KASMARAN

205 19 1
                                    

Bukan pertama kalinya Mathias ke Surabaya, terlalu sering bahkan. Untuk pekerjaannya yang berbasis di Singapura, dia banyak harus mengunjungi proyek-proyek di berbagai negara Asia dan salah satunya di Indonesia. Dia sudah sering melihat wanita-wanita Indonesia yang menawan, tapi dia tidak pernah tertarik dengan satu pun. Dia bukan pria yang mudah tergoda oleh kecantikan. Tidak memandang wanita sebagai objek, tetapi sesama makhluk lawan jenis yang mempunyai hak yang sama.

Mathias pernah memiliki pacar dua kali, pertama ketika dia masih SMA, cinta monyet, dengan teman sekelas, Hanna, hanaya bertahan beberapa bulan karena masing-masing kuliah di universitas yang berbeda. Mereka masing-masing memiliki kesibukan kehidupan mahasiswa yang penuh social, begitu gampang melupakannya. Sewaktu kuliah dua tahun terakhir dia menjalin hubungan dekat dengan Laura, teman kuliahnya. Dengan Laura, Mathias kecewa, karena hubungan mereka sangat dekat dan dia mencintainya, tapi sayang Laura lebih memilih jenjang karirnya yang membawanya ke Amerika, daripada hubungan relasinya. Dan bisa dimengerti, ini Eropa, perempuan mempunyai hak yang sama untuk berkarir dengan lawan jenisnya.

Memang dia mengagumi keeksotisan kecantikan wanita Indonesia, hanya sekedar kagum. tidak lebih. Dia bekerja banyak dengan wanita Asia, baik di kantor Singapura ataupun di Surabaya, tapi tidak pernah terbersit di kepalanya berkencan dengan mereka. Mungkin koleganyan tak secantik dan seanggun Arini Tapi Arini membuat perasaannya lain.

Setelah malam pertemuannya dengan Arini, Mathias tidak tenang. Malam itu ingin ke resepsi untuk menemui Arini kembali, tetapi dia harus menemani Jan, koleganya, mereka harus membicarakannya tentang pekerjaan yang besok harus di lakukannya, juga dia tidak mau kelihatan tergila-gila oleh koleganya itu. Meskipun Mathias sempat berkata kepada Jan mengekspresikan ketertarikannya dengan resepsionis cantik itu. Jan lah yang meyarankannya saat itu "waarom ga je haar nu niet vragen voor een date! What are you waiting for?" yang ternyata dianggap konyol oleh Arini, meskipun Arini juga senang mendengarnya. Okay, apa pun yang dilakukan orang yang sedang jatuh cinta itu serba salah dan Arini tetap menjaga kehormatannya sebagai wanita.

Pagi-pagi sekali Mathias ke resepsionis barangkali Arini sudah di sana, tentu saja dia tahu Arini tidak kerja semalaman, tetapi hatinya bersikeras melihat een mooie meisje itu. Tetapi dia harus kecewa, karena hari itu Arini libur. Yang dilihatnya Bapak-Bapak gendut yang berpakaian batik yang tadi malam juga disana. Besoknya dia pagi-pagi sudah nongol lagi di resepsi, Mathias gembira sekali melihat Arini, bahkan anak kecilpun bisa melihat kalau dia sedang bahagia, wajahnya berseri-seri dengan kuluman sejuta senyuman menghiasinya.

Arini melihatnya, dia masih sibuk dengan tamu-tamu hotel, melirik Mathias dengan sudut matanya, melepas senyum kecil di bibirnya. Hati Mathias yang mencari kesempatan untuk bicara padanya, rontok berjatuhan menerima mensem manis Arini. Mathias tahu apa yang sedang melandanya, dia pernah merasakan perasaan seperti ini, tetapi tidak sehebat serangannya kali ini. Perasaan yang membuat dia tidak keberatan berdiri dan menunggu lama sampai Arini selesai dengan tamu-tamunya. Lama sekali sehingga dia harus membiarkan Jan, koleganya, ke tempat kerja terlebih dahulu. Dia tidak perduli apabila ditertawakan, bahkan dia belum sarapan pagi, yang penting dia harus berhasil mengajak Arini dating nanti malam. Nah loh, orang jatuh cinta itu kelakuannya sangat lucu kan.

Begitu semua tamu pergi, Mathias mengahampiri Arini, wanita itu tersenyum dan malu karena semua koleganya memperhatikannya. Salah satu dari mereka sudah berumur empat puluhan, mungkin managernya, mempersilahkan mereka berbicara dan memberi kesempatan. Dia tahu Mathias sedang gelagapan di mabuk cinta, karena orang itu juga yang kemarin menerima Mathias yang mencari Arini. Dia sudah pernah di masa-masa mudanya kelelengan di mabuk cinta dengan istrinya, dan sekarang giliran pemuda Belanda ini. Dia senang melihat orang jatuh cinta. Dia hanya berharap pemuda ini serius dan betul-betul mencintai anak buahnya.

Akhir Sebuah KesepianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang