14

236 40 0
                                    

"luka gores lagi?"

Yerin mengganguk menunduk, jelas saja luka di lengannya di lakukan dengan sengaja. Ia persakitan gila, depresi dan menyukai hal-hal yang membuatnya ingin mati dalam perlahan. Mendamba surga, walaupun yang di temukan hanyalah neraka.

Sebelumnya tidak ada yang tahu tentang luka yang ia semat dengan rapihnya, namun Namjoon terlalu pintar untuk melihat Yerin yang jelas bukan seperti apa yang orang-orang lihat. Gadis itu bagi Namjoon terlalu apik menyimpan kesedihan, sampai-sampai orang tidak tahu bahwa gadis yang penuh senyuman ini terlalu sering menyakiti diri sendiri.

"Rasanya aku bebas, aku lega. Jika mereka hanya bisa menyakitiku secara batin. Kenapa tidak aku bantu dengan menyakiti diriku secara fisik. Aku lelah, sungguh. Namun rasanya luka tidak berhenti untuk melebar sampai membuatku tidak mengenali diri sendiri. Aku sudah pantas di sebut pendepresi, penyakitan gila. Bahkan semalam mereka ingin melarikanku ke rumah sakit jiwa, karena melihatku menggila menghancurkan berberapa barang di rumah. Aku lelah, namun tidak ada yang mengerti. Bahkan kedua orang tua sialan itu."

Namjoon sudah lebih tahu tentang ini, mencoba untuk menarik Yerin ke arah UKS dan membersihkan berberapa luka yang darahnya sudah mengering, bahkan kulitnya membengkak mengikuti arah goresan.

"Jika tidak ada yang mencintaimu, cintailah dirimu sendiri. Mati tidak sesingkat yang kau pikir Yerin, kau mengerti?"

/Karena seorang pendepresi, membutuhkan pendengar untuk membuatnya tenang./

[ ]

Manipulative ; Moon and Sun [ Taerin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang