13

3.7K 132 14
                                    

Hallo, gue cuma mau bilang makasih atas 12k nya. Sorry gue baru sempet UP karena kmern gue sakit selama 2 Minggu. Oiya, klo suka sama cerita gue jngn lupa vote ya, supaya gue semangat buat Up nya.

***

Tak terasa, waktu begitu cepat berputar, minggu-minggu pun berlalu. Hari ini tepat 2 Minggu Gabriella pergi meninggalkan Indonesia.

Sama halnya dengan persahabatan Arbel, Rachel, Amanda, Ferisha dan Cellistin. Persahabatan mereka semakin erat, dan saling mengerti satu sama lain.

Arbel dan Rachel berjalan menuju arah kelasnya. Sebelum sampai di kelas, Rachel melihat segerombolan siswi mendekat ke arah Mading. Awalnya Rachel tak begitu memperdulikannya, dan terus berjalan ke arah kelasnya.

Sampai di depan kelas Rachel tak langsung masuk ke kelasnya, melainkan kembali menuju Mading yang masih di penuhi oleh siswa-siswi. Rachel menerobos orang-orang yang berada di sekitarnya, melihat lebih jelas pengumuman apa yang di tempel oleh OSIS.

Rachel membacanya dengan teliti, lalu tersenyum, Rachel keluar dari segerombolan siswa-siswi yang berada di dekat Mading. Lalu berjalan menuju kelasnya.

"Lo tau ga, kalo sekolah kita bakal ngadain camping?"

Ferisha menggeleng, "Emang Lo tau dari mana? Paling cuma wacana doang"

"Ada pengumumannya di depan"

"Oh yang rame bat kan di depan Mading" timpal Amanda, Rachel mengganguk antusias.

"Ikut kuy"

"Kaga ah, mager bat gue, mending di rumah rebahan" ucap Cellistin. Amanda dan Rachel menatap Cellistin, dan Cellistin hanya tersenyum.

"Ih seru tau, banyak games nya. Terus nanti kita bakalan di pilih kelompok secara acak, pastikan kita bakalan nambah temen. Terus ni ya, dulu dulu mah kaga ada tu yang namanya camping, sekarang baru ada."

"Lah emang Lo gatau, kalo di sekolah kita ada donatur terbesar, terus dia orang terkaya. Tapi masalahnya, belum ada satu pun yang tau siapa dia" timpal Ferisha, Rachel memikirkan ucapan Ferisha.

"Bapa gue itu" ucap Amanda tiba-tiba, Ferisha, Rachel, Arbel, Cellistin sontak menoleh ke arah Amanda.

"Serius?!" Pekik Cellistin. Amanda hanya tertawa.

"Pi boong" tawa Amanda pecah, Ferisha, Rachel, Cellistin menatap Amanda datar. Tapi Amanda tetap terus tertawa.

"Lagian, Lo pada serius banget ngomongin doantur terbesar. Palingan bokapnya si Audrey" lanjut Amanda.

"Bokapnya Audrey aja kalah Man"

Mereka sibuk berbincang, karena hari ini sekolahnya di adakan classmeating guru-guru dan osis sibuk mempersiapkan kegiatan camping yang di adakan 2 Minggu yang akan datang.

Tampak sesekali mereka bercanda, dan membicarakan guru-guru yang mereka favorit kan.

Arbel sedang memakai earphone kesayangannya, dia mendengarkan percakapan seseorang. Sesekali Arbel mengepal tangan nya kuat.

"Arbel!" Panggil seorang siswa di ambang pintu, Arbel hanya menoleh tanpa mengucapkan sepata kata pun.

"Ada yang nyariin Lo di luar" Arbel hanya mengangguk lalu kembali fokus dengan earphone dan handphone nya.

"Masuk aja, gue males ngomong sama batu" samar-samar Arbel mendengar ucapan temannya yang berada di ambang pintu.

Segerombolan siswa masuk dan mendekat ke arah Arbel, Arbel tau tapi dia malas untuk melihat siapa dia.

"Hai" ucap seorang laki-laki di samping Amanda, Amanda menoleh dan mendapatkan Egi Dkk yang sedang berdiri di belakangnya.

"Juga, ngapain Lo kesini? Makin bikin sumpek aja kelas gue" ketus Cellistin, semua memutar bola matanya malas, itulah Cellistin dengan ucapan pedasnya.

"Mau ngajak ke kantin bareng" ucap salah satu teman Egi yang bernama Justin.

"Ya elah, gitu doank, gue juga tau kali kantin dimana. Gue udah 1 tahun sekolah di sini."

"Kayanya ada yang kurang, temen Lo yang satu lagi Kemana?" Tanya teman sebelah Justin.

"Lagi ke luar negri, ada urusan katanya" jawab Rachel, mereka ber-oh ria.

Setelah lama berbincang, akhirnya mereka ke kantin bareng, most wanted boy dan girl bersatu, di sepanjang perjalanan ke arah kantin mereka Arbel dkk menjadi bintang sesaat, karena berjalan berdampingan dengan most wanted boy yang terkenal sangat cuek.

◼  ◼  ◼

Bel pulang sekolah berbunyi, bertanda berakhir nya pelajaran mereka di sekolah. Banyak murid-murid yang sudah menantikan bel surga tersebut. Arbel berjalan menuju parkiran, mengambil mobil kesayangannya.

Saat sampai di parkiran, Arbel langsung mendekati mobil kesayangannya, Arbel hendak memasuki mobilnya, tapi saat itu juga tangan Arbel di tarik oleh orang yang berada di belakangnya.

Arbel hendak memaki orang tersebut, Arbel memutar tubuhnya menghadap kebelakang. Niat Arbel untuk memaki orang tersebut di urungkan, karena orang itu ialah Egi.

"Ada apa?" Tanya Arbel to the point. Sebagian siswa melihat adegan ini, dan Arbel sangat benci itu.

"Pulang bareng gue" pintanya, Arbel menatap Egi. Hanya tatapan datar yang di tunjukan Egi.

"Gue bawa mobil," tolak Arbel, Egi hanya mengangguk mengerti.

"Minta ID line Lo" ucap Egi sembari menyodorkan handphone miliknya, Arbel mendengus lalu menerima handphone itu. Setelah mengetikan sesuatu, Arbel mengembalikan handphone milik Egi.

The Cool Girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang