Revisi
05.06.2020"Makan yang banyak Lang!" Seorang wanita berusia tiga puluhan tengah mengambilkan beberapa potong ayam dan juga sayuran untuk putra semata wayang nya.
"Bu, aku tidak mau terlihat gendut!" Dengus nya sedikit kesal.
"Kau tidak akan gendut hanya karena secentong nasi sayang! Sejak kapan kau selalu makan sayur dan ayam nya saja?" Timpal sang Ayah.
"Benar kata Ayah mu, Lang! Setidaknya makanlah nasi walau satu sendok!" Timpal seorang pria yang lain.
"Om ini juga sama saja! Padahal Langit ingin punya tubuh seperti Om dan juga Ayah!" Protes nya. "Tapi Ibu dan juga Ayah selalu saja menyuruh ku makan nasi yang banyak, bagaimana cerita nya ada seorang peselancar bertubuh gempal?" Omel nya seraya menghabiskan sayur dan ayam tanpa menyentuh nasi itu sedikit pun.
Adit, selaku sang Ayah hanya menggelengkan kepala melihat tingkah putra nya yang memiliki kemajuan dalam berkomunikasi. Karena selama ini yang mereka tau, Langit adalah sosok yang dingin dan pendiam.
"Wahh.. rupanya Langit tambah pintar ya! Pintar protes!" Ledek si Om yang terkekeh mendengar ocehan Langit.
"Ayolah Om Kriss! Bukan nya Om yang mengajarkan nya?" Lirik Langit, lantas mendapatkan tatapan tajam dari Adit dan juga Sara istri nya.
"Kau ajari apa anak ku Kriss?" Sungut Sara.
"Tidak tidak, aku tidak mengajarkan apapun pada ponakan tampan ku ini!" Kriss mengelak, lantas ia tenggak habis minuman yang berada di dalam gelas nya.
"Awas saja kalau sampai Langit kau ajari yang tidak tidak!" Sungut Adit dengan kepalan tangan di depan muka nya.
Kriss hanya meringis mendengar ancaman Adit, sedangkan Langit hanya terkekeh melihat si Om nya yang mendapat ancaman dari Sang Ayah.
"Bu, aku sudah selesai! Apa aku boleh ke kamar sekarang?" Tanya langit sembari membersihkan mulut nya dengan tissue.
"Tentu saja Sayang!" Sara membelai lembut sang putra, seiring beranjak nya ia dari tempat duduk menuju kamar nya.
"Aku bertemu lagi dengan nya!" Tiba tiba Kriss angkat bicara, sontak membuat Adit dan Sara menatap ke arah nya.
"Lantas?"
"Apa kau mendekati nya?"
"Seenggak nya mengajak dia berbicara!"
Cecar Adit dan Sara secara bergantian."Aku tidak sempat, dia sudah bersama pria lain, tapi aku baru saja menemukan fakta jika ia melahirkan seorang putri, dan aku sangat yakin bahwa itu adalah putri ku!" Lanjut Kriss.
"Kau yakin?"
"Tentu saja! Dari penyelidikan Romi anak perempuan itu berusia empat tahun lebih dan itu kalau di hitung sama persis saat dia pergi meninggalkan aku!" Ungkap Kriss.
"Jangan bertindak bodoh, dengan cara ingin memisahkan anak dari Ibu nya!" Sahut Adit datar.
Kriss diam, dua tahun ini Kriss berteman dengan Adit dan juga Sara, sebab project kedua nya sampai akhirnya mereka bisa berteman, dan keakraban mereka sudah seperti sebuah keluarga.
"Apa kau mau jadi pecundang untuk kedua kalinya Kriss?" Sahut Sara yang tengah sibuk dengan fruit salad nya.
"Entahlah, tapi aku sungguh sungguh merindukan nya, Aku sangat terobsesi untuk kembali memiliki nya!" Ujar Kriss sembari mengaduk aduk jus di dalam gelas nya.
"Lebih baik relakan dia, Kriss! Toh sekarang dia sudah ada pria lain kan? Jadi untuk apa kau kembali menginginkan nya? Coba bukalah hati mu untuk Zakia!" Adit mencoba menasehati teman yang sangat keras kepala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Father for My Daughter (END)
RomanceMengalah... Itulah yang aku jalani selama ini, hidup bersama nya selama 2 tahun ini hanya menyisakan kepedihan dan kepahitan. Tidak ada kepastian dan pengakuan yang ku peroleh. Sampai akhirnya aku mengandung dan ku putuskan untuk pergi dari nya.. #N...