oaujun bertukar pandang dengan new sebelum kembali menperhatikan krist dan icez yang sedang berteriak teriak pada maba di lapangan.
bertiga dengan singto, mereka berdiri di depan, sementara krist dan icez berada di samping, menyuruh para maba untuk melakukan satu set rutin dengan serempak yang berkali kali gagal. oaujun bisa melihat krist sendiri sudah lelah berteriak menyuruh mereka mengulang karena tidak melakukannya dengan serempak.
"ulang!!" seru krist untuk yang kesekian kalinya setelah melirik ke arah icez yang mengangguk samar.
icez lah yang menghitung sudah berapa kali mereka melakukan agar tidak melebihi standar yang singto terapkan dan membebani anak dengan kondisi fisik yang kurang baik. jika sudah mencapai angka limit dan masih juga belum berhasil mereka berniat menghentikannya.
sebenarnya sangat mudah melakukan agar mereka bisa serempak. mereka hanya cukup mendengarkan aba aba yang di serukan krist. tapi karena sudah lelah dan kurang fokus mereka tidak sadar jika krist sebenarnya sejak tadi tidak hanya berteriak teriak tanpa arti, melainkan memberi ritme untuk memudahkan mereka bergerak bersamaan.
oaujun menatap singto yang masih diam bergeming. dia tahu singto juga ikut menghitung di dalam kepalanya. mata oaujun kembali ke lapangan, dia tidak terlalu peduli dengan hitungan karena percaya pada icez dan singto. namun saat mata oaujun menangkap sosok anak yang akhir akhir ini diperhatikannya terlihat tidak begitu baik, oaujun mulai sedikit gelisah.
set rutin mereka memang tidak begitu berat, tapi jika dilakukan berkali kali akan memberikan efek tidak begitu baik pada fisik yang memiliki masalah pada cidera lutut karena cukup memberatkan. sedikit khawatir dengan kondisi kesehatan salah satu maba, oaujun sudah separuh jalan hendak menbuka mulut pada singto agar menghentikan nya.
karena meski mereka sudah memperhitungkan nya dengan baik. tapi daya tahan tubuh seseorang berbeda beda dan melihat dari gerakan fiat, tampaknya dia sudah hampir mencapai batas. namun belum sempat oaujun bersuara, keributan sudah lebih dulu terdengar dari arah lapangan.
pluem tampak menyerukan keberatannya pada krist. tanpa filter, karena mereka bisa mendengar beberapa kata di kalimat yang di ucaokan pluem tidak begitu sopan. mengetahui seperti apa sifat krist, apalagi kondisi krist juga lelah, mereka hanya berdoa krist tidak lepas emosi dan melayani kalimat pluem.
bukan hanya para maba tapi mereka sebagai hazer meski terlihat hanya berdiri diam tapi sebenarnya menanggung rasa lelah dua kali lipat dari para maba. dan di saat lelah, emosi cenderung mudah naik.
"sing" bisik new yang sudah hendak beranjak dari posisinya, tahu jika sebentar lagi krist pasti akan kehilangan kesabaran
singto sudah membuka mulutnya hendak berseru menengahi ketika melihat krist sudah melangkah maju mendekati pluem. begitu juga icez, yang mereka tahu berusaha mencapai krist terlebih dahulu agar bisa mencegahnya memukul pluem.
oaujun sendiri sudah melangkah meninggalkan posnya saat krist mengulurkan tangan hendak menarik kerah pluem dan icez yang juga berusaha menangkap lengan krist saat tiba tiba tubuh icez terangkat dan terbanting di tanah.
mendadak suasana menjadi hening. bahkan krist juga ikut membeku melihat sahabatnya tergeletak dengan mudah.
"kalau kakak mau pakai kekerasan, hadapi aku dulu" suara puimek terdengar lantang karena semua anak yang berada di sana masih diam terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
triangle
Fanficprequel square, a short story about oaujun oaujun life is suddenly going down so fast and make him drowning. dance is the only one he have. until someone comes give him a glimpse of home. but he can't touch it because there always someone else in hi...