"ayolah, plis bantuin" pinta max sementara ngern hanya tertawa di sebelahnya.
mereka berdua berdiri menghadap oaujun yang duduk dengan santai sembari memamerkan senyum miring nya
"gimana ya" kata oaujun pura pura berfikir "kenapa kamu tidak minta tolong kak tul aja"
"yah, dia kan sibuk. plis, kalau aku nggak lulus kelas ini, aku musti ngulang tahun depan dong"
"tapi kalau kamu nanya juga pasti kak tul mau ngasih privat, apalagi masalah kelangsungan nilaimu. nggak sempat juga pasti disempat sempatin" sahut ngern
"kak tul, max minta tolong dong, tutor max ya, kalau nggak max harus ngulang setahun lagi, kak tul ntar kelamaan nunggu nya max lulus" oaujun menarik ngern agar duduk di sebelahnya dan meletakkan kepalanya pada bahu ngern
"duh, gimana ya dek max, kakak juga sibuk skripsi" ngern menepuk nepuk kepala oaujun. mereka mengacuhkan ekspresi max yang mulai menggelap
"yah, bisa dong kak, nanti max kasih hadiah deh, pasti kak tul suka"
"hmm, janji ya, ayo deh kalau gitu"
oaujun dan ngern berseru dan meloncat berdiri bersamaan menghindari tangan max yang hendak menyambar leher mereka.
"sabar bro sabar" seru ngern sembari tertawa melihat max melipat tangannya di depan dada dan berdecak kesal pada mereka
oaujun kembali duduk di tempatnya setelah yakin max tidak akan membunuhnya.
"serius dong" prores max
"iya iya, ntar ku tutor" kata oaujun "tapi nggak gratis ya, tarif ku mahal"
"iya tahu, raja tega emang kamu. udah tahu teman miskin kayak kita masih juga dipalak"
"ah, aku juga ikut sekalian deh, nilaiku juga agak mengkhawatirkan akhir akhir ini gara gara ospek. tugasku banyak yang terlantar" sela ngern
"eh, aku masih mending, paling cuma minta traktir makan doang tuh new sama kit tuh, mereka buka jasa les ke junior malah buat nyari tambahan uang saku"
"heran, kenapa orang orang macam kalian bisa jadi main hazer sih" guman max
"mau tukeran? boleh sini"
"nggak, kalau sampai ada kejadian kayak minggu lalu bisa stress aku" tolak max yang diikuti anggukan setuju oleh ngern
oaujun tersenyum mengingat krist dan pluem yang hampir perang. setelah menyuruh pluem pulang dan memberikan catatan yang dibuat pluem pada singto, oaujun juga ikut pulang, baru keesokan harinya, dia menemui krist dan new pagi pagi untuk mengatakan kecurigaannya.
"dia kenapa?" tanya krist
"cidera, nih, ada di catatan yang di buat kak tae. dulu dia pernah cidera di lutut, makanya kemarin dia ngamuk"
krist melihat catatan dari tae. dia memang tidak mempedulikannya karena di sana tidak tercantum jika pluem dalam kondisi yang perlu perhatian lebih. hanya ada riwayat jika dia pernah cidera.
berbeda dengan fiat yang tertulis masih dalam masa pemulihan sehingga mereka harus memperhatikan kondisi fisiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
triangle
Fanfictionprequel square, a short story about oaujun oaujun life is suddenly going down so fast and make him drowning. dance is the only one he have. until someone comes give him a glimpse of home. but he can't touch it because there always someone else in hi...