2. 15 Januari 2015

42 8 0
                                    

            Sekitar 1 bulan berlalu, semenjak malam itu aku dan Hans menjadi lebih sering berbincang-bincang dan suatu hari dia bercerita padaku tentang keluarganya yang akan bercerai dan sedang kacau. Aku terkejut karena situasi yang dia alami ternyata sama seperti situasiku. Aku membranikan diri untuk mengajaknya jalan-jalan agar bisa lebih jelas berbagi kisah hidupku dengan Hans. Hans menerima ajakanku dan menjemputku setelah aku selesai berlatih tari. Hari itu, hari Kamis tepatnya tanggal 15 Januari 2015 dia menjemputku di sekolah memakai motor beat putihnya. Aku berpegangan erat pada jaket abu-abu yang dia pakai dan lagi-lagi aku selalu merasa gugup berada didekatnya. 

            Kami pergi ke Starbucks, saling berbagi cerita, saling mendengarkan satu sama lain, saling mengungkapkan perasaan berada di keluarga broken home. Aku sangat memahami keadaannya juga perasaannya. Aku tidak menyangka, seseorang yang sangat ceria di sekolah ternyata mempunyai kesedihan yang begitu mendalam sama sepertiku. Seorang Clara yang setiap harinya juga berusaha untuk tegar menghadapi semuanya dengan senyuman. Setelah sekian lama, akhirnya aku menemukan seseorang yang bisa mengerti perasaanku sepenuhnya, yaitu Hans.

            Hari itu, pertama kalinya aku mengambil selfie bersama Hans. Mungkin hanya 2 foto saja yang aku punya bersamanya dihari itu. Tapi sampai sekarang semuanya masih membekas dihatiku dan aku tidak bisa melupakan perasaan bahagia ketika aku menemukan Hans. Aku tak tahu apakah hari itu aku sudah menyayangi Hans atau belum tapi aku memutuskan untuk maju, untuk melangkah 1 langkah lebih dekat dengannya, untuk bisa selalu berada didekatnya, untuk bisa menjadi bagian dari cerita hidupnya. 

WALL OF MEMORIESWhere stories live. Discover now