delapan

22.7K 1.1K 8
                                    

Revisi
01.06.2020

"Aku yakin, perempuan itu adalah Nazhifa!" Batin Kriss, hati dan pikiran nya berkecamuk, takdir kembali mempertemukan mereka. Meskipun keadaan yang tidak seperti di harapan nya. Kriss sedikit lega, karena Nazhifa nya baik baik saja. Serta bertambah cantik dan matang tentu nya!

Namun, ada rasa mengganjal didalam hati nya saat ini. Tentang hubungan Zhi dengan Zayn, bagaimana Zayn bisa sehangat dan sesiaga itu pada Zhi. Padahal semua orang juga tau, seperti apa sosok Zayn Romano itu.

Seorang produser yang memiliki sikap dingin dan angkuh, serta sikap raja tega membuat siapa pun akan berpikir dua kali untuk terlibat masalah dengan nya. Tapi, kenapa saat bersama Zhi sikap Zayn berubah 180 derajat? Apa hubungan mereka?
Pertanyaan itulah yang selalu berputar putar di dalam kepala Kriss.

"Sayang, ayo kembali ke kamar!" Rengek Zakia lantas membuat semua pemikiran Kriss buyar.

"Iya tunggu sebentar lagi ya!" Ujar Kriss lembut, memang dia akan melakukan peran nya sebagai suami sangat baik jika di depan khalayak umum. Namun, saat di rumah sikap nya akan berubah sebagaimana Kriss yang emosional.

Zakia hanya mendengus, lalu kembali ke tempat duduk nya. Sembari menunggu Kriss yang masih berbincang serius dengan Romi, asisten nya.

"Kau melihat nya?" Bisik Romi sembari menyesap anggur di dalam gelas nya.

"Ya, dan dia semakin cantik! Aku sangat merindukan nya!" Ujar Kriss begitu bersemangat.

"Jangan lagi berharap padanya, aku dengar dari beberapa klien, Zhi adalah calon istri Mr.Romano!" Terang Romi mantab.

Kriss terperanjat! "Bagaimana mungkin? Apa Zhi tidak tau siapa Romano?" Dengus Kriss menahan sedikit amarah nya.

"Di luar apa pun itu, apa kau tidak lihat sehangat dan sesiaga apa Romano pada Zhi tadi?"

"Aku sendiri juga heran!" Desah Kriss pasrah.
Dia lupakan soal Nazhifa dan Zayn, meskipun hanya sekedar menatap dari kejauhan mampu mengobati sedikit kerinduan di hati nya.

...
Zayn akhirnya mengantar Zhi kembali ke rumah, dengan keadaan yang tidak di bilang baik. Dia kembali menangis di sepanjang perjalanan dan Zayn tidak mampu menghentikan nya.

Zayn paham betul bagaimana perasaan takut yang menghinggapi Nazhifa saat ini, sungguh perasaan yang sulit di gambarkan dengan apapun. Sampai pada akhirnya sang pemilik mata cantik itu terlelap saking lelah nya.

"Apa yang terjadi dengan Nazhifa, Zayn?" Arman dan Anggie memberondongi berbagai pertanyaan saat Zayn memasuki rumah sembari menggendong Zhi yang tertidur karena kelelahan menangis.

"Nanti saya cerita Om, Tante. Sekarang bisa tunjukkan dimana kamar Nazhifa?" Bisik Zayn pelan, sebab ia tak ingin membangungan wanita yang sudah menaut hati nya itu.

Armand dan Anggie mengangguk paham, lalu menunjukkan letak kamar Nazhifa, yang berdampingan dengan kamar putri nya itu.

Zayn membaringkan tubuh Zhi di atas ranjang, di lepasnya highheels yang melekat di kaki jenjang nya. Usai itu Zayn berjalan menuju meja rias, mencari micellar water sama beberapa lembar kertas untuk menghapus makeup Nazhifa. Untung make up itu tidak terlalu tebal, jadi Zayn dengan mudah untuk menghapus nya, serta bulu mata magnet yang di gunakan Zhi sangat mudah untuk di lepas dari tempat nya.

Dirasa sudah bersih, Zayn menarik selimut menutupi sebagian tubuh Zhi yang masih berbalut dress malam itu. Di kecup nya kening itu hangat. "Nice dream, dear! Everything is fine!" Bisik Zayn seraya beranjak keluar dari kamar Nazhifa untuk menemui Arman dan anggie di luar.

"Jadi, Zhi bertemu dengan Kriss di pestamu tadi?" Tanya Anggie begitu tidak sabaran. Armand duduk di samping Anggie menatap Zayn tajam. Menanti jawaban selanjutnya keluar dari mulut pria yang ia idam kan sebagai menantu sejak dulu.

Father for My Daughter (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang