum.

Wanita yang William sebut sebagai ibunya ini tengah mengobatinya dengan benar - benar penuh kesabaran.

Sikapnya yang ramah dan penampilannya yang anggun membuat Akio menatapnya sangat kagum. Ia bahkan tidak bisa merasakan sakit dari lukanya yang sedang diobati.

"Berhenti menatapnya seperti itu." Suara dingin milik William benar - benar menghancurkan suasana.

Ini kalimat pertama yang ia ucapkan sejak kejadian di mobil tadi.

"Maaf."

"Memangnya dia menatapku seperti apa?" Mrs Leatham menatap anaknya yang baru saja memperingati Akio.

"Lupakan." William meninggalkan tempat itu untuk menghindar dari pertanyaan lain yang mungkin keluar dari mulut ibunya.

Mrs Leatham mengalihkan pandangannya pada luka tangan Akio yang sedang ia lilit dengan kain kasa.

"Maafkan anakku yang sangat mudah cemburu itu. Kau pasti kesusahan memiliki kekasih sepertinya." Mrs Leatham menatap Akio lembut setelah selesai menutup lukanya.

"A-aku bukan pacarnya, Mrs Leatham." Akio tersenyum canggung padanya.

"Kalau begitu kau pasti calon pacarnya. Panggil saja mom, seperti bagaimana William memanggilku." Mrs Leatham beranjak untuk menyimpan peralatannya.

Suasana hening seketika. Mrs Leatham pun menyelesaikan lilitannya.

"Aku laki - laki." Ucapan Akio yang terlalu tiba - tiba membuat Mrs Leatham tertawa. Tentu dengan anggun.

"Semua orang tau dirimu seorang lelaki, Akio. Kau benar - benar imut ya." Mrs Leatham menatap Akio gemas.

Berbalik dengan ekspektasinya, Akio justru kesal dengan ucapannya.

"Aku bilang aku lelaki. Kau harusnya bilang aku tampan bukan imut. Dan lagi aku bukan calon pacar William atau semacamnya karena aku lelaki. Aku bahkan tidak terlalu mengenalnya."

"Tapi--"

"Biarkan dia mom, biar aku yang mengurusnya." William yang entah sejak kapan kembali ke ruangan itu menarik pelan Akio dan membawanya ke kamarnya yang berada di lantai dua.

"Apa - apaan ibumu itu. Dia mengatakan seakan - akan aku ini wanita imut yang bisa kau kencani. Bukankah sudah jelas kalau aku ini lelaki? Aku jelas tidak akan berpacaran denganmu kan?"

William mendudukkan dirinya di kasur miliknya dan menarik Akio untuk duduk di pangkuannya.

"Begitukah?" 

Akio mengangguk - angguk lucu. Dia benar - benar sangat polos. Dia mungkin telah melupakan apa yang sudah ia lakukan di mobil William.

William mengelus - elus perut Akio dengan satu tangannya dan menatapnya intens.

"Aku benar - benar menginginkanmu." William merendahkan suaranya, menandakan bahwa ia benar - benar menginginkannya.

"Menginginkanku? Untuk apa?"

"Untuk ini." William menarik Akio dengan kasar dan menciumnya penuh nafsu.

"Mmmhhpp… Will stopphh--ahh." Tangan nakal William mencubit puting dada Akio di dalam kemejanya.

In Silence - BL ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang