duabelas

18.3K 1K 13
                                    

Revisi
05.06.2020

Zhi mengecup kening putri nya yang sudah terlelap tidur, ia pun segera keluar dari kamar bernuansa Pink Hello Kitty itu untuk menemui Zayn yang sudah selesai mandi.

"Mau kopi?"

"Boleh, jangan terlalu manis!" Ujar Zayn.

Zhi pun mengangguk lantas beranjak menuju dapur untuk membuatkan Zayn kopi pesanan nya. Sedangkan Zayn duduk di teras balkon kamar Kayra, ia tengah fokus menatap MacBook di tangan nya.

"Aku akan segera menikahi Nazhifa, jadi tolong bagaimana cara nya atur akta kelahiran Kayra, supaya menjadi atas nama Nazhifa dan juga nama ku!"
Sent

Zayn mengirikam sebuah email kepada orang kepercayaan nya untuk mengatur segala sesuatu nya supaya berjalan lancar. Ia tidak ingin Kriss mengusik hidup Nazhifa dan juga Kayra.
Apapun akan Zayn lakukan untuk kebahagiaan kedua nya.

"Ini!" Zhi datang bukan nya membawa kopi melainkan satu gelas penuh jus buah dan sayur.

"Mana kopiku sayang?" Zayn celingak celinguk mencari cangkir kopi yang tak di temui nya.

"Itu!" Zhi yang ikut duduk di samping Zayn menunjuk gelas yang ada di hadapan nya.

"Itu bukan kopi sayang! Bukan nya tadi kamu menawarkan kopi untukku?" Dengus Zayn.

"Kebanyakan kafein nggak bagus buat kesehatan mu, sebaiknya kamu coba jus ini!" Zhi meraih jus itu lalu meminum kan nya ke Zayn.

"Are you Really?" Zayn menatap Zhi tak percaya, seumur hidup pria tampan itu sangat tidak tertarik dengan minuman yang bernama Jus itu.

Zhi tersenyum dan mengangguk mantab. Dengan terpaksa Zayn menuruti kemauan wanita yang sudah memiliki seluruh hati nya. Dengan terpaksa Zayn perlahan menyesap minuman itu.

"Bagaimana?" Zhi menatap Zayn, menanti jawaban sang pemilik wajah yang sulit di artikan itu.

"Eeuumm... not bad!" Zayn tersenyum lalu menegak habis jus buatan Zhi.
"Mulai sekarang, aku akan memasukan ini ke daftar minuman favorit!"

"Serius?" Zhi menatap tak percaya.

"Tentu saja!" Zayn merangkul Nazhifa lantas mencium kening wanita itu.

"Kamu sudah lihat berita hari ini?" Zayn menyodorkan MacBook nya untuk di lihat oleh Nazhifa.

"Astaga!" Zhi terkejut melihat sebuah berita online yang mengabarkan saat ia tengah di gendong oleh Zayn di pesta beberapa saat lalu.

"Kenapa? Keberatan?" Lirik Zayn.

"Enggak!" Zhi tersipu, ia rasa pipi nya sudah semerah tomat sekarang.
"Euumm.. boleh tanya sesuatu?" Tanya Zhi sedikit ragu ragu.

"Boleh, tanya apapun yang mau kamu tanya kan Sayang!" Zayn membelai rambut Zhi perlahan, dan menghirup aroma vanilla itu kuat kuat.
"Kenapa kamu membiarkan Rossie pergi? tentu kau tau konsekuensi nya, akan jauh dari anak anak!"

Zayn terdiam, ia nampak menghela nafasnya panjang. Namun jari jari kekarnya masih berada di posisi yang sama.
"Rossie tidak pernah mencintai ku, selama ini yang ia lakukan adalah keterpaksaan. Maksud ku selama pernikahan! Orangtua nya yang bersikeras supaya Rossie mau menerima lamaran ku, selama pernikahan Rossie tidak pernah mau ku sentuh. Pasti kau bertanya tanya bagaimana dia bisa hamil kan?" Zayn menatap manik mata Zhi tajam.

"Aku berniat menjadi pria egois malam itu, aku pulang dalam keadaan mabuk dan memaksa Rossie untuk melakukan itu. Aku tau aku sudah melukai Rossie. Dan inilah karma yang harus aku dapat! Rossie menjauhkan ku dengan kedua putriku!" Zayn tersenyum getir, namun di sudut mata nya nampak luka dan kepedihan yang begitu dalam.

"Maafkan aku Zayn!" Zhi membelai pelan pipi Zayn. "Aku sangat menyesal sudah mengungkit masalalu mu!" Mata Zhi mulai memanas dan bulir bening itu hampir saja tumpah dari wadah nyan

"Tidak masalah Sayang!" Zayn mengecup puncak kepala Zhi berkali kali sebagai obat rasa sedih nya.
"Aku sudah patah hati dua kali, dan aku harap kau tidak mematahkan untuk yang ketiga kali!"

"Maafkan aku yang tidak pernah menyadari cinta mu Zayn, Aku terlalu bodoh sehingga tidak pernah menyadari itu!"

"Heii.. kenapa jadi kamu yang minta maaf? Saat itu aku terlalu takut mengungkapkan perasaan ku, aku berniat langsung melamarmu, karena aku yakin jika Om Armand akan langsung menerima lamaran ku. Tapi fakta nya, orang yang aku cintai sudah mencintai pria lain!" Zayn terkekeh mengingat sikap pecundang nya beberapa tahun yang lalu.

"Will you marry me Nazhifa Soedrajat?" Tiba tiba Zayn bersimpuh dihadapan Zhi dengan sebuah cincin berlian di tangan nya, yang entah sejak kapan ia mempersipkan nya.

"Are you Serious Zayn?" Tanya Zhi dengan airmata nya yang sudah bercucuran. Sungguh Zhi sangat terharu karena inilah kali pertama ia merasakan nya.

"Aku sangat serius, Will you Zhi?"

"Yess.. yess I Will!" Zhi tersenyum walau airmata nya mengalir deras di pipi nya.

"Thanks! Thankyou so much!" Zayn mendekatkan dirinya lantas mengecup buah manis yang selama ini sangat ia ingin kan.
Ciuman itu begitu manis dan lembut, sungguh Zhi pun merasa jika ia benar benar Zayn inginkan. Tidak ada tuntutan, semua mengalir begitu indah dan apa adanya.

"Mom, Dad, what are you doing?"

"Astaga!" Zhi mendorong Zayn supaya sedikit menjauh dari nya, lantas mengusap bibir nya yang basah akibat ulah Zayn.
Zayn terkekeh melihat Zhi yang mulai salah tingkah dan pipi nya merona merah!

"Kau sudah bangun Sayang?" Zhi berjalan mendekati putri nya yang sudah duduk bersedekap di atas tempat tidur nya.

"Mom ngapain sama Daddy tadi?" Interupsi Kayra mencebikkan bibirnya.

"Dad kelilipan tadi Sayang! Jadi Dad minta Mom buat meniup nya!" Zayn berjalan mendekati Zhi yang sudah gelagapan mendengar pertanyaan putri nya.
"Apa kita jadi berkunjung ke rumah Kakak Langit?" Sambung Zayn.

"Jadi Dad!" Girang Kayra, sungguh gadis kecil itu sangat mengagumi sosok Langit yang sangat pandai memari di atas ombak dengan papan selancar nya.

"Okey, sekarang Kay mandi dulu ya! Mom sama Dad mau siap siap dulu!" Zayn mengelus rambut Kayra lantas mengecup puncak kepala gadis kecil itu.

Dengan cekatan Kay langsung berlari menuju kamar mandi nya, semua di desain dengan warna pink dan karakter hellokitty di setiap detil ruangan, juga dengan walk in closet di desain sama. Semua baju, dress, sepatu dan beberapa tas serta aksesoris tertata rapi disana. Zhi memang sangat memanjakan sang putri, dimana semua kebutuhan dan keinginan nya selalu ia prioritaskan terlebih dahulu.

"Bisa kita ulang yang sempat tertunda tadi, heuumm?" Zayn melirik sembari memainkan alis nya naik turun.

"Astaga.. aku tidak ingin kepergok Kay lagi!" Zhi lagi lagi tersipu malu, kemudian keluar menuju kamar nya dan ternyata di ikuti oleh Zayn di belakang nya..

~TBC...

Father for My Daughter (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang