Siapa yang menanti pengganggu bilbil?
Tandai typo
Mengandung part pendek..
Jangan lupa vote⭐and komen 🗨Happy reading
.
.
.
.☀Billal POV
"BILLALLLLLLLLLLLLLLLL"
Ku tutup telinga ku kala suara melengking yang cempreng menggelegar di koridor sekolah.
Aku berlari secepat mungkin menghindari si negara Api Samara.
Aku bersembunyi di kelas Nana. Nana baru saja masuk sekolah setelah satu minggu dia opname di rumah sakit, dan jangan lupakan diriku yang setia berkunjung kesana. Bahkan aku melihat Nana dan Tama-- lelaki yang dia panggil abang itu adalah sepupunya. Mereka kaget karena ada aku disana.
"Na, mau sembunyi"
Aku langsung sembunyi di belakang kursi Nana, untung saja tempat duduk Nana berada di belakang pojok dekat jendela. Bersyukur aku bisa tidak terlihat disini.
"Kamu sembunyi dari siapa Bil?"
"Ssst.. dari negara api"
"Hah?"
"Heiy kalian semua, pada lihat Billal gak?"
"Berisik lo pagi-pagi udah teriak. Gak ada Billal disini, pergi lo"
Itu suara Dio si ketua kelas yang memang tidak suka dengan si putri negara api itu.
Ku lihat si negara api udah pergi. Ku hembuskan nafas lega, dan duduk di bangku sebelah Nana.
"Kamu ada masalah apa sama Samara?"
"Gak ada masalah apa-apa, aku kan anak baik-baik Na" Nana terkekeh. "Negara api aja yang emang cari gara-gara"
"Suka sama kamu kali Bil"
"Tapi akunya suka sama kamu, gimana dong?"
Ku lihat Nana salah tingkah, dia menghindari tatapan mataku. Ku tepuk kepalanya yang tertutup jilbab, lalu ku berdiri.
"Selamat pagi anak-anak"
Mposs telat
"Heiy biang onar, kelas kamu bukan disini, sana kembali ke alammu"
☀☀☀
Hidupku tak pernah tenang selama di sekolah, sejak kepindahan si negara api itu. Tak ada hari tanpa ngintilin aku. Bahkan aku masuk toilet pun dia tungguin di depan. Berasa dikejar penagih utang aja.
Sejak kedekatan ku dengan Nana dan Tama, mereka juga bergabung di geng Parepurna.
"Parepurna itu apa Bil?" Tanya Nana padaku.
"Perkumpulan Remaja Sempurna"
Penjelasan ku membuat Nana dan Tama tertawa terbahak-bahak. Memang yang memberikan nama geng adalah aku sendiri.
Aku tak ingin melewatkan hari-hari ku tanpa berada di samping Nana. Karena hanya Nana yang ingin ku bahagiakan.
"Na, buat kamu"
Nana menerima kertas yang aku lipat, dia membacanya dengan seksama.
Teruntuk kamu wanita yang aku cintai
Seribu bintang tak mampu membuat hatiku bersinar terang di gelapnya malam ini.
Cahaya rembulan juga tak mampu membuatku berdiri kokoh di tengah gelapnya malam ini.
Kamu tahu apa yang mampu membuatku berdiri kokoh hingga saat ini?
Kamu
Iya
Kamu
Kamu wanita berjilbab yang mampu menggetarkan hatiku sampai ke tulang-tulang ku.
Kamu yang membuat ribuan bintang mampu menerangi gelapnya malam ku.
Senyummu yang mampu membuat rembulan menemaniku untuk berdiri kokoh malam ini.
Senyumanmu yang setulus hati mampu membuat hatiku luluh.
Mampu membuat seseorang seperti ku mengerti arti sebuah senyuman tulus yang kamu berikan tanpa meminta imbalan.
Senyuman yang setulus hati.
Senyuman yang walaupun akan selalu ku lihat dari dekat tanpa harus memilikimu.
Senyuman yang akan menguatkan diriku dengan penolakan yang pernah kamu berikan padaku.
Kamu harus tahu satu hal dalam hidupmu.
Ada aku yang akan selalu mencintaimu dalam diamku.Billal Athailah Alfarizel
Nana menitikkan air mata membacanya, ku berikan tisu yang sengaja ku beli tadi.
"Jangan nangis Na, aku nggak papa, senyum dong buatku"
Nana menangis, lalu menghapus air matanya sendiri dengan tisu yang ku berikan.
Dia menghela nafas sejenak dan memandang ku dengan senyuman tulus yang selalu dia berikan.
"Terimakasih Bil, terimakasih dan maafkan aku"
Qku tersenyum dan mengangguk, walaupun hati ini selalu sakit saat melihat kenyataan bahwa Nana bukan untukku.
"Bill"
"BILLALLLLLLL I LOVE YOUUUUU"
cewek Gilakk
"Lari Na, negara api menyerang"
Ku gandeng tangan Nana Untuk berlari bersama keempat lelaki itu. Selamatkan diri kalian sebelum negara api membakarku hidup-hidup.
☀☀☀
Udah ah gaes dikit aja
Terimakasih sudah baca😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Shae
RomanceBillal melepaskan gandengan tangan mereka dan memeluk pinggang Shae yang ramping agar mendekat dengannya. "Kenalkan, dia calon istri gue"