Pemimpin pertambangan batubara terbesar di benua Asia. GABRIELLA JOEY WESLEY. Arbel membaca berkas berkas yang baru saja diterimanya.
"Batubara terbesar?" Gumamnya.
TOK.. TOK.. TOK..
"Arbel, papah boleh masuk?" Tanya Angga yang berada di balik pintu kamar Arbel
"Masuk" jawab Arbel singkat, Arbel merapihkan berkas-berkas yang berserakan lalu memasukannya ke dalam laci meja belajarnya.
Angga memasuki kamar Arbel. Ia melihat putri nya itu sedang berkutat dengan MacBook di hadapannya.
"Sibuk ga bel?" Tanya Angga, Arbel menggeleng.
"Kenapa?" Tanya Arbel to the point, Arbel tau, kalau Angga sedang membutuhkan dirinya.
"Kamu tau perusahaan batubara terbesar di Asia?" Tanya Angga, dan lagi lagi Arbel hanya berdehem sebagai jawaban.
"Pemimpinnya putri dari keluarga Wesley. Orang terkaya no 6. Dia juga bersekolah di satu sekolah dengan kamu. Perusahaan mereka lagi mengalami penurunan, dan mereka meminta bantuan dengan perusahaan keluarga kita, apa kita menolong nya?" Tanya Angga, Arbel memutar arah menatap papah kesayangannya itu.
"Terserah, kan itu perusahaan papah" jawab Arbel, Angga hanya tersenyum.
"Bagaimanapun, kamu akan menjadi penerus perusahaan papah nantinya"
"Ada bang Reas," Angga hanya tersenyum. Lalu berpamitan keluar kamar Arbel. Arbel tau apa maksud papah nya tadi.
◼ ◼ ◼
Seperti biasa Arbel selalu datang lebih awal dari teman-temannya. Kini kelasnya masih kosong, hanya ada beberapa orang yang pasti itu anak Rajin.
Karena rasa ngantuk mulai menyerang Arbel, Arbel melipat tangannya di atas meja lalu menidurkan kepalanya di atas lipatan tangannya.
Tak terasa Arbel tidur selama 1 jam lebih, dan sekarang sudah ada teman-temannya yang sibuk dengan bercanda ria dan mengobrol.
"Eh Arbel, udah bangun?" Tanya Ferisha dan langsung mendapat toyoran sayang dari Rachel.
"Ya udah bangun lah dongo, kalo belom bangun mana mungkin dia lagi natap Lo datar gitu?!" Protes Rachel, Ferisha hanya memutar bola matanya malas.
"Yaudah si gausah pake noyor gue segala, ntar kalo gue bego gimana?"
"Lah bego, malah tambah bego lo mah"
Arbel hendak melanjutkan tidurnya, tapi bel pelajaran pertama sudah mulai, padahal ia masih sangat ngantuk.
Cellistin mengedarkan pemandangannya mencari seseorang tapi tak di temukan.
"Lo nyari siapa Cel?" Tanya Amanda, Cellistin menoleh ke arah Amanda yang sedang memandangnya.
"Gabriella" jawabnya, Amanda hanya tersenyum mendengar jawaban Cellistin. Terkadang, Cellistin sikapnya sama persis dengan Arbel, tapi terkadang juga sikap Cellistin melebihi Ferisha.
◼ ◼ ◼
Kini Arbel dkk tanpa Gabriella sudah berada di kantin, dengan kursi yang biasa mereka tempati.
"Je, pesen makanan sono" perintah Cellistin.
"Oyaa, kalian mau pesen apaan?" Mereka menyebutkan makanan yang ingin di pesan Ferisha, setelah selesai Ferisha segera beranjak dari kursinya.
"Eh Je! Gue ikut" ucap Rachel lalu berlari kecil menyusul Ferisha.
Ferisha dan Rachel menuju stan Bakso dan Mie ayam, tapi stan itu padat oleh siswa siswi, karena bakso itu terkenal enaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool Girl ✓
Teen Fictiondingin? Satu kata yang bisa mendeskripsikan dari sifat yang dimiliki oleh seorang gadis cantik bernama ARBELINDA BINTANG R. Sikap dingin, cuek, dan ga peduli dengan sekitar yang mendominasi, serta ego seorang perempuan yang besar. Gadis pindahan ya...