"Tak apa, masih banyak lomba tahun depan." Kata Eun Bi menyemangati, sesekali aku membenarkan letak bantu alat berjalanku. Pukul dua belas malam aku sampai, jika ada yang menjemputku tidak mungkin. Efeksiku tidak sebesar itu untuk menyadarkan kedua orang tuaku.
Aku sudah menceritakan kepada Eun Bi, kebetulan sekali Gadis ini datang pagi buta. Karena aku mengatakan kakiku patah, buru-buru ia menemukanku di sekre Voli. Dan mengocehiku panjang lebar.
Satu lelaki sampai, ia selalu datang telat. Awalnya ia tersenyum, namun saat melihat tongkat di selipan ketiak dan tubuhku ia melunturkan senyumnya, sembari meringis melihat bibir dan kaki milikku yang di gips.
"Kau ini pergi lomba atau bertarung, kenapa pulang-pulang. Babak belur seperti ini." Tanyanya marah, sangat jelas terlihat di wajah lelaki itu. Aku tahu Taehyung khawatir, namun di bentak saat aku sedang tidak baik-baik saja membuatku tambah membenci diriku sendiri.
"Dasar bodoh, dasar ceroboh."
Setelah lelaki itu berkata demikian, aku lebih dulu menarik Eun Bi untuk bejalan menaiki motor milik Namjoon yang merupakan kakak ketua voli, dari kemarin ia yang bertanggung jawab atas aku. Bisa aku lihat Taehyung berdiri di sana dengan tatapan mematikan.
[ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulative ; Moon and Sun [ Taerin ]
Short StoryDi keluargaku, aku hanyalah bulan tanpa cahaya. tapi, di luar dari keluarga mereka yang baru saja mengenalku. menggangapku matahari yang terang dan bersinar. mempunyai senyum tenang seperti malaikat. tapi, bagiku; aku adalah sosok manipulatif yang m...