Sakura merendam seleruh tubuhnya hingga tenggelam. Pikirannya kacau.Semuanya tidak masuk akal saat bayang bayang kejadian beberapa saat lalu, semuanya terasa nyata seperti pria itu ada disini namun tidak.
Sakura masih bertahan dibawah air berharap ingatan itu pergi dari kepalanya sampai udara dalam paru-parunya habis barulah kepalanya menyembul membuat kelombang air pada bathtub bertumpahan.Kenapa setelah lebih dari dua pekan ini ?. Tidak ini tidak nyata sakura mengeleng kuat. Ya ini hanya mimpi lupakan Saku.
Sakura sedang menyisir rambutnya saat ponselnya berbunyi. Siapa lagi ? sahabatnya itu seperti mematenkan jadwal paginya.Berharap sahabatnya mampu menghilangkan bayang-bayang kejadian aneh semalam, Melepaskan ketegangan tubuhnya bersama hasrat gilanya. Semuanya sudah berlalu. Pria itu biarlah menjadi masalalu yang ia simpan disuatu tempat.
"Pagi pinky, selamat pagi baby pinky"
"selamat pagi juga paman Chou-chou"
"bagaimana pagi mu ? Apa masih mual? "
"em sudah tidak. Aku sedang siap-siap"
"oh syukurah kufikir seharusnya memng begitu..... sarapan denganku sebelum ke rumah sakit oke ? "
Setelah sarapan Sakura merasa memiliki perasaan yang lebih baik terlebih sebentar lagi ia akan melihat buah hatinya, hal ini membuat seulas senyum tanpa bisa ia tahan. Bahagia rasanya saat mengetahui bahwa dirinya bisa bertahan sejauh ini. Dan Sakura yakin Sampai akhir pun ia bisa bertahan.
Dan disinilah ia berada, diruang tunggu bersama beberapa wanita yang memliki keperluan sama. Sakura menatap keseluruh ruangan meski bukan rumah sakit mewah, ia bersukur rumah sakit ini memyediakan fasilitas tempat duduk yang memadai. Tidak bisa di bayangkan dengan keadaan para wanita lainya jika mereka harus berdiri sepanjang antrian.
"Ny.Haruno.... Ny. Haruno sakura silahkan masuk"
"ah baik itu saya. terima kasih" sakura lantas bangun dari duduknya lalu menatap sang sahabat "Kau ingin ikut Chou-chou ?" namun pria itu menggeleng.
"berikan aku satu foto little pinky Oke" Sakura mengangguk dan memberikan jempolnya setuju.
Lalu ia menghembuskan nafas dalam-dalam.
"Tapi aku sedikit gugup" adunya Membuat Chouji memberikannya pelukan hangat. "tenanglah kau pasti bisa".
."anda melihatnya Ny. Haruno? "
"eh.. Maaf, Yang mana ya ?"
" coba lebih diperhatikan lagi" sakura meringis menatap pada layar itu bingung, tangannya menggaruk kepala yang sama sekali tidak gatal. Melihat itu sang dokter dengan senyuman hangat menjelaskan dengan perlahan."anda melihat ini Ny. Haruno ?" tunjuknya pada permukaan layar.
"maksut anda yang kecil ini? " tanya sakura lagi ingin meyakinkan diri."Ya. Memang masih terlalu kecil untuk dilihat. Namun dia sedang dalam pertumbuhan" sesuatu seperti menghimpit dadanya yang tiba-tiba sesak. Menatap layar monitor dangan pandangan haru.
"oh dia sangat kecil. Apakah dia bisa bertahan? "
Tentusaja.
Senyum haru tak lepas dari wajah ayunya hingga ia meninggalkan ruangan Dokter Chiyo Rei.
💙❤💙
Pria dengan wajah dewasa namun rupawan itu berdiri menatap pada jajaran bangunan yang seakan berlomba-lomba untuk memyentuh langit. Meski pelan hembusan nafasnya namun terdengar berat bagi yang mendengar, Setidaknya begitulah yang didengar wanita cantik dibelakangnya "Anata ada apa hmm?" ia menatap punggung itu tegap Suaminy penuh tanya.
Namun yang ditanya hanya mampu menggeleng dengan ungkapan yang terdengar ragu-ragu tuk disuarakan, yang pada akhirnya hembusan safas dan gelenganlah yang menjadi jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE LOVE
FanfictionKu raih meski tau tangan ini mencengram luka ______________________________ Warning !!🔞 Cerita Dewasa Bijaklah dalam memilih bacaan. 💙❤💙❤💙❤💙❤💙❤💙❤💙❤ Karakter milik Om Masashi Kishimoto Tomat Asam