16

1.5K 87 20
                                    

"Manda, Manda. Di ajak ke Mall langsung sehat" cebir Cellistin, sekarang mereka sedang ada di mall terdekat. Untuk membeli peralatan camping lusa.

Mereka mengelilingi mall tersebut lebih dari 2 jam, karena Rachel dan Amanda yang sibuk mencari barang yang tak berguna. Saat ini mereka sedang ada di Gramedia atas permintaan Rachel, katanya ia ingin membeli novel.

Arbel memisahkan dirinya dari gerombolan Egi dkk, dan teman-temannya. Ia hanya melihat-lihat tumpukan novel tanpa ada niat untuk membacanya. Arbel membaca salah satu judul buku novel itu, menarik. Ia langsung mengambilnya dan membaca bagian belakangnya.

"Ini cerita mirip banget sama keadaan gue" ucap Arbel dalam hati, jika ia mengingatnya, Arbel ingin dia harus merasakan apa yang pernah Arbel rasakan dulu.

Saat sedang asik mengingat masa lalunya yang sama sekali tak ingin Arbel ingat, ada seseorang yang ada di hadapannya, Arbel menoleh melihat orang yang ada di hadapannya. Oke, dia Egi.

Arbel hanya melihatnya sesaat lalu beralih pada novel yang berada di tangannya. Arbel tersenyum miring, mirip. Ia cerita itu sangat mirip dengan keadaan Arbel sekarang, bisa di bilang Arbel lah versi nyata nya.

"Lo ga laper?" Tanya Egi yang masih ada di hadapan Arbel, mungkin bisa di bilang gitu, Arbel sangat lapar untuk saat ini. Karena ia mengelilingi mall ini lebih dari 2 jam. Arbel melihat ke arah teman-temannya yang masih asik dengan novel-novelnya.

Arbel menghela nafasnya, "Laper" ucapnya sambil berjalan menjauhi Egi dengan novel di tangannya, Egi hanya mengekor mengikuti Arbel.

Arbel membayar novel itu, rasanya Arbel sangat penasaran dengan Epilog cerita itu, ia sempat berfikir bahwa Epilog dari cerita itu akan sama dengan Epilog hidup nya nanti.

Egi keluar dari Gramedia, Arbel hanya melihatnya hingga punggung Egi yang tak terlihat di mata Arbel. Arbel melangkahkan kakinya keluar Gramedia, ia tak perduli dengan teman-teman yang masih sibuk memilih novel. Arbel hanya mementingkan perutnya saat ini.

"Ayo" Arbel menoleh, ia sedikit terkejut. Bukannya tadi Egi sudah keluar jauh dari Gramedia, mengapa ia tiba-tiba bisa ada di sini. Tepatnya di samping Arbel

Egi hanya tersenyum kecil, "Gausah kaget gitu, tadi gue keluar karena kebelet mau ke toilet" ucapnya. Arbel menoleh ke arah belakang Egi, dan benar saja, itu toilet.

"Nanya juga engga" balas Arbel lalu pergi meninggalkan Egi sendirian. Egi tersenyum, senyuman yang tak pernah ia tunjukkan kepada siapa pun, bahkan orang terdekatnya. Egi berjalan mengekor, ia tak ada niatan untuk mensejajarkan langkahnya.

Arbel menghentikan langkahnya, seseorang yang ada di belakangnya membuatnya risih, pasalnya semua pengunjung mall menatapnya aneh. Egi tak sadar kalau Arbel memberhentikan langkahnya, ia terus berjalan menatap handphonenya nya, detik berikutnya Egi menabrak Arbel dan handphonenya yang mencium lantai.

"Heh! kalo mau berenti bilang-bilang apa!" omelnya sembari mengambil handphonenya yang layarnya sudah seperti sarang laba-laba.

"Siapa suruh di belakang gue?"

"Ya terus dimana? di atas Lo? ga mungkin kan!" Arbel melangkah mundur mensejajarkan langkahnya dengan langkah Egi. Egi diam tak bersuara, ia hanya menatap Arbel.

"Mesum Lo!" cebir Arbel, Egi memasukan handphonenya ke saku celana sekolahnya. Lalu menggandeng tangan Arbel, Arbel hanya menatapnya meminta penjelasan.

"Udah ntar aja ceritanya, gue Laper mau makan, I need makanan"

"Cakep-cakep bego sama bahasa Inggris" untuk sekian kalinya Arbel mencebir. Egi hanya terkekeh mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Cool Girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang