4. Fakta Mengejutkan Dari Nana (FMDN)

3.2K 333 20
                                    

Ada yang kangen dede emes Bilbil?

Dede emes lagi sibuk ngerjain tugas sekolah gaesss..

Dede emes lagi sibuk ngerjain tugas sekolah gaesss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
.
.
.
.

Billal POV

Aku mengamati Nana dari kejauhan. Mengikuti langkahnya yang menuju kelas IPS 1. Entah siapa yang dia temui disana.

Kulihat seorang cowok keluar dan membelai kepala Nana yang tertutup jilbab.

Nyutt

Rasanya seperti ada tangan bayangan yang meremas hatiku. Lelaki itu menggandeng Nana menuju kantin hanya berdua.

Aku memilih kembali ke tempat nongkrong sendiri. Disana sudah ada Rayyan yang sedang asyik meminum es yang dibawakan Danda dan Pasha.

"Kenapa lo?"

Tak ku hiraukan pertanyaan Rayyan. Aku memilih meraba dadaku yang tadi merasakan sakit disana.

"Entah apa yang merasuki mu..."

"Setan"

Jawab ketiganya kompak. Amburadul sudah hatiku. Aku menarik nafas dalam-dalam, lalu menceritakan pada mereka kisah cintaku yang ditolak Nana.

Respon ketiganya tertawa terbahak-bahak. Sungguh kurang ajar sekali mereka berdua.

"Tertawa dulu baru kita peluk lo"

Danda memeluk ku dan menepuk bahuku. Dan pelukan berikutnya ku dapat dari Pasha dan juga Rayyan.

"Ngeband lagi yuk kita"

Ajakan yang menggiurkan dari Pasha. Kami semua mengangguk dan segera menuju gedung lantai 3 tempat dimana studio musik berada.

"Yok Bil"

Aku percaya kamu
Tapi lagi-lagi kau bohongiku
Kau telah tipu aku

Aku menyayangimu
Tapi lagi-lagi kau sakitiku
Kau telah khianatiku

Tak pernah ku sangka kau telah berubah
Kau membagi cinta dengan dirinya
Aku yang terluka, sungguh aku kecewa

Entah apa yang merasukimu
Hingga kau tega mengkhianatiku
Yang tulus mencintaimu

Salah apa diriku padamu
Hingga kau tega menyakiti aku
Kau sia-siakan cintaku

Aku menyayangimu
Tapi lagi-lagi kau sakitiku
Kau telah khianatiku

Tak pernah ku sangka kau telah berubah
Kau membagi cinta dengan dirinya
Aku yang terluka, sungguh aku kecewa

Entah apa yang merasukimu
Hingga kau tega mengkhianatiku
Yang tulus mencintaimu

Salah apa diriku padamu
Hingga kau tega menyakiti aku
Kau sia-siakan cintaku

Entah apa yang merasukimu
Hingga kau tega mengkhianatiku
Yang tulus mencintaimu

Salah apa diriku padamu
Hingga kau tega menyakiti aku
Kau sia-siakan cintaku wooo

Ku lihat Nana berdiri di sana sendirian, dia memandang lurus kearah pagar pembatas jalan. Aku keluar dari ruangan musik dan berhenti kala aku melihat Nana tidak sendirian.

"Harusnya kamu terima aja Billal. Dia beneran suka kamu lho Na"

"Gak bisa bang, aku takut nantinya dia terluka, kalau tahu kenyataan yang ada"

"Terus mau kamu gimana Na? Lihatin si Billal dari jauh seperti ini? Gak usah bohongin diri kamu sendiri Na. Kamu juga suka Billal kan?"

Ku dengar Nana terisak dan memeluk lelaki yang dia panggil abang itu. Aku hanya melihatnya dari jauh tanpa mengerti maksud dari obrolan mereka.

"Kejar bahagia mu Na. Kalaupun nantinya takdir memilih kalian berpisah, setidaknya ada kenangan indah diantara kalian"

"Aku suka Billal bang, tapi aku gak mau bikin dia terluka. Abang tahu posisi ku seperti apa"

"Apa perlu abang yang ngomong ke Billal?" Nana menggeleng. "Terus?"

"Biarkan seperti ini bang. Hidup aku bukan untuk dicintai seseorang bang"

Apa maksudnya.

☀☀☀

Aku masuk ke rumah yang sepi. Kak Rena udah punya keluarga sendiri, sedangkan bang Melvi memilih tinggal di asrama, hanya sesekali kesini bersama calon istrinya itu.

"Eh anak Papa udah pulang"

"Emangnya aku bukan anak Mama?"

Mama tertawa, lalu memelukku dan mengusap pipiku sayang. Persis saat aku pernah bersedih melihat kak Rena tinggal dengan bang Zidan.

"Mau cerita dengan Mama? Mama siap lho dengar cerita kamu tentang gadis berjilbab itu"

Oke Ma

Ku ceritakan semuanya tentang Nana. Aku yang jatuh cinta padanya, aku yang menembaknya bahkan aku ditolaknya dan fakta yang terbaru tadi.

"Menurut Mama, Billal harus gimana Ma?"

"Beri dia waktu sayang, kamu hanya bisa memandangnya dari jauh itu udah cukup nak. Mama dan Papa tidak mengajarkan kamu caranya berpacaran Bil, buat kisah indah antara kalian tapi dalam batasan sahabat seperti yang dia inginkan"

Jleb

Kata-kata Mama seakan menghakimi ku yang terlalu menggebu untuk memiliki Nana agar menjadi kekasih ku.

Ku peluk Mama erat dan mengucapkan terimakasih pada Mama. Mama memang yang terbaik.

"He, minggir, istri Papa ini"

Perusak suasana. Mama memilih pergi ke dapur membuat minuman untuk Papa.

"Papa Arsa hanya cinta kepada Mamaku saja. Namun bila Mama pergi, ku disiksa dan dicaci"

"Bahasamu Bil"

Papa menyentil keningku dan aku meringis kesakitan.

"Maaaa,, Papa kdrt nih Maa. Papa nyiksa Billal"

Mamaku hanya tertawa mendengar ku dan Papa berdebat tak jelas di meja makan.

Nasib anak bontot

☀☀☀

Mama memintaku untuk datang ke rumah sakit menemui Mama di ruang ICU.

"Ma"

Mama memelukku, lalu mengajakku mengintip pasien yang sedang tak sadarkan diri di dalam sana dengan alat bantu medis lainnya.

"Asmaul Husna, atau yang kamu panggil Nana, sekarang ada di dalam. Kondisinya drop karena dia mengidap kanker darah stadium 4 Bil"

📁📁📁

Hello ShaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang