Title : In Silence
Chapter : 9
Rate : M
Author : jsuhell♡Selamat membaca♡
..........
.........
........
.......
......
.....
....
...
..
."Kenapa harus aku hiks…"
William yang tadinya terdiam sesaat kembali menggerakkan tangannya untuk menyentuh milik Akio yang masih di dalam celananya. Akio menggigit bibirnya sendiri.
"Jangan tanya lagi." Akio mengerutkan dahinya, menatap William bingung.
"Apa maksudmu ah" William memencet milik Akio tepat setelah dirinya bertanya.
William tidak mengatakan apapun. Ia menurunkan celana Akio lalu membalikkan tubuhnya. Menurunkan celananya dan mendorong miliknya masuk pada hole Akio dalam satu hentakkan.
"Aah s-sakit"
William mengabaikannya dan terus bergerak tanpa ampun. Akio terus merintih, mendesah kesakitan.
Ia merendahkan tubuhnya lalu menjilat belakang telinga Akio. "Hidupmu sudah terikat dengan William Leatham, Akio." Dengan kasar ia menghentak - hentakkan miliknya didalam Akio.
"Ahh ah ngghh-ahh"
William menarik kedua tangan Akio ke belakang lalu menghentak - hentakkan miliknya lebih kencang.
"AH WILLIAM NGHH AH" Desahan Akio yang semakin kencang membuat William semakin bersemangat.
"Ingat ini baik - baik Akio--shh.." William merendahkan dirinya dan menggigit - gigit pundak Akio, meninggalkan bekas kemerahan yang besar. "..tubuh ini milikku. Milik William Leatham."
"Nggghh AHH" William menarik puting Akio dengan kencang lalu melepaskannya. "Kau dengar apa yang aku ucapkan tadi?"
Akio langsung mengangguk beberapa kali. Rasa sakit luar biasa yang ia rasakan membuatnya tidak sanggup untuk berkata - kata.
"Jawab dengan benar! Kau dengar apa yang aku katakan?!" Tangan William meremas milik Akio dengan kencang.
"AHH IYA hiks..iya William, aku dengar hiks...AH" William kembali meremas milik Akio dengan keras.
"Apa yang aku katakan?" William mempercepat hentakannya membuat Akio terus mendesah.
"Ahh ah ahh William AHH AHH SSTOPP AHH pelan - pelan hiks.."
"APA YANG AKU KATAKAN TADI?!"
"T-tubuhku m-milikmu. Milik William Leatham-AHHHH" Satu hentakan kuat dari William diterima Akio. William mengeluarkan spermanya di dalam tubuhnya lagi.
William membaringkan tubuhnya lalu menarik pinggang Akio mendekat padanya. Ia merendahkan kepalanya untuk mengecup bibir Akio lalu menaruh dagunya di atas pucuk kepala Akio.
Sejak malam itu William semakin liar, semakin berani dan semakin gila. Ia selalu datang pada waktu yang sangat tidak tepat.
Contohnya hari ini, Akio sedang berada di perpustakaan dengan beberapa teman wanitanya untuk membahas proyek kelompok yang akan mereka lakukan dan William datang begitu saja, duduk di sampingnya dan meremas miliknya yang masih terbungkus celana pendeknya di bawah meja.
"Ah!" Semua orang di mejanya menatapnya aneh.
"Permisi ladies, Akio harus pergi sekarang." Gila gila gila. Akio menatap William tajam, berusaha menahan dirinya untuk tidak mengikuti William namun sialnya pria brengsek itu menariknya sepenuh tenaga hingga dirinya tak punya pilihan lain selain bangun dan mengikuti pria tua itu.
William membawa Akio ke dalam ruangan kerjanya, menyetubuhinya tanpa meminta persetujuan dari pemilik tubuhnya dulu.
"Ahh nnnhh ahh ahh William ngghh ahhh" William semakin liar.
Akio sudah mencapai puncak kenikmatannya berkali - kali namun William belum juga berhenti. Ia bahkan membuat Akio melewatkan kelas sorenya.
"Ah Williamhhh ahhhh kumohon berhen--ahh-- berhenti." William menyemburkan spermanya namun kembali bergerak.
Kegiatan mereka terus berlanjut hingga malam. William menghentikan aksinya setelah 7 jam mereka melakukannya.
Keesokan harinya William kembali beraksi. Kali ini ia melakukannya tepat saat Akio hendak membuang air kecil. Entah dari mana William mendapatkan informasi kalau Akio sedang berada di kamar mandi, yang jelas William benar - benar datang.
Lagi, William menyetubuhinya lagi. Kali ini ia hanya melakukannya selama 3 jam.
"Hahh hahh." Napas Akio terengah - engah.
"Jason akan mengantarmu pulang." Ucap William lalu pergi begitu saja.
Beberapa hari kemudian William menjebak Akio di sebuah lift dan membuat liftnya berhenti beroperasi. Ia dengan gilanya merusak CCTV lift dan menyetubuhi Akio di dalam lift.
Hari itu William membuat Akio bergerak di atasnya sendirian
"Ngg aahh ahh mmm ahh" Akio menggerakkan tubuhnya keatas kebawah sambil menahan keseimbangannya dengan meletakan kedua tangannya di dada bidang William.
Kegiatan mereka tidak berlangsung lama. Hanya satu jam lalu William menghubungi Jason untuk mengoperasikan liftnya lagi.
Semua orang menatap aneh pada Akio yang keluar dari lift dengan keadaan yang sangat berantakan. Beruntung saat Akio terlambat masuk kelasnya, dosennya tidak terlalu mempermasalahkannya.
Akio membenturkan dahinya pada meja di depannya. Ia terus melakukan itu karena ia merasa sangat bodoh dan membenci dirinya sendiri yang selalu tidak bisa menghindari William.
Tanpa ia sadari mata semua orang di kelasnya kini sudah tertuju pada dirinya akibat suara benturan yang ia buat.
"Akio Hirota," Dosen itu menatap Akio datar.
"Yes sir?"
"Keluar."
Ya… begitulah hidup Akio akhir - akhir ini… hidupnya yang memang selalu sial akhir - akhir ini bertambah sial.
Dan semua itu karena William.
.
..
...
....
.....
......
.......
........
.........
..........
Heyheyhey... Kali ini ga segitu panjangnya karena... Aku bnr2 ga ada waktu buat revisi chapter ini sekarangㅜㅜ biasanya chapter yg lain lebih panjang setelah direvisi gtu... Dripada nunda waktu publish ya mending seadanya. Mohon maaf🙏Fuck you everywhere~anywhere~ -WL :c
Published on 30/10/19
♡See you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
In Silence - BL ✅
Romance𝐓𝐢𝐭𝐥𝐞 : 𝐈𝐧 𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞 𝐑𝐚𝐭𝐞 : 𝐌 𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 : 𝐣𝐬𝐮𝐡𝐞𝐥𝐥 𝐒𝐲𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬 : Dengan segala drama dalam hidup, tidak ada satupun hal indah yang pernah dialami Akio. Siksaan yang selalu ia dapatkan sejak kecil tidak pernah hilang hi...