Part 11 - Untungnya

326 13 2
                                    

Dia menggenggam tanganku lebih kuat. "Clairine, lo mau gua giniin?" Fina menyayat lengannya sendiri. "Gamau kan? Lu ikut gua sekarang juga" Clairine ketakutan melihat tangannya Fina yang penuh dara akibat sayatan gunting.

Clairine dibawa ke ruang tata usaha, entah apanyang mau dilakukan cewe gila ini. Fina mencari-cari barang. Ternyata, tali, lakban, dan kunci gudang. Kemudian Clairine dibawa menuju gudang. "Lepasin gua, Fina!" Clairine berteriak, Fina menamparnya, "lu mau tangan lu kayak tangan gua?" Genggaman fina sangat kuat membuat sesekali Clairine merintih kesakitan.

Clairine menendang Fina dan mendorongnya. Ia lari dengan susah payah tapi, berusaha berlari dengan cepat. Dia tak peduli dengan memar di kakinya. Ia sesekali menengok kebelekang, Fina sedang ,engejarnya dengan membawa gunting diarahkan ke Clair. Clairine menjerit ketakutan, "Mamaaa. Tolong, aku lagi dikejer orang gila!!!"

Saat di pintu gerbang sekolah, "Clairine! Kenapa kamu?" Tanya Steve, melihat Clairine ketakutan.

Clairine langsung menangis dan memeluk Steve, "Fina, dia mau melukaiku dengan gunting." Air mata Clairine semakin deras.
"Wah wah wah. Mengharukan, sepasang manusia lagi berpelukan di sana." Fina datang dengan menepok tangan dan berbicara seperti nada mengejek.
"Clairine, kamu ada apa dengan si Fina?" Ternyata ada Angelin.
"Fina! Otak lo ga waras ya. Lo ngapain si Clairine? Ada masalah apa lo sama dia?" Tanya angelin dengan nada marah.
"Oh jadi lo mau tau sebenernya? Gua ga suka liat Steve dan Clairine berpacaran. Perasaan gua sama Steve masih ada, semenjak gua putus sama dia. Gua ga suka sama persahabat lu ber sembilan yang isinya perempuan jal*ng."  Fina menjawab, kemudia ia tertawa, "dan lo, clairine! Gua benci banget sama lu. Kenapa lu bisa bahagia hidupnya. Sedangkan gua? Lu punya Steve dan punya segalanya." Lanjut Fina.
"Jangan-jangan lu ngirim yang ngirim foto gua sama Angelin pas lagi di mall?" Tanya Steve
"Iya itu gua. Dan yang ngirim pesan ke Angelin itu juga gua." Jawab Fina
"Apa untungnya sih lu buat kayak gini? Lu tuh harusnya bersyukur sama yang lo punya." Angelin melanjutkan, "Iri tuh ga ada gunanya. Cuma bisa buat lo sakit hati dan orang lain juga kena ruginya."

Clairine masih terus menangis ketakutan, badannya dingin.

Fina pun menangis dan menjatuhkan gunting yang ia pegang, "Gak tau, gua harus gimana. Gua gak tau mesti ngapain. Rasa iri gua sama orang ga pernah ilang. Gua minta maap sama lo semua, gua udah lupa diri." Fina mendekati Clairine, tapi Clairine ketakutan, "Clair, maapin gua. Semoga lu bisa terus sama Steve."  Fina pergi meninggalkan mereka

Lo kira segampang itu buat meredakan amarah gua. Lo kira semua akan baik baik aja ketika gua minta maap sama lu pada. Jangan berpikir gua orangnya gampang merasa bersalah. Dasar manusia terlalu baik dan bego. Pikir Fina dalam hati, ia hanya pura-pura menyesal.

Clairine meminta maaf kepada Angelin dan Steve karena telah salah paham, "Jadi, kamu sama Angelin ke mall ngapain?"
"Hmm, ngapain ya." Jawab Steve dengan nada mengejek.
"Hish kamu mah. Oh iya kok kalian bisa ke sekolah sih?"
"Tadi kita ke rumah kamu, tapi kamunya ga ada. Kita khawatir lah. Kita cari ke cafe ga ada, yaudah kita ke sekolah." Jawab Angelin
"Untunglah, ada kalian! Makasih ya!" Kata Clairine sambil tersenyum dengan air mata yang masih ada di sekitar pipinya

Mereka mengantar Clairine pulang, "besok ulangtahun ku. Mereka inget ga ya." Clairine berpikir dalam hati.

9 TEENSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang