empat belas

15.8K 942 16
                                    

Revisi
09.06.2020

Semua terdiam melihat Kriss dan Zhi yang saling tatap tanpa ekspresi.
"Are you Okey? Apa sebaiknya kita pulang?" Bisik Zayn.
Zhi tersadar, ia mengerjap erjapkan mata nya menormalkan segala isi hati yang berkecamuk.
"Mungkin ini saat nya kami berbicara Zayn!" Balas Zhi lirih.

"Duduk Kriss!" Suruh Adit yang sedari tadi saling pandang penuh kebingungan dengan Istri nya.

Kriss berjalan mendekati ke empat orang tersebut. Ia pun duduk di samping Adit dan bertatapan langsung dengan Zayn dan juga Nazhifa.

"Apa kabar Zhi?" Kriss mulai buka suara.

"Aku baik, sangat baik malah. Seperti apa yang kamu lihat!" Zhi tersenyum, sembari mencengkeram tangan Zayn.

"Aku minta maaf!" Ujar Kriss lirih.

"Untuk apa? Sudahlah itu semua sudah berakhir Kriss, aku juga sudah melupakan semua nya. Jadi, kau tidak perlu lagi mengungkit nya!" Terang Zhi panjang lebar, entah kekuatan apa yang merasuki Zhi, hingga ia berani berkata begitu banyak pada Kriss.

"Aku mohon kembalilah! Kita mulai lagi dari awal!" Kriss mencoba meraih tangan Zhi namun dengan sigap di tepis oleh Zayn.

"Apa yang ada di otak kamu, hah?? Zhi akan segera menikah dengan ku. Dan kau dengan gampang nya meminta nya untuk kembali?" Zayn mulai tersulut emosi nya.

"Aku tau semua nya, anak perempuan itu adalah anak kandung ku kan?" Kriss menunjuk Kayra yang masih asyik bermain bersama Langit .

"Jangan sekali kali mengusik nya!" Zayn menatap Kriss penuh amarah.

Sara yang sejak tadi gelisah, akhirnya mulai buka suara juga. "Apa dia gadis yang selama ini kamu ceritakan, Kriss?"
Kriss mengangguk mantab, dan di detik berikutnya ia merasa panas menjalar di pipi nya.

"Sayang, apa yang kamu lakukan?" Seru Adit, saat melihat istri nya menampar Kriss dengan sangat keras.

"Itu tidak sebanding dengan apa yang sudah Om Armand rasakan selama ini Mas!" Sara menatap Kriss penuh amarah.

"Apa maksud mu?" Tanya Kriss tak mengerti.

"Kamu bilang, mendekati Zhi hanya untuk membalas dendan pada Ayah nya kan? Dan sungguh betapa bodoh nya aku, karena sama sekali tidak mengerti jika kau dan Nazhifa ada keterkaitan! Dan satu hal lagi Kriss, Om Armand itu sudah ku anggap seperti Ayah ku sendiri. Bahkan dulu Om Armand yang sudah mau menjadi wali di pernikahan ku dengan Mas adit!" Ungkap Sara dengan airmata yang berlinangan.

"Maaf Mba! Tidak seharus nya Mba tau tentang ini!" Zhi menunduk, ia merasa bersalah karena secara tidak langsung menyeret Sara ke dalam masalah nya.

"Tidak Zhi, sungguh kalau aku tau pria ini adalah seorang Bajingan, aku tidak akan mau bekerja sama dengan dia!" Tuding Sara.

"Jangan bicara seperti itu Sayang, jangan campur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan, kita harus profesional!" Adit mengelus punggung istri nya, berharap ia bisa tenang dan tidak kembali emosi.

"Tapi Mas!"

"Sstttt!! Sudah sudah, biar masalah ini mereka yang selesaikan!" Adit mengajak Sara meninggalkan ketiga orang dewasa tersebut dan membawa anak anak masuk ke dalam.

"Aku tidak akan mencampur adukan masalah ini dengan kontrak kerja mu, aku juga tau istri mu sedang hamil. Jadi aku tidak akan membuat mu miskin dalam waktu dekat ini, tapi kalau sampai kau mengusik apa yang sudah menjadi miliku! Dan pada saat itu juga ku pastikan kau akan jatuh miskin!" Ujar Zayn syarat dengan ancaman.

"Aku tidak takut Pak Zayn Romano yang terhormat! Apa pun akan aku lakukan agar Zhi dan Kayra bisa kembali bersama ku!" Kriss tersenyum miring kemudian pergi dari hadapan Zayn dan Nazhifa.

"Zayn!" Zhi akhirnya menumpahkan semua airmata yang sejak tadi ia tahan.

"Sssttt!! Jangan takut, aku sudah berjanji kan? Akan selalu melindungi kamu!" Zayn memeluk Zhi erat lantas mengusap punggung wanita nya supaya tenang.

"Aku takut!" Zhi terisak, tangisan pilu terdengar begitu menyayat hati Zayn. Pria itu berkali kali mengucapkan sesuatu, tapi sama sekali tidak memberikan pengaruh berarti buat Zhi. Wanita itu terus menangis sebab ketakutan itu tak juga enyah dari pikiran nya.

"Mom!"

Sampai akhirnya sentuhan sebuah tangan mampu menyadarkan dirinya dari tangis pilu yang sejak tadi menyerang nya.

"Sayang!" Zhi menghapus airmata yang Sejak tadi membasahi pipinya.

"Mom kenapa menangis? Apa karena Uncle jahat tadi?" Tanya malaikat kecil itu dengan polos nya.

"Mom baik baik saja sayang! Tapi Mom mohon berjanjilah sama Mom, jangan pernah pergi meninggalkan Mom ya Nak!" Zhi mengelus lembut rambut putri kecil nya itu.

"Kay janji Mom! Mom jangan nangis lagi!" Kay mengusap pipi ibu nya, gadis kecil itu juga menunjukkan raut muka kesedihan disana.

"Lebih baik kita pulang sekarang ya!" Ajak Zayn.

Mereka akhirnya berpamitan dengan keluarga Adit, meskipun ada sedikit rasa tidak enak hati sebab kejadian yang sudah terjadi di rumah mereka.

"Maaf atas kejadian tadi Zayn, Zhi. Kami sungguh menyesal!" Ujar Adit.

"Tidak apa kok Mas, ini semua di luar dugaan kita. Kami pamit dulu ya Mba, Mas, Langit!" Ucap Zhi kepada seluruh keluarga Adit.

"Kay, nanti main lagi ya!" Ada rasa enggan melepaskan kepergian gadis kecil yang sudah membuat Langit tertawa lepas hari ini.

"Iya Kak! Kay pulang dulu!" Kayra tersenyum dengan manis nya mengiringi langkah pergi nya meninggalkan Villa mewah milik Adit.

~TBC

Father for My Daughter (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang