1

61.4K 2.4K 4
                                    

"Mommy..."
Gadis kecil itu keluar dari kamarnya, wajah nya begitu manis serta mata tajam yang ia warisi dari Ayah nya, membuat paras nya begitu sempurna.

"Sudah selesai mandi nya??? Duduklah kita sarapan bersama."
Perintah Ibu nya.

Gadis kecil berusia 4 tahun itu pun duduk di dekat Ibu nya yang sedang mengoleskan selai coklat di atas roti nya.

"Mom.. Kapan ya Opa pergi ke mall lagi?"
Tanya nya polos.

"Memang kenapa? Kamu mau ikut Opa ke mall?"

"Tentu saja Mom.. Kayra akan ikut Opa ke Mall buat beli Daddy."

Terkejut..
Itulah yang di rasakan Nazhifa, entah apa yang ada di pikiran anak nya. Sampai ia berkata ingin membeli Daddy.

"Tidak ada yang jualan Daddy, sayang."
Jawab Nazhifa tegas.

"Mom.. Kay itu ingin seperti Mateo, Elina, Sakira, dan Ernando.. Mereka kalau ke sekolah selalu di antar Mommy sama Daddy nya."
Gadis kecil itu protes.

"Lalu?? Apa selama ini Kayra tidak senang setiap berangkat dan pulang sekolah di antar sama Oma dan Opa?"
Tanya Nazhifa sembari menyodorkan roti ke atas piring Kayra.

"Cepat makan roti nya, habis itu berangkat sekolah. Hari ini Mommy yang akan antar."
Perintah Nazhifa.

Ibu muda itu meninggal kan Putri nya yang tengah menikmati sarapan nya. Sepagi ini ia harus mengalami hal yang sangat ia takutkan. Ketakutan yang selama bertahun tahun ia simpan akhirnya terjadi juga.

Ketakutan dimana suatu saat sang putri menanyakan sosok Ayah. Ketakutan jika sosok itu akan hadir dan merenggut putri semata wayang dari tangan nya..

Tak terasa pipi Nazhifa mulai basah. Ia menangis dalam diam, memang semua ini salah nya.
Kesalahan yang ia simpan sendiri, kesalahan karena tidak mengikuti semua perkataan orangtua nya..

"Andai saja Daddy mu tau nak, dia pasti akan sangat memiliki putri yang begitu mirip dengan nya."
Gumam Nazhifa.

Father for My Daughter (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang