Ketika di dalam mobil, Steve berbincang-bincang dengan Angelin
"Oh iya, Steve! Gua baru inget, 4 hari lagi si Clairine ulang tahun loh."
"Hah iya? Kalo gitu, lu temenin gua ke mall aja yok buat cari kado buat dia."
"Hm. Okelah. Tapi, kayaknya mending lu kasih kado yang anti mainstream dah."
"Menurut lu apa ya, lin?"
"Kalo sepatu sih ga ada spesial-spesialnya."
"Iya. Apa dong ya?"
"Gimana kalo lu kasih lukisan muka dia aja?"
"Haha. Bener juga sih, yaiyalah muka dia masa muka lu sih, lin." Ejek Steve.-Sampai di mall-
Mereka berdua mencari tempat lukis di mall tersebut. Mereka keliling mengitari mall tersebut.
"Angelin! Itu tuh. Ada tempat lukisan-lukisan gitu. Coba liat, sapa tau dia bisa." Steve mengarahkan perhatianku dan menarik tanganku ke tempat toko lukisan itu.
"O..oke Steve."-Di toko tersebut-
"Mba, di tempat ini bisa ngelukis foto sesuai yang kita mau ga?" Tanya Steve ke salah satu penjaga toko tersebut.
"Oh. Tentu bisa, tempat ini memang untuk menjual lukisan dan melukis gamb..."Steve menyela mba tersebut, "Oh.. okeoke mba, langsung aja ya. Ini saya kasih gambarnya,ukurannya sedeng aja. saya tinggal dulu. Kira-kira berapa jam jadi?"
"Yang seperti ini, kira-kira jadi 2 jam."
"Oh oke mba, saya tinggal ya. Makasih."Kemudian Steve dan Angelin keluar toko itu.
"Ngelin, kita makan aja ya sambil tunggu lukisan itu jadi." Ajak Steve.
"Sip. Makan pepper lunch aja ya. Gua lagi pengen banget."
"Iya dah. Gua traktir lu dah kali ini, gara-gara lu udh nemenin gua."
"Okedah! Semangat nih gua." Kata Angelin sambil bersemangat.Selama makan, mereka berdua terlihat dekat. Sesekali si Steve menjitak Angelin. Mereka seperti couple yang bahagia. Setelah selesai makan, mereka pergi ke tempat permainan, macam amazon. Mereka main pump.
"Steve, gua denger-denger lu kan jago dance. Nah pasti juga jago main pum. Tanding yok sama gua. Yang kalah traktir starbucks. Bagaimana?" Ajak Angelin dengan nada menantang.
"Ayolah. Sapa takut. Paling lu kalah." Steve mengejek.Mereka berdua sangat handal dalam bermaim pump. Score mereka selalu sama. Karena, tidak ada yang miss. Setelah lama bermain pump,
"Steve, kayaknya udah 2 jam deh . Ke toko lukisan yuk."
"Okelah ayo."Mereka ke toko lukisan untuk mengambil lukisan yang sudah jadi. Steve membayar lukisan tersebut.
"Ngel, pulang ya."
"Oke, Steve. Gua juga udah cape banget."Steve mengantar Angelin pulang dan mengucapkan terimakasih jarena sudah membantu dia.
Ketika Angelin mau masuk ke rumahnya. Tring. Handphone Angelin berbunyi, "Dasar sahabat ga tau diri. Ngapain deketin cowo orang." Salah satu pesan masuk, tapi nomornya tidak diketahui siapa dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 TEENS
Teen Fictionsekelompok anak remaja yang di dalamnya terdapat 9 orang cewek yang gila, heboh, saling mengerti satu sama lain. tentunya masing-masing mereka pernah mengalami yang namanya "cinta" dengan lawan jenis. bukan sesama jenis. apakah yang namanya cinta it...